21-Arjuna Dalam Bahaya

48 3 0
                                    

Di markas Jenderal, para anggota tengah berdiskusi bersama Krisna.

"Bang, apa ga sebaiknya kita serang aja klub Phoenix? Karena kecurigaan kita ini kuat sama mereka, kalau mereka itu biangnya penghalang kerjaan kita Bang."

"Iya Bang. Dan kalau sampai ini dibiarkan, kita mau makan apa Bang kalau ga ada pendapatan?"

"Arjuna, rupanya kamu mau main-main sama saya. Tapi saya senang, karena ini menantang buat saya. Dan ketika kamu yang memulai, maka kamu juga yang harus mengakhirinya," batin Krisna tersenyum tipis.

"Jam 1 siang kita adakan rapat penting. Kumpulkan semua anak-anak, jangan ada satupun yang tidak hadir, paham?"

"SIAP BANG!"

"Oh iya, kalian sudah menemukan identitas dari orang yang menguping pembicaraan saya dengan Ben?"

"Belum Bang, kita ga nemu tanda-tandanya."

Rupanya anak buah Krisna, bahkan Krisna sendiri kurang cerdik dari Raihan. Kaki tangan Raihan, yaitu Amar sudah lebih dulu menguntit mereka diam-diam dan merekam hasil pembicaraan mereka lalu mengirimnya kepada Raihan yang tengah menunggu hasil kerja Amar di apartement.

"Amar mengirim rekaman?" gumam Raihan tengah duduk di sofa ruang tengah.

Suara rekaman tersebut sangat jelas, hal itu membuat Raihan terbelalak. Ia mendengarkan rekamannya sampai selesai.

"Arjuna dalam bahaya. Kalau begitu saya harus bantu dia," gumamnya resah, lalu menelepon kembali Amar. "Amar, saya harus tau apa rencana mereka. Saya khawatir, kamu akan ketahuan, makanya saya minta kamu untuk taruh alat rekam kamera kecil itu dan sisipkan di dalam markas mereka. Saya ga mau kecolongan."

"Oke Pak," ucap Amar ketika dirinya sudah di dalam mobil dan berada jauh dari markas.

***

Sepanjang jalan menuju ruang kelas, Arjuna tak lepas dari senyum. Bahkan setiap ada yang lewat, ia sapa terlebih dahulu dan hal itu membuat orang-orang berdecak bingung padanya.

"Eh itu si Arjuna tuh," tunjuk teman wanita Arjuna yang melihat Arjuna baru masuk kelas. Teman Arjuna, Levi menghampiri Arjuna sebelum Arjuna menduduki kursinya. "Jun, lo dapat salam tuh dari Angel."

"Angel siapa?"

"Angel anak fakultas kesehatan, dia seangkatan kok sama kita."

Arjuna mengangguk. "Oh, ya udah salam balik aja," ucapnya biasa, lalu langsung pergi meninggalkan Levi.

"Aneh deh, biasanya Arjuna pasti minta foto cewe yang nyalamin dia. Kenapa sekarang dia kesannya cuek?" pikirnya, lalu seketika langsung terbelalak. "Oh, apa jangan-jangan dia beneran pacaran sama Asmara?" tebaknya shock.

Arjuna sudah duduk disamping Rafan yang tengah membaca buku.

"Dari mana aja lo? Katanya mau ngerjain tugas bareng, tapi pas gue ke perpus lo ga ada."

"Gue sebenarnya udah dateng ke perpus, tapi ada urusan mendadak."

"Urusan mendadak karena ngerawat Asmara?"

Arjuna shock, seketika matanya langsung berjaga-jaga kepada anak kelasan. "Kok lo tau?"

Rafan memperlihatkan foto Arjuna tengah menggendong Asmara di akun lambe kampus. "Sekarang bukan hanya gue yang tau, tapi seluruh mahasiswa kampus ini tuh tau. Dari postingan lambe kampus, mereka udah nebak kalau lo sama Asmara ada hubungan."

SINCERITY [TAMAT] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang