Perlahan sasuke mencium lembut bibir hinata, menjatuhkan gadis itu di atas ranjang lalu kembali menciumnya dengan mesra.
Decapan keduanya seakan memenuhi ruangan, hinata mengalungkan tangannya pada leher sasuke, membiarkan akses lebih pada pria itu hinata dengan lihai membalas lumatan sasuke.
Keduanya saling menginginkan, tubuh sasuke yang semakin gerah membuatnya tak bisa mengontrol lagi, malam ini hinata memang miliknya.
Tangan sasuke merambat untuk membelai lembut si kembar sintal milik hinata.
Uhggg....
Erangan kecil dari hinata membuat sasuke semakin bersemangat, ia mencium leher hinata dan merambat turun, meremas lembut payudara hinata dan tersenyum puas mendengar erangan putus asa dari wanita itu.
Hal itu membuat sasuke semakin bergairah, tangan sasuke yang satunya merambat ke bawah, menyingkap gaun mewah hinata, lalu membelai lembut organ intim wanita itu.
"Kurasa kau sudah basah".
Sasuke memasukan satu jarinya dari balik celah cd hinata, baru satu jari tapi sasuke sudah bisa merasakan kewanitaan hinata menghimpitnya dan itu sangatlah kenyal dan basah.
"Saskeh.....".
Desahan hinata yang lolos membuat sasuke tersenyum lalu memaju mundurkan jarinya, membiarkan hinata tau betapa panasnya sensasi bercinta.
Sasuke menggeram sesuatu di bawah sana juga sudah siap pada posisinya, dan sasuke tak bisa menahannya.
Dengan cepat ia kembali mencium hinata, menyingkap gaun itu sehingga sekarang hinata sudah setengah telanjang.
Sasuke lalu duduk hendak membuka celananya, namun setetes air mata yang lolos mampu membuat gerakannya terhenti, meski hinata memalingkan wajahnya menolak untuk menatapnya namun sasuke tau hinata berusaha menyembunyikan kesedihannya.
Apa....
Apa yang sudah ia lakukan?....
Plak.....
Sasuke menampar sendiri pipinya dan hal itu sukses membuat hinata menatap heran ke arahnya.
"Bodoh....". Gumamnya, lalu terkulai lemas dan merebahkan dirinya di samping hinata.
Hinata yang melihat itu langsung merapikan gaunnya, dan menutup dirinya di bawah selimut.
"Maaf". Gumam sasuke, matanya penuh prustasi menatap ke arah langit-langit kamar.
Hal itu membuat hinata terdiam dan mencerna cukup lama tentang apa yang baru saja terjadi.
Hinata juga menatap langit-langit kamar, sepulang dari pesta sasuke langsung membawanya ke apartemen milik hinata, semua ini terjadi begitu saja, dan hinata bahkan tidak bisa mengerti semuanya.
"Aku tidak tahu kenapa kau lebih memilih menyentuh mereka, apa hanya karena aku tidak berpengalaman?".
Sasuke terdiam, tak tau harus menjawab apa, kekecewaan hinata, sasuke juga merasakannya.
"Hinata.....". Gumamnya lirih, ia baru saja hampir kehilangan kendali, jujur sasuke sangat menginginkan hinata lebih dari siapapun, tapi bukan seperti ini, ia tidak mau merusak masa depan hinata.
"Aku mengerti". Setelahnya hinata berbalik membelakangi sasuke, ia tak mau mendengar apapun yang hanya akan menyakiti perasaannya, hinata memilih mengabaikan itu semua, setidaknya mungkin besok dia bisa kembali tenang.
Melihat hinata yang mengabaikannya membuat sasuke hanya bisa menghela nafas dan memperhatikan punggung hinata.
"Maaf". Gumamnya sekali lagi, setelahnya sasuke memejamkan matanya, memilih meredam hasratnya dengan tertidur bukanlah ide yang buruk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hot (Tamat)
Teen Fiction19+++ Haruskah hinata membuang semua yang melekat pada dirinya setelah berhadapan dengan pria itu?. "Mau bermain?". dengan kewarasan yang masih tersisa hinata membuang jauh-jauh harga dirinya dan mulai merayu sang cassanova, uchiha sasuke.