十四

39 7 0
                                    

Pagi ini dikediaman Xia Jun masih tampak sepi.Maklum sekarang baru pukul setengah enam.Hanya ada beberapa maid yang berada di dapur untuk memasak .Beberapa penghuni lainnya sepertinya masih di alam mimpinya masing - masing.

Terdengar suara langkah kaki menuruni tangga dengan tergesa - gesa.Jika kalian bertanya siapa orang itu maka jawabnya adalah tuan termuda dikediaman Xia Jun .

Ia tampak sudah rapi dengan seragam sekolahnya lengkap beserta ransel yang tersampir dibelakang punggungnya.

Berjalan ke dapur untuk mengambil air dan segera meneguknya .Tampak maid yang ada disana kebingungan mengapa tuan mudanya sudah bersiap - siap sepagi ini padahal sekolah dimulai pukul 7.

"Pagi tuan muda " ucap Mei jie ramah

"Pagi jie " balas Junlin tak kalah ramah .

"Jie dimana botol minumku yang berwarna biru tua ?" Tanya Junlin

"Sebentar saya ambilkan tuan "ucap Mei jie segera berlalu mengambil botol minum yang dimaksud Junlin

"Tuan mau berangkat pagi - pagi begini?" Tanya Bi lai kala melihat Junlin sudah bersiap - siap hendak berangkat .

"Iya bi .Hari ini jadwalku piket  jadi harus berangkat pagi "

"Ini tuan " ucap Mei jie menyerahkan botol tersebut .Segera Junlin mengisinya dengan air hangat .

"Bibi buatkan roti ya untuk bekal.Maaf masakannya belum siap." Ucap bi Lei segera mengambil kotak makan dan menyiapkan roti untuk dioles selai coklat kesukaan tuan mudanya

"没事(tidak apa) bi.Aku masih kenyang kok.Aku sudah tidak ada waktu.Aku berangkat ya " ucap Junlin segera berlalu pergi

Bi Lei hanya dapat menatap punggung tuan mudanya yang semakin menjauh.Roti yang belum sepenuhnya dioles akhirnya diletakan dipiring begitu saja .

"Semoga harimu menyenangkan tuan" ucap bi Lei

.

.

.

.

.

.

.

.

* Junlin POV

Pagi ini aku berangkat pagi - pagi buta sebenarnya bukan karena piket .Aku hanya ingin menghindari Jiaqi ge.Tidak ingin membahas kejadian semalam.

Entah apa yang akan aku lakukan nanti di sekolah .Ah ,apapun itu setidaknya aku bisa menghindar dari Jiaqi ge walau aku tak yakin .Setidaknya aku akan tidur saja dikelas menunggu bel masuk sehingga aku bisa lebih menenangkan pikiranku yang masih kacau.

"Tuan ,apa kau baik - baik saja?" Tanya Lai ge  sesekali melirik dari spion depan

"Ya ,aku baik"

"Semalam " tanyanya kemudian segera aku memotong ucapannya sebelum ia menanyakan banyak hal

Kepalaku mulai pening dan aku hanya ingin tidur dengan tenang saja pagi ini.Tidak makan sejak semalam ditambah melupakan obat wajibku adalah kombinasi melukai diri dengan sempurna .

"Ah ge ,aku ingin tidur sebentar kalao sudah sampai bangunkan ya "

"Baik tuan" ucapnya mengangguk patuh

Aku tidak benar - benar tidur .Rasanya kepalaku seperti dihantam batu besar.Sangat menyakitkan sekarang.Ditambah perutku begitu perih membuatku sesekali mengelusnya pelan untuk meredakan nyerinya.Jangan lupakan rasa sesak yang mendera .

Rasanya aku ingin mati saja .Namun,apa yang kuharapkan dan kunantikan belum datang. Bagaimana aku bisa mati secepat itu?

.


.

.

.


.

.

"Roti untuk siapa ini" tanya Jiaqi kala duduk dimeja makan

"Eh tuan Jiaqi.Itu roti untuk tuan Junlin tadi tapi tidak sempat dibawa karena terburu - buru "Jawab  bi lei

"Dia sudah berangkat? Jam berapa ?"

"Pukul setengah enam tadi tuan ,katanya hari ini jadwal piketnya karena itu harus berangkat pagi - pagi " terang Mei jie

"Jadi dia belum sarapan?"

"Belum tuan"

"Astaga anak itu .Bi siapkan bekal biar aku kasih ke dia nanti di sekolah "

"Baik .Apa anda juga ingin dibuatkan bekal tuan?"

" Tidak usah "

"Baik tuan. "

Jiaqi tak habis pikir.Mengapa adiknya bersikap seperti itu .Ia jelas tau bahwa di kelas unggulan tidak ada yang namanya piket .
Semua sudah menjadi bagian dari tugas para petugas kebersihan .Anak - anak disana hanya cukup fokus untuk belajar ,sesekali membersihkan kelas hanya saat hari kebersihan di hari Jumat  atau hari pertama masuk sekolah.Mengapa adiknya jadi pintar berbohong ?

"Ini tuan " ucap Mei jie menyerahkan kotak makan berisi bekal untuk Junlin

"Terimakasih jie "

Jiaqi segera mengambil  bekal tersebut dan memasukannya kedalam tas. Segera ia habiskan roti selai coklat yang ada dipiring  yang seharusnya untuk Junlin tadi .Segera menunju mobilnya yang sudah terparkir rapi diluar dan  berangkat menyusul adiknya.

TBC

Stay safe , healthy and happy ❤️

Why Just 98% ?Where's Your 2%?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang