Sandara Park menikah diusia yang masih sangat muda. Tapi siapa sangka setelah menikah kehidupannya tak seperti yang ia bayangkan. Dan ia memutuskan untuk berpisah dari suaminya itu....
Hingga pada akhirnya mereka dipersatukan kembali dalam suatu ik...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SUNGAI HAN, SEOUL
Jiyong memarkirkan mobilnya tepat di lokasi Sungai Han, lalu ia keluar dari dalam mobil dan berlari kecil, kepalanya menoleh ke sana-sini mencari keberadaan Dara.
Seketika pandangannya tertuju ke arah koper Dara, ia segera berlari ke arah koper tersebut dan ia berjongkok ketika ia melihat sebuah benda yang sangat dikenalnya, ponsel Dara. Setelah mengambil ponsel itu, ia kembali berlari kearah pantai karena ia mendengar sayup-sayup suara teriakan sembari merogoh sakunya untuk menghubungi Soonho.
Dara memberontak berusaha melepaskan diri, menendang dan memukul pria-pria itu menggunakan tangan dan kakinya.
Salah satu pria itu mengeram marah, kemudian menjambak rambut Dara kasar dan mendorong tubuh Dara hingga jatuh diatas pasir pantai dan salah satu pria itu langsung menindihi tubuh mungil Dara.
Dara menggelengkan kepalanya kesana kemari berusaha menolak ketika pria itu hendak menciumnya.
"Lepaaasssss." Lirih Dara, suaranya hampir habis dikarenakan sejak tadi ia selalu berteriak meminta pertolongan yang belum kunjung datang.
"Diam!!" Bentak salah pria itu sembari merobek dress yang dipakai Dara dengan kasar hingga kancing-kancingnya putus.
Tetesan air mata Dara mengalir deras dari sudut matanya, karena salah seorang pria itu juga menampar pipinya dengan sangat kasar.
Dara memejamkan matanya, ia sudah benar benar lelah dan kehabisan tenaga.
Ia pasrah pada apa yang akan terjadi dengannya saat ini.
"Jiyong, tolong aku." Lirihnya pelan, pandangannya mulai kabur dan matanya pun terpejam.
"HENTIKAN!!" Teriak Jiyong berapi-api, ia menarik kasar kerah kemeja belakang pria yang ada diatas tubuh Dara hingga pria itu jatuh tersungkur.
Jiyong seperti kesetanan, ia melayangkan pukulan pada wajah pria itu bertubi-tubi tanpa ampun.
"BERANINYA KAU MENYENTUH ISTRIKU KEPARAT!!" Jiyong terus menghantam wajah pria itu.
Bughh!!!
Tak henti-hentinya Jiyong melayangkan tinjunya sampai pria itu mengeluarkan banyak darah dari mulutnya.
Ketika salah seorang pria lainnya hendak memukul Jiyong dari belakang, dengan sigap Jiyong menangkisnya.
Bughh!! Bugh!!!
Jiyong meninju wajah dan memukul perut pria itu berkali-kali.
Emosi Jiyong tidak terkendali, darahnya benar-benar mendidih. Ia menghajar dan melayangkan pukulannya secara bergantian pada kedua pria itu seperti kerasukan setan apalagi saat ini Jiyong sudah berada dibawah pengaruh alkohol.
"Jiyong, hentikan!!" Soonho yang sudah tiba disana, ia menarik Jiyong dengan sekuat tenaga.
"Jiyong, hentikan!! Kau bisa membunuhnya, jangan membuat semuanya semakin rumit!!" Bentak Soonho lagi saat Jiyong masih saja meronta ingin menghajar kedua penjahat itu.
