45 9 2
                                    


Dup...dup..dup..dup

Terdengar derap langkah kaki bergemuruh  di loby mewah Fengjun Times High School yang sudah sepi karena semua siswa sudah pulang sejak 20 menit yang lalu.Namun hal tersebut tak berlaku untuk murid tingkat akhir karena adanya kelas tambahan sebagai persiapan ujian sekolah.

Tampak seorang pemuda yang  begitu manis bahkan terkesan cantik untuk ukuran pria berlari riang menenteng ransel merah mudanya melewati loby dengan riang .Sesekali bersenandung  begitu indah .

Entah apa yang membuatnya bahagia .Senyumnya tidak pernah pudar sedari tadi hingga seorang satpam yang melihatnya terheran - heran dengan tingkah pemuda itu.Dalam benaknya pemuda itu tampak seperti anak usia 5 tahun yang menggemaskan alih -alih siswa menengah atas berusia belasan tahun.

Bagaimana tidak .Dia berlarian kecil sembari bersenandung lagu seperti anak TK yang bahagia ketika  pulang sekolah karena mendapat bintang di kelasnya .Jangan lupakan rambutnya yang lebat begoyang - goyang saat ia mulai melompat - lompat  menghitung ubin di loby itu.

"Siang pak" ucap pemuda manis tersebut .Tersenyum manis memarekan deratn gigi putihnya yang rapi.

"Siang nak.Kamu siswa baru ya?" Tanya satpam itu

"Iya pak ,baru masuk tadi pagi  hehe"

"Iyalah masa masuk kemarin sore .Kenapa baru pulang yang lainnya kan sudah pulang "

"Sengaja saya pulang terakhir agar sepeda saya bisa keluar pak.Kalao keluar dari tadi nunggu diparkiran panas kata mama nanti kulit saya bisa jadi hitam pak hehe" ucapnya panjang lebar

"Padahal kamu bukan terakhir  masih ada anak kelas XII yang pulang paling akhir "goda pak satpam

"Eh iya juga ya.Eh kalao gitu  bukan mereka donk pak yang paling paling-paling terakhir bapak .Kalao mereka pulang terakhir nanti yang ngunci gerbangnya siapa?"

"Wah iya juga ya .Ternyata pinter juga kamu"

"Hehe makasih saya memang pinter pak kalao gak pinter mana bisa masuk sekolah ini"

"Ah yayaya sekarang cepat pulang sana .Anak kelas XII biasanya bawa sepeda motor atau mobil parkirnya disebelah parkiran sepeda jadi sepeda kamu udah bisa keluar toh anak kelas X dan XI udah pada pulang."

"Iya pak udah tau kok makanya ini mau pulang hehe"

"Kamu polos - polos nyebelin ya nak " gemas pak satpam

"Hehe.Saya pamit ya pak " pamit pemuda itu sopan

"Ya hati - hati.Ngitung ubinnya dilanjut  besok lagi aja " ucap satpam itu yang keheranan karena pemuda tersebut masih saja menghitung ubin

"Gak papa pak biar gak bosen "

Sedikit absurd tingkahnya namun melihat wajahnya yang menggemaskan dan polos membuat siapapun merasa gemas ingin memasukannya kedalam karung.Tidak terkecuali satpam tadi yang ingin beralih profesi menjadi penculik melihat keimutan pemuda tersebut.

" 一 (Yi) satu "

" 二 (er) dua "

" 三 (san)  tiga "

" 四 (si) empat "

" 五 (wu)  lima "

"六 (Liu) enam "

"Aiya !"

Bruk.. bruk ..bruk

Teriaknya kaget saat  ia tidak sengaja menabrak seorang pemuda yang ada didepannya . Aktivitasnya menghitung ubin berganti dengan sibuk membersihkan celananya yang kotor karena terjatuh .

Why Just 98% ?Where's Your 2%?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang