8/. JIDAN VS ALE

12.7K 1.6K 69
                                    

Baru sadar ternyata Jidan selucuk itu ya🤧😭

••••

Di sebuah sekolah dasar terlihat anak-anak murid yang sedang belajar, kelas terlihat begitu berisik padahal kegiatan belajar mengajar sedang berlangsung, tetapi namanya juga masih anak-anak, diberitahu untuk diam hanya bertahan satu menit dan di menit berikutnya kembali berisik seperti semula, ada yang bertengkar karena meminjam pensil, ada yang asyik mengobrol dengan teman sebangku dan lain-lain.

Berulangkali wali kelas menegur untuk tidak berisik, memang setelah ditegur mereka diam namun semenit kemudian kembali berisik lagi. Hanya Jidan dan teman sebangkunya yang terlihat tenang sambil mengerjakan tugas yang diberikan oleh wali kelasnya.

Anak-anak yang lain memang mengerjakan tugas yang diberikan wali kelas tetapi ada yang sambil bercerita bahkan ada yang berlari setelah menjahili temannya yang sedang fokus mengerjakan tugas.

Di belakang tepat duduk Jidan adalah tempat duduk Iqbale, berulangkali Iqbale melirik buku tugas milik Jidan, sepertinya Iqbale mencontek tugas Jidan. "Le, kamu ngapain?" Jidan yang merasa tugasnya dicontek oleh Iqbale, Jidan bertanya secara baik-baik pada Iqbale. "Le, kamu nyontek ya?" Tanya Jidan.

Iqbale yang merasa malu karena ketahuan berusaha mengelak dengan cara berbohong. "Enggak ah, GEER banget kamu," elak Iqbale tidak terima.

"Bohong kamu, orang Jidan jelas-jelas liat kamu nyontek dari buku Jidan kok," sahut Jidan tak terima karena ia yakin Iqbale mencontek tugas miliknya.

Aurora atau yang lebih akrab dipanggil Rara, seorang gadis kecil yang Jidan sukai yang duduk sebangku dengan Jidan mencoba menenangkan Jidan. "Jidan, jangan marah-marah!" Pintanya menyentuh bahu Jidan.

Jidan menoleh menatap Rara. "Ra, kamu juga liat 'kan Ale nyontek tugas Jidan?" Tanya Jidan lembut.

Wali kelas yang melihat adu mulut antara Jidan dan Ale pun menghampiri keduanya. "Ada apa, Jidan? Ale?" Tanya wali kelas mereka.

"Ini, Buk. Ale nyontek tugas punya Jidan," adu Jidan.

"Bohong, Buk.. bohong," elak Iqbale lagi tak terima.

"Kamu itu yang bohong," sarkas Jidan.

"Kamu," tuduh Ale balik.

"Kamu."

"Kamu."

Dan aksi tuduh-menuduh pun terjadi.

"Dasar kukang."

"Dasar ikan lele."

"Stop!" Pekik wali kelas menenangkan.

"Sekarang kerjakan lagi tugas yang Ibuk kasih, ingat jangan ada yang nyontek ya! Ibuk nggak lihat tapi Tuhan maha melihat, kalian mau dapat dosa?" Tanya wali kelas.

"Enggak, Buk Guru." Jawab murid-murid satu kelas.

"Kapok kamu berdosa," celetuk Jidan.

Sedangkan Ale hanya terdiam merenungi dosa menconteknya.

Saat jam istirahat tiba, Jidan sedang menikmati bekal yang dibawakan oleh Angkasa, menu hari ini adalah nasi goreng dengan telur mata sapi spesial di atasnya.

Kini Jidan dan Rara sedang memakan bekal mereka di dalam kelas tetapi seseorang menendang-nendang kursi bagian belakang Jidan secara sengaja, dan pelakunya adalah Ale. "Kamu apa-apaan sih, Le?" Tanya Jidan marah.

"Apa-apaan maksud kamu tadi ngadu-ngadu ke Buk Guru?" Tanya Iqbale tidak santai.

"Ya karena kamu salah, kalau dibiarin aja pasti kamu bakal terus nyontek tugas Jidan," ujar Jidan berterus terang.

Angkasa dan KisahnyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang