BAB 2 ( FIRST MEET )..

24 1 0
                                    

Suara adzan yang berkumandang berhasil membangunkan gadis yang sebelumnya masih berada jauh di dalam alam mimpinya, gadis itu mengerjapkan matanya dia harus segera melaksanakan kewajibannya setiap pagi yaitu sholat.

Gadis itu langsung bangkit dari tempat tidurnya dia segera mengambil air wudhu  dan segera melaksanakan sholat. "Morra hari ini kamu mau sarapan apa nak ?" Tanya ibunya ketika Morra baru saja selesai melaksanakan sholat nya.

"Tidak bu sepertinya Morra tidak sempat sarapan, hari ini ada jadwal vaksinasi di balai desa dan kebetulan Morra menjadi petugasnya untuk hari ini" Ibunya mengangguk mengerti setelah sholat Morra segera bersiap untuk berangkat ke kantor.

Jam sudah menunjukan pukul enam lewat tiga puluh menit, Morra terlihat begitu terburu-buru dia harus sudah sampai di kantor jam tujuh pagi. "Bu Morra berangkat ya, assalamualaikum" ucap Morra sebari mencium tangan ibunya lalu dia juga mencium tangan ayahnya.

Perjalanan dari rumah Morra ke kantornya memang cukup dekat karena itulah tepat pada pukul tujuh Morra sudah sampai di kantornya, dia segera menyiapkan keperluan untuk pelaksanaan vaksinasi hari ini.

"Morra apa semua sudah siap ?" Tanya Yani salah satu teman satu kantor Morra yang juga ikut serta menjadi petugas vaksinasi pada hari itu "Iya bu semua sudah Morra siapkan" Yani mengangguk "Yasudah kalau begitu kita langsung berangkat saja takutnya masyarakat disana memang sudah menunggu kita kan ?" Morra mengangguk lalu dia dan Yani segera menuju tempat pelaksanaan vaksinasi hari ini

                                 ***

"Hari ini kegiatan kita adalah memantau kegiatan vaksinasi, sebisa mungkin kita harus pastikan ada sasaran yang akan memakai vaksin dari kita, untuk petugas yang akan melakukan monitoring vaksinasi hari ini adalah Morris, Julvri, dan saya sendiri" jelas pembina apel pagi hari ini yang tak lain adalah kepala Koramil langsung.

"Siap!" Seru Julvri dan Morris secara bersamaan.

"Siap grak!" Semua anggota yang mengikuti apel dan tengah beristirahat di tempat saat itu langsung kembali pada posisi siap seraya mengikuti arahan dari pemimpin apel pagi saat itu.

Setelah apel selesai, Morris, Julvri dan kepala koramil saat itu langsung berangkat menuju tempat pelaksanaan vaksinasi.

"Tunggu sebentar Julvri, hari ini pelaksanaan vaksinasi di bagi menjadi dua tempat, kamu dan pa Yanto ke puskesmas sementara saya dan Morris yang akan monitoring di balai desa" jelas kepala koramil.

"Siap dan!" Seru Julvri lalu kepala koramil itu langsung naik ke motor yang sudah di siapkan sementara karena Morris adalah warga baru disini dia di perintah untuk bonceng saja.

Beberapa menit setelah menempuh perjalanan yang memang cukup dekat dengan kantor Morris dan kepala Koramil itu sudah tiba di balai desa namun mereka tidak melihat adanya petugas kesehatan satupun disana

"Mohon maaf bang boleh saya bertanya ? Siapa nanti yang akan menjadi petugas vaksinasi nya ? Apakah dari kita juga ?" Tanya Morris dengan polosnya yang membuat kepala Koramil itu tertawa

"Morris kau ini polos sekali, tidak mungkin kita yang melaksanakan vaksinasi tugas kita disini hanya mengamankan saja yang melaksanakan itu dari pihak puskesmas" jelas kepala Koramil itu

"Lalu dimana mereka bang ?"

"Mungkin masih di jalan, sudahlah kita duduk saja tunggu mereka" Morris mengangguk lalu mereka berdua duduk di kursi yang memang sudah di sediakan oleh petugas Desa

Beberapa saat kemudian dua orang wanita datang dengan membawa perlengkapan medis

"Sepertinya itu mereka" gumam Morris dari dalam hati

"Selamat pagi pak, mohon maaf jika kami terlambat datang" ucap salah seorang dari mereka lalu mereka berdua mengajak Morris dan Bima yang tak lain adalah kepala Koramil itu bersalaman "tidak papa Bu lagian juga masyarakatnya belum datang kok" sahut Bima

"Aku ambil barang-barang dulu ya Bu" ucap Morra yang dijawab anggukan dan senyuman oleh Yani rekannya

Morris melihat barang yang di bawa gadis itu cukup banyak dia berinisiatif untuk membantu gadis itu "biar saya saja yang mengangkat ini" ucap Morris sebari memegang kotak perlengkapan "tidak usah biar saya saja lagian saya juga sudah terbiasa mengangkat semua ini"

Morris menggeleng lalu tanpa meminta persetujuan lagi dia mengangkat semua barang yang Morra bawa

"Mau di taro dimana ?" Tanya Morris "di meja saja" jawab Morra singkat lalu Morris mengangguk dan menaruh semua barang itu di atas meja yang sudah di sediakan

"Pak sepertinya saya baru melihat pemuda ini" ucap Yani sebari memegang pundak Morris "iya dia memang anggota baru Bu, dia berasal dari Papua dan masih lajang bu!" Seru Bima sebari menepuk pundak Morris

"Oalah pantesan saja baru lihat, oh iya pak kebetulan sekali ya adik saya yang satu ini juga masih lajang pak" ucap Yani sebari menggandeng Morra dari samping

"Oh iya ? Kebetulan sekali, Morris cepat kenalan dengan gadis itu!" Seru Bima namun Morris hanya tersenyum saja begitupun juga dengan Morra

Keduanya hanya diam dan tersenyum saja memaklumi tingkah dari rekan mereka masing-masing apalagi Morra hampir setiap hari rekan kerjanya memang selalu menjodohkan dia dengan orang manapun

Hal itu sudah mereka anggap wajar karena kebanyakan dari karyawan ataupun anggota yang memang belum menikah pasti akan di jadikan sasaran perjodohan oleh rekan kerja mereka

"Morris ini anaknya memang cukup pemalu Bu Yani, lihatlah saya suruh kenalan saja dia malah diam dan senyum-senyum sendiri" Yani terkekeh lalu mendekat ke arah Morra

"Kebetulan sama juga dengan adik saya ini, dia juga anaknya pemalu banget, udah mah jarang ngomong juga" ucap Yani sebari menenggor tubuh Morra

"Kalau begitu mereka cocok kali ya Bu" Yani dan Bima tertawa sementara Morra dan Morris mereka memutar bola mata mereka

"Masyarakatnya masih belum pada datang juga ya Bu" ucap Bima "maklum pak hampir semuanya di desa ini kan sudah di vaksinasi jadi mungkin hanya tinggal beberapa gelintir saja" jelas Yani

"Morris apa kau sudah vaksin juga ?" Tanya Bima "siap! Sudah bang!" Jawab Morris dengan penuh ketegasan "dosis berapa ?"

"Baru dosis satu saya bang!" Bima langsung menepuk pundak Morris "wah coba lihat sudah saatnya kamu dosis dua atau belum, kamu bawa KTP kan ?" Morris mengangguk lalu memberikan KTP nya kepada Bima

"Coba Bu di lihat barangkali dia sudah saatnya vaksinasi tahap dua" Morra mengambil KTP itu dari tangan Bima lalu dia mengeceknya melalui komputer yang tersedia

"Disini keterangannya sih sudah bahkan sudah terlewat sejak dua bulan yang lalu pak" ucap Morra ketika melihat data Morris memang pria itu sudah saatnya untuk melaksanakan vaksinasi tahap dua

"Wah kamu ini yasudah vaksin dia juga Bu, masa iya anggota tentara masih ada yang belum vaksin kedua" Morris hanya terkekeh

"Baik saya daftarkan ya pak" Morra menulis identitas Morris pada kertas pendaftaran "silahkan untuk di tensi dulu" Morris mengangguk lalu dia duduk di samping Yani dan Yani mulai memeriksa tekanan darah Morris

"Normal kok" ucap Yani "siap ya Morris" Morris mengangguk "siap!" Lalu Yani menyiapkan suntikannya dan dengan sekejap tangan Morris sudah di suntik

"Ini KTP nya" ucap Morra lalu Morris mengambil KTP miliknya dari tangan Morra "Terimakasih"

"Sama-sama"

                                  ***

Pertama ketemu tapi belum kenalan mungkin mereka kenalannya di next part ya

Cinta Tiada Akhir (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang