25/. PUTUS

13.2K 1.5K 147
                                    

Seru ga sie ceritanya?

Yang mau tau visual Naura ada di ig angkasa ya

Seperti biasa maaf kalau ada typo🙏🏻
Janlup vote dan komennya ya soy❤️

Seperti biasa maaf kalau ada typo🙏🏻Janlup vote dan komennya ya soy❤️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SELAMAT MEMBACA
______________________

Jeffreyan benar-benar datang ke kantor polisi bersama pengacaranya setelah Justin menghubunginya. Pengacara yang Jeffreyan bawa adalah pengacara kepercayaannya, setiap kali Jeffreyan tersandung kasus yang berhubungan dengan hukum maka pengacaranya yang akan mengurusnya.

Begitu pula kali ini setelah berbincang-bincang dengan dengan polisi dan pengacaranya mereka menemukan titik terang. Angkasa, Jeandra dan yang lainnya dibebaskan tetapi tidak dengan Baron.

Entah apa yang akan terjadi pada Baron dan anak buahnya yang kerap membuat onar, mungkin saja ia dijatuhi hukuman seumur hidup atau paling berat adalah hukuman mati. Karena sebelumnya Baron juga memiliki catatan kriminal yaitu percobaan pembunuhan ayah kandungnya sendiri.

Baron pun mengakui semua perbuatannya pada polisi dengan sejujur-jujurnya.

"Tetapi kami tidak bisa langsung membebaskan anak-anak, mereka harus ditahan 1 x 24 jam sebagai efek jera dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi."

"Saya berharap kasus ini tidak disebarluaskan apalagi sampai media tau," ujar Jeffreyan.

"Baik, Pak. Kamu mengerti.

"Terima kasih atas kerjasamanya," ujar sang pengacara lalu berjabat tangan dengan polisi begitu pula Jeffreyan.

"Boleh saya bertemu dengan anak saya?" Tanya Jeffreyan.

Polisi itu mengangguk. "Tentu saja boleh, Pak! Mari saya antar."

Jeffreyan berjalan di belakang polisi yang menunjukkan jalan padanya. Jeffreyan dapat melihat Angkasa dan Jeandra duduk bersandar dengan tangan yang diborgol.

"Lepas borgol Jeandra!" Titah sang polisi.

"Siap komandan!"

Seorang polisi langsung membuka sel tahanan dan membuka borgol Jeandra.

"Kami terpaksa memborgol Jeandra karena kami pikir dia terlibat dengan geng berandal ini ... Tetapi para berandalan kecil ini sampai saat ini tidak mau mengaku siapa ketua mereka," ujar sang polisi.

"Itu tandanya mereka setia pada atasan mereka bukan?" Tanya Jeffreyan lalu menatap polisi itu, tak lupa Jeffreyan melemparkan sebuah senyuman.

Polisi itu terdiam, tidak tahu harus menjawab apa.

Siapa yang tak kenal Jeffreyan, seorang yang terpandang, pemilik Dinata Group. Dinata Group sendiri melingkupi Rumah Sakit Dinata, Dinata Mall, Dinata's Hotel, Dinata's Village Dinata Apartment.

Angkasa dan KisahnyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang