十三

34 8 0
                                    

Junlin POV

"Junlin buka pintunya" teriak Jiaqi ge  mengetuk - ketuk pintu karena aku menguncinya dari dalam.

"Aku ingin istirahat ge.Pergilah " ucapku dari dalam namun tetap tidak membukakan pintu untuknya

Aku merasa hancur mendengar perkataan ayah tadi.Bagaimana dengan semudah itu ia mengatakan banyak hal yang melukai hatiku tanpa merasa bersalah bahkan setelah tau aku berjalan dihadapannya.

Aku tak apa dipaksa ini dan itu oleh ayah.Aku tak masalah diperlakukan berbeda dengan kakak- kakakku.Namun,pantaskah aku menerima perkataan buruk yang keluar dari ayahku sendiri hingga seketerlaluan itu?

Hatiku  tidak bisa menerima semua yang aku  dengar tadi.Aku pikir ayah membenciku hanya untuk sementara ,membenci diriku yang lemah dan diriku yang tidak berguna ini tapi kenyataannya kini aku paham bahwa ayah begitu tidak menyukaiku hingga meluapkan semua ucapan yang tidak pantas ditujukan untukku.

"Junlin,setidaknya makanlah dulu.Kau belum makan malam .Ayo makanlah dulu atau kau mau Gege bawakan kekamarmu?" Ucap Jiaqi ge  membuyarkan lamunanku.

"A-aku sudah makan malam ge tadi di  kantin akademi dan aku juga sudah meminum obatku."

Aku berbohong pada Jiaqi ge lagi.Aku bahkan belum sempat minum apapun sejak tadi.
Sebenarnya perutku sangat lapar tapi aku sangat lelah untuk keluar karena Jiaqi ge pasti  akan menanyakan banyak hal.

"Benarkah?" Tanya Jiaqi berteriak untuk memastikan

"Iya ge.Pergilah ,aku ingin tidur "

"Junlin apa tadi kau mendengar semuanya ?" Tanya Jiaqi hati - hati

Tepat.Jiaqi ge pasti menanyakan itukan.Tentu saja aku mendengarnya bahkan sejak mereka memulai pertengkaran itu.Namun,sekali lagi aku sungguh lelah dan ingin istirahat tidak ingin membahas hal itu.

"Sudahlah ge ,aku tidak ingin membahasnya "

"Baiklah ,kalao begitu selamat malam .Good night ,have a nice dream " ucap Jiaqi ge .Dapat aku dengar langkahnya menjauh dari kamarku .

Malam ini dibawah cahaya lampu yang terang hatiku rasanya sangat gelap.Air mataku menetes tanpa henti mengingat semua yang ayah katakan tentangku dan bagaimana Jiaqi ge membelaku hingga membantah semua perkataan ayah .

Memikirkan semuanya membuat dadaku kembali sesak.Tak ada tenaga untuk mengambil kotak obatku yang ada di tas diatas nakas .Aku hanya bisa berbaring dilantai yang dingin dan merasakan sensasi menyesakan yang menyerangku dan rasa sakit di perutku yang tak tertahankan.

Katakanlah bahwa aku bodoh karena tidak makan apapun malam ini mengingat  memiliki magh akut .Tentu saja itu pasti kambuh.Apa aku akan mati malam ini?

.



.



.


.



.

.

Jiaqi POV

Terlalu lelah hari ini dimana aku harus kesana kemari mengurus seluruh keperluan sekolah untuk penyambutan siswa /siswi baru .Berhubung aku merupakan ketua OSIS maka lebih banyak tanggung jawab yang harus kuemban.Hanya tinggal menghitung hari dan jabatanku akan segera ditanggalkan sehingga aku ingin memberikan yang terbaik untuk sekolahku .

Cukup melelahkan sebenarnya ditambah aku kini berada ditingkat akhir membuatku pulang sedikit lebih sore dibandingkan siswa /siswi kelas pertama dan kedua bahkan dihari pertama masuk sekolah setelah libur panjang . Namun,hari ini yang paling menguras tenaga dan pikiranku adalah perdebatanku dengan ayah .

Sebagai seorang kakak.Aku tidak rela adikku dihina seperti tadi terlebih oleh ayahku sendiri .Sakit hatiku mendengar ucapan - ucapan tidak pantas itu ditujukan untuk adikku .Emosi menyulutku terlebih ayah hampir saja mengatakan sebuah rahasia besar yang seharusnya tidak disebutkan bahkan dibahas lagi.

Aku begitu marah bahkan membantah semua perkataan ayah.Sekalipun aku tidak pernah menolak semua perintah  ataupun membantah ucapan ayah namun jika menyangkut adikku,aku bisa menjadi binatang buas yang siap menerkam siapapun yang melukai adikku.Yah,sesayang itu aku dengan adikku satu - satunya yaitu Junlin .

Akibat perdebatan tadi aku menjadi bersitegang dengan ayah .Berkutat dengan emosiku sendiri hingga tidak sadar bahwa Junlin telah ada dihadapanku .Aku panik dan mengejar Junlin kekamarnya namun ia tidak membukakan pintu.

Aku khawatir ,takut Junlin mendengar semua ucapan menyakitkan dari mulut ayah.Aku kalut  dan terus mengetuk pintu  yang membatasiku dengan Junlin namun nihil.Junlin sama sekali tidak membukakan pintu.

Hanya terdengar  suara Junlin yang memintaku pergi dan mengatakan bahwa ia sudah makan di akademi.Aku tidak percaya tentu saja dengan ucapannya.Aku pernah les disana ,sangat paham bahwa akademi itu tidak memiliki kantin.Bertanya sekali lagi untuk memastikan namun nihil.Junlin tetap mengatakan hal yang sama untuk menyakinkanku.Hingga akhirnya aku menyerah dan pergi kekamarku .

Aku membuka handphoneku dan mengirimkan pesan untuk  Lai ge .

                                         Ge

Lai ge :
Ya ,tuan .Ada apa?

          Kalian tadi sampai rumah  jam berapa?

Lai ge :
Sekitar jam 20.00.Tadi lesnya selesai lebih cepat kata tuan muda putra dari Ms.Cia Cia sakit  sehingga semuanya dipulangkan lebih awal dan besok juga libur.

Deg ...

Junlin pasti mendengar semuanya sejak pertengkaran ayah dan aku dimulai .Aku tidak tenang dan takut dengan semua pikiranku tentang apa yang dipikirkan Junlin.


Lai ge :
Apa ada yang salah tuan?

Tidak ge.Aku hanya ingin memastikan saja .Yasudah selamat malam.Maaf menganggu waktu istirahatnya.

Lai ge :
Sama sekali tidak mengganggu tuan 😊

Percakapanpun berakhir membuatku semakin gusar .Malam ini hanya ada Junlin dipikiranku.Ingin rasanya menanyakannya langsung saat ini tapi aku sangat tau bahwa semuanya akan sia - sia untuk saat ini.

Aku rebahkan diriku dikasur .
Aku harus menanyakannya langsung besok .Ya ,aku harus menanyakannya bahkan jika Junlin tidak berterus terang aku harus memaksanya.

TBC

Stay safe healty and happy ❤️
Terimakasih susah mampir 😊

Why Just 98% ?Where's Your 2%?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang