12

362 34 13
                                    

Kini singto dan krist sudah dalam perjalanan menuju sekolah Krist.
Ya, awalnya singto tidak bisa mengantar tapi dia merubah jadwal pekerjaannya. 😌
Seperti biasa singto tetap akan fokus saat berkendara sementara Krist? Dia memilih melihat jalanan dari kaca samping. Enggan untuk sekedar berbicara dan melihat singto.
Bukan tidak mau tapi kini jantungnya berdetak sangat cepat, perutnya serasa mual. Kejadian di kamar tadi senantiasa berputar di otaknya.
Hanya satu yang Krist nantikan. Cepat sampai di sekolahnya dan segera menghilang dari hadapan singto.

***

"Krist kita sudah sampai."

"Hah?" Balas Krist dan menoleh ke arah singto.

"Kita sudah sampai sayang." Ucap singto lagi.

Uhukkk... Uhukkk.. Krist terbatuk batuk.

"Hey kenapa, ini minum dulu." Singto dengan sigap mengambil air di dasboard mobilnya.
Krist meminumnya dengan cepat tanpa melihat singto.

"Pelan -pelan minum nya, nanti tersedak"

"Kak singto bisa diem gak sih! Udah ah aku mau turun." Krist dengan sigap melepas seatbelt nya dan hendak membuka pintu tapi tangan ditahan oleh singto.

"Tunggu Krist."

Krist pun terdiam dan berbalik ke arah singto.

"Saya bahagia sekali, apalagi saat kamu panggil saya kak singto dan "aku" itu sangat manis, nanti saya jemput ya sayang." Ucapanya lagi seraya mengelus pucuk kepala Krist tak lupa senyum yang selalu hadir di bibirnya.
Bhlussss.... Seketika telinga dan wajah Krist bertambah merah melebihi kepiting rebus.
Tanpa mengatakan apapun Krist langsung berbalik dan turun dari mobil.
Lagi singto terkekeh melihat Krist yang malu seperti itu. Lagi dan lagi Krist terlihat sangat menggemaskan untukya.

******

Krist sampai di kelas dengan nafas yang memburu. Jantung nya berdetak lebih kencang dari yang sebelumnya nya. Perut nya seperti mual dan menggelitik di waktu yang sama.
Dia segera duduk di bangkunya karena kakinya pun terasa sangat lemas.

Namtan dan gun masuk ke kelas. Mereka datang dari kantin. Namtan mendekat ke bangku Krist di ikuti dengan gun. Tapi dengan Langkah yang malas dan enggan menatap ke arah Krist.

"Krist, lu kenapa koq muka lu merah banget?" Namtan langsung mendekat dan menempel kan tangan nya ke dahi Krist.
"Tapi ini gak panas koq." Ucapnya bingung.

"Gue gak kenapa kanapa Tan."

Perhatian Krist langsung teralih pada gun yang berada di belakang namtan.

"Gun, maafin gue" ucap Krist sambil menggigit bibir bawahnya dan tangannya meremas bajunya erat. Dia masih takut untuk berbicara pada gun. Dia takut gun tidak mau memaafkan nya.
"Gun, maafin gue ya, gue udah sadar. Gue udah tau kalau salah.dan gue paham koq, lo marah karena lo
sayang ke gue, maafin gue gun..hikkssss" Ucap Krist dengan terisak.

Gun menunduk dan menghela nafasnya.beginilah sahabat nya ini, dia akan menangis saat merasa takut akan sesuatu. Gun beralih duduk disamping Krist.

"Gue juga minta ya Krist, harusnya gue gak bentak bentak lu kemarin, udah ya lu jangan nangis gini lagi, gue sayang ke elo. Pengen lo sadar kalau lo punya seseorang yang bener bener sayang dan akan selalu nemenin lu sampai sisa hidup" Ucap gun sambil mengelap air mata Krist.

Krist mengangguk dan memeluk gun.

"NAHHH gitu dong!!" Namtan bersorak disana.

"Jadi gimana Krist?" Tanya namtan lagi.

"Gimana apanya?" Jawab Krist dan melepas pelukan nya pada gun.

"Ya gimana kak singto? Lo udah minta maaf belum?"

"Udah, gue udah minta maaf ke kak singto. Gue juga udah ciuman sama dia"😳

UHUKKKKKK.... UHUKKKKK....

Kini namtan dan gun terbatuk batuk.
🤣🤣🤣🤣🤣



********

Maaf ya part nya pendek pendek 🥲

See you next chapter 👋💕


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 08, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Om Pilot My Husband (SingtoxKrist)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang