287 12 0
                                    

Sejak senja menutup hari tuk menjemput para nona dan Tuan kembali kerumah bercengkrama serta melepas penat bersama keluarga.Sepasang mata yang tampak tenang menanti hari segera usai .Tanpa berniat ada  kelanjutan hari esok maupun lusa karena dalam hari - hari yang dilaluinya hanya ada kegelisahan dan ketakutan tanpa seorangpun mengerti bahkan keluarga yang dianggap sebagai  tempat untuk  pulang berubah menjadi awal kehancuran dalam hidupnya.
.
.
.
.
.
Raganya memang pulang namun tidak untuk perasaan dan jiwanya.Raganya kembali ke tempat yang disebut rumah  tetapi jiwanya berkelana jauh mencari sandaran  ,perasaannya bagaikan kaca yang  tampak namun tak seorangpun sadar ia begitu  rapuh .
Diluar memang hidup namun didalam terasa mati.Tampak hangat diluar namun dingin dan rapuh didalam.
Itulah yang ia rasakan setiap hari.
Ah,bukan setiap hari lebih tepatnya  setiap detik dalam  24/7 hari - harinya .
.
.
.
.
.
Keberadaannya yang seharusnya berarti justru disia- siakan .
Dikecewakan berkali - kali oleh orang - orang yang disayanginya.
Kepercayaannya selalu dikhianati tanpa bisa ia membalas,hanya dapat diam dan tersenyum walau hatinya hancur.
Harapan ,cita - cita dan kebahagiaannya menjauh tanpa pernah ia diberikan kesempatan untuk menjemputnya .
.
.
.
.
.
Apalah arti hidup tanpa cita - cita dari lubuk hati terdalamnya?
Untuk apa memperjuangkan harapan orang lain?
Terlalu banyak ditekan tanpa adanya dorongan pembelajaran untuk mencapai tujuan yang orang - orang dewasa  selalu  tekankan kepadanya.
Orang lain menggantungkan banyak harapan tinggi padanya,lantas kemanakah  ia dapat menyandarkan sedikit beban dibahunya?
.
.
.
.
.
Orang - orang menuntut 100% namun mereka tidak pernah memberikan 100% untuknya.
.
.
.
.
.
Mengapa hanya 98%? Dimana 2%nya?
.
.
.
.
.
"DASAR ANAK PEMBAWA SIAL!"
" DASAR ANAK GAGAL,TIDAK BERGUNA"
"KAU HANYA BISA MEMPERMALUKAN KELUARGA !"

Why Just 98% ?Where's Your 2%?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang