"Taraa makanan sudah datang" ucap Morris sebari membawa sepiring makanan di tangannya "apa itu ? Bubur lagi ? Tidak Morris aku tidak mau makan bubur! Aku bosan!"
"Tapi kata dokter kamu masih belum bisa memakan makanan yang keras dulu, makan atau kamu tidak makan sama sekali" Morra menghela nafasnya
"Kapan sih aku keluar dari rumah sakit ini ?" Tanya Morra lalu dia membuka mulutnya ketika Morris menyuapinya bubur itu "secepatnya kalau kamu jadi pasien yang penurut"
"Tapi aku bosan di kamar terus"
"Kalau begitu setelah makan aku akan membawamu berkeliling rumah sakit ini" Morra tersenyum senang "baiklah terimakasih" Morris membelai lembut puncak kepala Morra dan tersenyum
Setelah beberapa menit berlalu Morris membawa Morra keluar dengan kursi roda dia mengajak Morra berkeliling rumah sakit itu
"Morris aku mau ke taman" Morris mengangguk lalu dia segera membawa Morra ke taman rumah sakit itu
"Disini sejuk sekali ya" Morris tersenyum lalu dia berjongkok di hadapan Morra "mataku justru lebih sejuk jika memandang ke arah sini aku tidak tahu mengapa" ucap Morris sebari menatap Morra lekat hal itu membuat Morra terkekeh
"Kau ini selalu saja menggombal!" Ucap Morra sebari menjewer telinga Morris "aku tuh lagi memuji kamu kok malah di jewer sih ?"
"Morris aku pernah melihat film yang menceritakan mengenai kisah cinta seorang tentara, film itu berjudul jelita sejuba, aku melihat ketika mereka berdua ingin menikah akan banyak sekali hal yang harus mereka lalui" jelas Morra Morris hanya tersenyum simpul
"Iya film itu memang benar adanya, sebelum menikah pasangan itu harus mengurus beberapa surat dan setahuku ada kurang lebih dua puluh surat yang harus di buat itulah mengapa proses sebelum menikah dari pasangan kekasih tentara harus dipersiapkan sedari jauh-jauh hari" jelas Morris
"Perjuangan yang sangat panjang pasti, mengurus surat-surat itu pasti membutuhkan waktu yang sangat lama kan ? Belum lagi mengenai peraturan untuk calon istri pasti akan banyak sekali peraturan yang harus dipenuhi kan ?" Morris tersenyum dan mengangguk "benar sekali" Morra menghela nafasnya
Morris memegang tangan Morra "Morra berjanjilah kepadaku seberat apapun cobaan untuk cinta kita kau tidak akan pernah mundur untuk memperjuangkan cinta kita" pinta Morris sebari menatap Morra lekat
"Ya aku berjanji seberat apapun cobaannya aku tidak akan pernah mundur dan kalah, aku akan terus berjuang untuk cinta kita aku berjanji Morris" Morris tersenyum dan mencium tangan Morra
"Kau juga harus berjanji Morris kau tidak boleh menyerah untuk memperjuangkan cinta kita ya" Morris mengangguk "aku tidak akan pernah lelah dalam mengejar apa yang menjadi tujuanku Morra, bersatu denganmu bukan hanya menjadi tujuanku tapi juga impianku dan aku tidak akan pernah melepas impianku begitu saja apalagi impian itu kini terasa sudah semakin dekat" Morra tersenyum dan balas menggenggam tangan Morris
"Morra jika aku gugur dalam menjalankan tugas da-" perkataan Morris terpotong ketika Morra menyelanya "apa-apaan kau ini huh ?! Aku tidak suka kau mengatakan hal itu Morris! Jangan buat aku takut!" Seru Morra
"Baiklah maafkan aku"
"Jangan ulangi lagi ya" Morris mengangguk lalu Morris memeluk Morra dengan erat begitupun sebaliknya "Morris dengar, kamu adalah pelita yang menerangi hidupku, sebelum ada kamu yang aku lihat di dalam kehidupanku hanyalah kegelapan, dan aku tidak ingin kehilangan pelitaku lagi"
"Pelitamu ini akan selalu ada bersamamu, itu janjiku"
"Morris aku bosan disini kita jalan lagi ya" Morris melepaskan pelukannya dan mengangguk "baiklah, sekarang kita kemana ?"
"Aku mau berkeliling disini saja" seketika saja Morris memikirkan ide yang sangat bagus "pegang infusanmu ya, kau siap ?"
"Siap apa ?" Tanya Morra bingung "cukup pegang infusanmu dan pegangan yang kuat ya aku akan menyingkirkan rasa bosanmu itu" Morra mengangguk
Lalu Morris segera mendorong kursi roda Morra sebari berlari hal itu membuat Morra bahagia dan takut juga "aaaa!! Morris hati-hati!!" Teriak Morra ketika kursi rodanya melesat semakin cepat "aku akan menjagamu tenang saja"
Mereka berdua menghabiskan waktu dengan mengelilingi taman sebari bercanda tawa bersama
Apa yang Morris katakan memang terbukti pria itu mampu menyingkirkan rasa bosan yang selalu hinggap dalam pikiran Morra
***
"Morris kau ini darimana saja sih ? Aku mencarimu tadi" ucap Julvri ketika Morris baru saja sampai di kamar mereka
Morris hanya tersenyum singkat tanpa menjawab pertanyaan Julvri "kenapa kau hanya tersenyum ? Aku menunggu jawabanmu Morris, kau itu kembali kemari hanya saat akan dilaksanakan tugas, di senggang waktu kau pergi kemana ? Setidaknya jika kau pergi joging atau jalan-jalan ajaklah aku" Morris tersenyum dia mengambil handuk
"Aku pergi untuk mengunjungi cintaku" ucap Morris sebelum dia masuk ke dalam kamar mandi
"Apa maksud perkataannya ? Dia pergi mengunjungi cintanya ? Oh astaga apa mungkin" Julvri segera berlari dan mengetuk keras pintu kamar mandi
"Woy Morris katakan kepadaku apa kau sudah memiliki kekasih ? Siapa kekasihmu ? Setidaknya kenalkan dia kepadaku!" Teriak Julvri
"Aku tidak mungkin mengenalkan dia kepada pria buaya sepertimu, yang ada nanti kau akan jatuh cinta dan bisa saja kau merebut dia dariku" ucap Morris dari dalam kamar mandi
"Jangan salahkan aku, salahkan wajahku yang terlalu tampan ini hingga membuat wanita-wanita itu jatuh ke dalam pelukanku"
"Woy Morris cepat katakan siapa perempuan itu huh ?!" Morris hanya terkekeh dari dalam kamar mandi
"Lagian kalau memang kamu ingin mencari kekasih kenapa kau tidak ajak juga aku huh ? Aku juga ingin memiliki kekasih"
Tok..
Julvri mengetuk pintu kamar mandi dengan cukup keras "bukankah kau bilang tadi wajahmu ini terlalu tampan ? Kenapa kau masih belum memiliki kekasih juga wahai pria tampan ?" Goda Morris
"Aku memang tampan tapi aku belum beruntung saja" Julvri melempar tubuhnya ke atas tempat tidur
***
Part kali ini singkat saja ya
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Tiada Akhir (TAMAT)
Fanfiction"Aku mungkin bisa menguatkan diriku untuk melihat dirimu bersanding dengan yang lain, tapi aku tidak bisa melihatmu mati karena ketika kau mati maka aku pun juga akan mati, ragaku mungkin masih berada di bumi ini namun jiwaku akan ikut pergi bersama...