Hinata mendesah pelan, katakan, apa ini ajang pencarian bakat?, Ia bahkan harus mengerahkan semua kemampuannya untuk menarik perhatian pria itu.
Menghembuskan nafas lelah, hinata ingat dia pernah menonton film dengan adegan cukup vulgar, trik si wanita menarik perhatian si pria adalah dengan cara paling berani yaitu menghampirinya dan langsung menciumnya, tapi...errrr....bukankah itu terlihat seperti jalang?.
Tidak, hinata tidak bisa memakai cara itu, dia akan berusaha untuk mendapatkan sasuke, tapi dia juga harus terlihat mahal.
Matanya menelisik, mengikuti kemana gerangan pria itu pergi, rupanya lantai dansa, apa pria itu berniat mencari mangsa juga.
Sial...
Hinata harus cepat karena jika tidak buruannya akan segera dimangsa pemburu lain.
~~~
Dengan langkah yang pasti kaki jenjangnya memasuki kerumunan di lantai dansa, tangannya masih setia menggenggam gelas wine sedari tadi, ini adalah cara lain yang cukup berkelas, ia menonton adegan ini di salah satu drama china, hinata akan mencobanya, jika berhasil hinata akan memberikan rating tinggi pada ulasan drama itu.
Yap ...
..
.
Target terkunci.
Uppss...., Mata bulannya menatap pria itu yang berdecak sebal saat hinata yang dengan sengaja menubruknya dan tak sengaja menumpahkan sedikit wine pada kaos pria itu.
Namun saat pandangan mereka bertemu pria itu malah mengganti ekspresi wajah jengkelnya menjadi tatapan maut yang mematikan, yap bagi hinata itu sangat mematikan.
Tatapan menghipnotis yang mampu membuat hinata selalu membayangkan adegan panas yang liar.
Kch...itu baru tatapannya bagaimana dengan sentuhan yang lain?.
Sial...kalau begini bukan sasuke yang terpikat tapi hinata yang terjerat.
Bisakah tak menatap seperti itu?.
Hinata menggigit bibirnya, ia meneguk sisa wine ditangannya, entah kenapa ia merasa tenggorokannya sangat gerah, dan hinata butuh minum.
Tidak, sebenarnya hinata butuh bibir itu.
Glek...
Kenapa bibirnya sangat menggoda, apa ini alasan sasuke digilai banyak wanita?.
"Mau bermain?".
Eh...
Hinata tak salah dengar kan?, Jangan bilang ini lampu hijau, sasuke juga menginginkannya?, Benarkah?,. Tapi...ini hanya akan menjadi adegan panas satu malam, sama seperti adegan yang sering ia tonton.
Tunggu...
Tapi bukankah misi hinata memang hanya untuk merasakannya sekali?, Selebihnya tidak peduli, bukankah begitu?.
Yap sudah diputuskan.
Hinata memberi isyarat dengan anggukan tipis, dan senyuman nakal.
dan juga dengan kewarasan yang masih tersisa hinata membuang jauh-jauh harga dirinya dan mulai merayu sang cassanova, uchiha sasuke.Hinata mendekatkan wajahnya, mengalungkan tangannya pada leher tegas pria itu.
Sial....
Rasanya, hinata tak bisa mendeskripsikannya, jantungnya berdenyut sangat cepat, perutnya bergreliya seperti ada jutaan kupu-kupu yang ikut menari.
Tapi ini belum apa-apa.
"Kenapa tidak". Jawabnya tanpa ragu, ajakan sasuke untuk bermain, adalah kata paling ditunggu hinata, dia akan dengan senang hati menyerahkan tubuhnya malam ini pada pria pujaannya.
Pria itu menarik sedikit ujung bibirnya, dengan sedikit posesif ia melingkarkan tangannya pada pinggang ramping hinata.
Tatapan mereka terkunci seolah mereka memang menginginkan satu sama lain.
"Kau tidak akan menyesal". Bisik sasuke sarat akan gairah.
Hinata tak sempat menanggapinya karena kini bibir sasuke sudah dengan berani melumat bibirnya.
Tergesa, dan panas....
Hinata merasakan ciuman sasuke yang sudah semakin panas, pria itu bahkan tanpa ragu merambat membelai punggungnya.
Sial.. hinata terbuai tentu saja.
Hinata tidak akan bisa menahannya, tapi, ini baru permulaan, dia tidak akan membiarkannya, tidak dengan satu malam, akan ada malam-malam berikutnya, lihat saja, besok bukan dirinya tapi sasukelah yang akan mengemis sentuhannya.
Hinata mengeratkan pelukannya, ciuman panas yang menyiksa, melakukannya di tengah lantai dansa bukan hal tabu, tapi hinata ingin lebih, dan bukan disini tempatnya.
Tak mau terbuai lebih dari ini, hinata mendorong sedikit keras dada bidang sasuke.
Menampilkan senyum kecil saat melihat ekspresi tak terima sasuke karena hinata dengan berani melepas tautan mereka tanpa ijin.
Begini...
Ini aturannya...
Dalam film itu, hinata harus sedikit jual mahal dan hinata akan melakukan tipsnya.
"Mau menyiksaku?". Sasuke sedikit menggeram, tentu ciuman tadi cukup memabukkan sampai membangunkan sesuatu yang bersembunyi di bawah perutnya.
Hinata terkekeh kecil, ia sedikit berjinjit dan berbisik pelan pada pria tampan itu.
"Datanglah lagi padaku, tidak sebelum kau mampu meredam hasratmu, aku juga tersiksa sama sepertimu, tapi sebelum itu, aku akan memberikan apa yang kau mau saat kau bisa mengontrol ragamu agar tidak lagi mencicipi para jalang itu".
Sasuke tertegun memperhatikan bagaimana hinata yang tersenyum penuh kemenangan dan langsung meninggalkannya sendirian di lantai dansa.
Sial...
Sasuke butuh hinata dan wanita itu pergi.
Tidak boleh mencicipi jalang lagi?, kch...memangnya siapa yang peduli omong kosong itu, sasuke pria normal, dia tidak akan bisa menuntaskannya sendirian, ingat sasuke tidak suka solo.
Gimana-gimana?, Udah panas belum, wkwkwkw next chap ditunggu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hot (Tamat)
Ficção Adolescente19+++ Haruskah hinata membuang semua yang melekat pada dirinya setelah berhadapan dengan pria itu?. "Mau bermain?". dengan kewarasan yang masih tersisa hinata membuang jauh-jauh harga dirinya dan mulai merayu sang cassanova, uchiha sasuke.