Sandara Park menikah diusia yang masih sangat muda. Tapi siapa sangka setelah menikah kehidupannya tak seperti yang ia bayangkan. Dan ia memutuskan untuk berpisah dari suaminya itu....
Hingga pada akhirnya mereka dipersatukan kembali dalam suatu ik...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bekerja sebagai manager pribadi Kwon Jiyong amat sangat melelahkan bagi Dara. Bagaimana tidak?
Pagi-pagi sekali Dara sudah tiba di YG, mulai dari membangunkan Jiyong, menyiapkan air mandi, menyiapkan pakaiannya dan membuatkannya sarapan serta merapikan kamar tidur pria itu.
Entah kenapa akhir-akhir ini pria itu sering sekali menginap di YG. Dara juga tidak mencari tau, ia rasa itu tidak penting baginya.
Tepat hari ini, sembari menunggu Jiyong yang sedang menikmati sarapan pagi yang ia buatkan, Dara berdiri di sebelahnya menjelaskan rincian jadwal pria itu. Ia melirik kesal mantan suaminya itu, setelah melahap habis sarapan yang ia buatkan, dengan santainya pria itu beranjak dari dapur tanpa mengucapkan apapun apalagi terima kasih.
Dara tak habis pikir, bagaimana bisa Soonho sangat sabar melakukan semua hal yang persis dengan yang ia lakukan saat ini pada pria tak tau diri seperti Jiyong?
Mengapa Jiyong berubah menjadi sekurang ajar ini sekarang?
Dulu, pria ini memang menyebalkan, tapi tak separah ini.
Sungguh, ingin rasanya Dara menyerah, tapi lagi-lagi ia kembali mengingat surat kontrak kerjanya. Ia sudah bertekad untuk hidup hemat demi mengumpulkan uang 100 juta agar bisa terbebas dari pekerjaan sialan ini.
Selama dua minggu ini menjadi manager Jiyong, Dara sangat mengerti betapa terkenal dan berpengaruhnya Jiyong di dunia entertainment, musik juga fashion, walaupun begitu bukan berarti dia harus mendapatkan pelayanan penuh semacam ini kan?
Memangnya dia siapa? Raja?
Menyebalkan sekali.
"Dara!"
"Ah iya, ada apa? Kau membutuhkan sesuatu?" Tanya Dara.
"Batalkan semua jadwalku hari ini." Ujar pria itu sembari menghempaskan tubuhnya di sofa dan menyalakan TV.
"Hah? Kenapa? Kau ada photoshoot majalah hari ini. Aku tidak bisa membatalkan jadwalmu begitu saja tanpa ada alasan."
"Aku sedang malas."
"Malas?" Dara mengerutkan dahinya.
"Hm, lagi pula apa kau tak bosan bekerja terus? Dengan begini kan kau bisa libur."
Dara terdiam memikirkan perkataan Jiyong yang ia rasa ada benarnya juga. Dia sudah cukup lelah selama dua minggu ini. Ia butuh istirahat dan semacamnya.
Dara menggeleng cepat. Ini tidak bisa, Dara tidak ingin dianggap sebagai manager yang tidak becus. "Tidak. Kau harus bersiap-siap sekarang atau aku akan bilang pada mereka kalau kau sedang malas dan sudah tidak berniat lagi bekerja sama dengan mereka." Ancam Dara.
Jiyong berdecak. "Oh, kau sudah berani melawan aku rupanya?!"
"Aku tidak melawanmu."
"Kalau kau tidak bisa membatalkannya, aku akan minta Soonho hyung saja yang membatalkannya." Ujar Jiyong sembari berdiri dan masuk ke dalam kamarnya.
