20. the return of the spirit and confession of sin

51 10 0
                                    

Mereka semua, Minju, Ryujin, Jaehyuk dan Jeongin kembali dari hutan belantara yang terdapat sumur tua di sana, Minju dan Ryujin membawa jasad hantu Siyeon di tangan mereka, Minju memegangi kepalanya, sementara Ryujin memegangi badannya.

Bukan apa-apa, jasad itu masih suci sehingga mereka tidak bisa membawanya dengan sembarangan, sementara Jeongin memapah Jaehyuk yang 100% belum normal, bahkan pemuda itu tenaganya paling kuat saat menarik Ryujin dari dalam sumur.

Mereka berjalan melewati kolam renang dan betapa terkejutnya ada Yeji, Sungchan dan Heeseung yang duduk terkapar kelelahan di pinggiran kolam renang.

“Makasih ya,” cicit Yeji setelah melihat jasad Siyeon dibawa, ia sembari memegangi dadanya, mereka bertiga yang menghadang hantu Siyeon tadi seakan ngos-ngosan kehilangan nafas, dan tak lupa sekujur tubuh mereka basah dan banyak sekali bercak cakaran di tubuh dan wajah mereka. Jasad Siyeon diletakkan di samping mereka.

Mereka semua duduk bersimpuh di pinggiran kolam, seakan mereka tau perjuangan selama ini telah membuahkan hasil dan teror kali ini selesai.

Mereka juga telah mengungkap dua kasus yang harus segera diringkus oleh polisi, agar semua jelas dan tidak ada lagi dendam.

“Winter!!! mana?” seru Minju, Heeseung yang juga kelelahan menunjuk Winter yang tidur entah pingsan di belakang mereka.

Minju menghampiri Winter yang tertidur di belakang Heeseung, Yeji dan Sungchan.

“Dia baik-baik aja kok, dia masih hidup, cuma energinya pasti terkuras habis akibat hantu Siyeon yang ngerasukin dia,” ucap Yeji menenangkan Minju yang panik.

Minju mengelus sisian wajah Winter yang cantik dan mungil, bahkan tubuh gadis itu sangat dingin dan pucat, ia tiba-tiba menangis karena sedih sahabatnya kini seperti seorang yang sekarat, tapi ia bangga Winter dapat melalui cobaan ini dan tubuhnya sangat kuat dalam menahan energi hantu Siyeon yang besar.

Minju memeluk tubuh Winter yang juga basah, tiba-tiba ada tangan dingin yang mengelus rambut Minju, gadis Kim terbelalak ketika tau Winter sudah sadar.

“Nju, badan gue sakit semua,” cicit Winter lalu mereka semua yang mendengarkan bersorak kegirangan bahkan Ryujin langsung menangis ketika melihat Winter sadar.

Semua orang bersorak senang, “Guys!! kalian berisik, kita ngapain aja selama kemarin?” cicit Winter lalu gadis itu beralih duduk.

“Badan gue lemes banget deh, gue tadi tenggelam ya pas berenang?” bingung Winter dengan suara serak sayunya.

Tidak ada yang menjawab, mereka semua memeluk Winter dengan sayang, Yeji dan Jeongin hanya diam dan tersenyum, seakan mereka tau pengorbanan tubuh Winter dalam menahan roh hantu Siyeon yang sangat kuat itu tidak mudah.

Tiba-tiba dari dalam kolam renang muncullah secercah cahaya yang sangat menyilaukan, atensi mereka menutup mata karena cahaya itu sangatlah terang dan redup dengan sendirinya.

Di atas air terdapat Siyeon yang kembali normal dengan rambut panjang warna hitam, senyuman merekah di wajahnya, sangat cantik seperti bidadari, bahkan ia menggunakan gaun putih seperti saat jasadnya ditemukan tadi, bahkan Siyeon saat ini tengah memegangi bayi di dadanya, tubuhnya memancarkan cahaya menenangkan, ia berbicara, “Teman-teman terimakasih banyak sudah menemukan jasadku, terimakasih juga telah melawan sifat jahatku yang mendominasi rohku, aku dan anakku akan segera terbang ke surga, aku akan bahagia di sana, kalian jaga diri baik-baik ya, aku akan segera menemui Jeno dan Karina di neraka juga kok, tolong kubur jasadku dengan layak ya, selamat tinggal.”

Setelah itu roh Siyeon pergi dengan cahaya yang meluncur ke langit, mereka semua kagum dan sedih dibuatnya, dan akhirnya kisah ini telah berakhir, Siyeon sudah pergi dengan tenang, tinggal pengakuan Yeji saja yang tersisa.

Setelah cahaya dari roh Siyeon pergi, tiba-tiba muncullah cahaya lain dan suara orang lain menginterupsi mereka, orang-orang itu berjalan menuju kolam renang.

“Sedang apa kalian di sana?” teriak salah satu lelaki dan segerombolan karyawan villa tersebut.

Beberapa polisi dan anjing pelacak serta beberapa karyawan menginterupsi mereka, mereka menjelaskan semuanya dengan jelas dan detail, akhirnya Yeji ditetapkan sebagai tersangka akibat pengakuan jujurnya dan ia juga memberikan bukti otopsi dan rekaman cctv dan sisa racun sianida dari dalam tasnya kepada polisi.

Gadis itu dipakaikan handuk dan langsung segera dibawa ke mobil polisi.

Para gadis menemui Yeji sebelum gadis itu dibawa ke kantor polisi.

“Kak Yeji, terimakasih banyak ya sudah membantu kita semua, kita nggatau mau bilang apalagi, tapi kak Yeji semangat ya!!” ucap Minju lalu Yeji menitikkan air mata, mau bagaimanapun juga penjahat atau pembunuh tetaplah salah, walaupun bisa saja Yeji menyuap polisi dan yang lainnya, namun kejadian dan sisa dosa tersebut tidak dapat hilang dari ingatannya dan selalu menganggu pikiran Yeji, gadis itu gelisah karena sudah melakukan dosa besar, maka dari itu ia mengakui segala dosanya kepada polisi, walaupun ia sedih namun dari dalam lubuk hati kecilnya cukup tenang dan damai.

Ryujin juga menitikkan air mata ketika ia baru menemui seorang pembunuh namun mengakui kesalahannya dengan jujur, ia respect dan memeluk Yeji erat, Winter dan Minju juga memeluk Yeji sebagai ucapan terimakasih dan semangat.

Akhirnya Yeji pergi bersama polisi, dan jasad Siyeon sudah dieksekusi oleh polisi, mungkin besok investigasi dan wawancara kepada mereka semua dilakukan, untuk mengungkap kasus kematian dan hilangnya Siyeon beberapa tahun ini.

Mereka semua mengemasi barang-barang mereka dan mereka siap dibawa pulang oleh ambulan.

the watching ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang