Krist terbangun, mengerjapkan matanya melihat sekeliling yang asing.Kamar dengan nuasa warna putih dan abu dan begitu rapi.
Diingatnya lagi, tadi dia dan singto kerumah nya untuk mengambil keperluan krist dan berlanjut menuju rumah singto. Dan sekarang krist terbangun dikamar. Ok dia tau ini mungkin kamar singto."Ceklek"
Pintu terbuka,krist memilih memejamkan matanya, dia yakin itu pasti singto yang masuk.
Ya benar itu adalah singto.
Singto naik ketempat tidur, memposisikan dirinya duduk disebelah krist, Diusapnya surai krist pelan, begitu pelan agar tidak membuat krist terbangun."Krist, maafkan saya,semua ini salah saya. Kamu benar benar tidak ingin menikah dengan saya kan?Saya juga tau apa yang kamu ucapkan itu dan semua apa yang kamu lakukan hanya agar saya membatalkan perjodohan ini. Saya yang salah krist, saya yang tidak bisa mengerti kamu. Saya juga minta maaf krist karna sudah lancang janji ke bundamu bahwa saya akan selalu menjaga kamu.Tapi itu benar krist. Saya benar benar ingin dan akan terus menjaga kamu agar kamu tidak salah jalan dan sampai kamu bertemu seseorang yang kamu ingin dan kamu cintai dan semoga dia mencintai kamu melebihi saya." Ucap singto.
Singto mendekatkan wajahnya ke wajah krist,berniat mencium kening krist namun hanya tertahan diudara.
Singto pun keluar dari kamar itu ,tanpa singto ketahui bahwa krist mendengar semua ucapannya.
Krist duduk, menyenderkan bahunya dikepala ranjang.Air matanya kembali mengalir,dadanya terasa sangat sesak mendengar semua perkataan singto."Gue jahat banget ya ke dia?dia sayang banget ke gue, bahkan dia gak benci gue.gue jahat ke bunda,ke ayah, ke kak new.gue bodoh!Gue egois!" Ucap krist menangis dan memukul dadanya terus menerus.
****
"Hallo sing."
"Iya new, ada apa? Semua baik kan?"
"Iya sing, semua baik,tante juga udah dioperasi dan lancar,tinggal nunggu tante siuman."
"Syukurlah ,saya lega."
"Tolong nanti bilang ke krist ya sing, tante udah baik, dia pasti udah tidur kan?"
"Hmm, iya new."
"Ok, thanks sing, gue percaya lo bisa jagain adek gue."
"Hmm"
Sambungan telfon berakhir. Singto sungguh lega,semua pasti akan kembali membaik.
****
Pagi menjelang. Singto ke kamarnya untuk membangunkan krist dan mengajaknya sarapan.
Saat sampai disana singto malah dikagetkan dengan mata krist yang terlihat sangat membengkak. Singto dengan cepat pergi mengambil kompres."Krist,kenapa mata kamu bisa bengak sekali?" Ucapnya disela-sela mengompres mata krist.
Krist yang merasakan sesuatu menyentuh matanya mulai terganggu dan membuka mata.
"Awwww" pekik nya karena saat membuka matanya rasanya begitu berat dan perih."Hey,jangan buka mata dulu krist, ini sangat bengkak. Kamu tutup dulu mata kamu ya, biar saya kompres dulu, biar bengkaknya berkurang."
Krist menurut,menutup matanya.Merasakan usapan lembut dikedua matanya tapi hatinya terasa begitu hangat,bahagia dan sakit disaat yang bersamaan.
Inilah laki laki yang dia tolak mentah mentah,laki laki yang begitu tulus , lembut dan peduli padanya bahkan pada kedua orang tuanya.
Ya, krist kini menyadari itu, dan menyadari bahwa dia sebenarnya juga merakan sesuatu.
"Gue harus minta maaf ke om singto, dan jelasin semua nya." Ucapnya dalam hati."Krist,coba buka mata kamu."
Krist membuka matanya perlahan , dan benar rasanya lebih baik.
"Sudah mendingan kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Om Pilot My Husband (SingtoxKrist)
FanfictionSingto Prachaya Ruangroj 27tahun Seorang pilot muda yang berprestasi dan juga seorang CEO di sebuah perusahaan milik ayahnya tegas tapi sangat lembut dan begitu menyanyangi keluarganya. Krist Perawat Sangpotirat 18tahun kelas 3 SMA.Anak tunggal dari...