Taehyung menatap pantulan dirinya sendiri di depan cermin. Melihat sendiri bahwa Ia begitu menyedihkan. Mata merah yang sembab, hidung nya yang memerah rambutnya yang acak acakan, bajunya menjadi urakan.
Sehari telah berlalu, dan Taehyung masih tak tau apa yang harus ia lakukan kini. Dengan baju compang camping dan pikirannya yang semraut hampir membuatnya gila.
Taehyung mengusap wajahnya dengan kasar, kemudian membasuh wajahnya asal dengan tangan yang terus saja tak berhenti menyakiti dirinya sendiri.
"AAAARRRRGGGHHHHHH!!". Teriaknya, Taehyung kembali menangis. Hatinya begitu gundah sekali sekarang.
Ia berfikir lalu apa yang didapatnya sekarang? Semuanya hanya kekacauan. Selama ini Taehyung merasa semua masih bisa di perbaiki, tapi sekarang apa masih bisa di perbaiki setelah semua yang terjadi di kehidupan nya, pernikahan nya yang bermasalah. Calon bayinya yang meninggal. Lisa yang belum sadar dan Jisoo yang masih belum bisa menerima Ia sepenuhnya.
Taehyung tak tau harus bagaimana sekarang, Ia mendamba hidup bahagia bersama Jisoo, tapi mengingat apa yang terjadi pada bayinya Ia begitu marah! Dan sakit hati. Andai saja Jisoo memberitahu nya jika Lisa saat itu menelpon. Mungkin saja Taehyung bisa langsung menyelamatkan bayinya dan Lisa!.
Taehyung terduduk, tatapannya begitu sayu, Ia tak terisak namun air mata jelas mengalir di pipinya.
Ponsel yang ada di meja wastafel tak pernah berhenti berdering, sedari tadi hanya Ia diamkan. Taehyung sedikit bangkit, dilihatnya sebuah nama yang tertera atas panggilan di ponselnya.
*Wife*
Dengan foto Jisoo terpangpang di sana.Ingin rasanya Taehyung membanting penselnya sekarang. Kecewa tentu saja, ada yang bisa menjabarkan seperti apa kacaunya Ia saat ini?, kecewa dan duka hanya itu yang Ia rasakan.
Taehyung meringis, mungkin Jisoo dulu juga sangat kecewa padanya juga berduka karenanya. Taehyung semakin merasa jengkel pada dirinya sendiri.
Taehyung kecewa pada Jisoo, namun tak dapat menyalahkan perempuan itu. Ia memaklumi mungkin saja Jisoo cemburu juga kesal melihat panggilan dari Lisa, Ia sadar betul keadaan antara Dirinya Jisoo Dan Lisa, memang tak akan pernah membaik. Hanya saja ia tak bisa menerima kenyataan yang begitu pait ini, kematian calon bayi nya begitu membuat dadanya bergejolak berduka sedih dan marah menjadi satu.
Belum lagi Ia memikirkan Ibunya yang sangat sedih karena hal ini. Nyonya Kim adalah mertua yang baik, Ia tak pernah menganggap Jisoo itu hanya sebatas menantu, nyonya Kim menyayangi Jisoo sebagaimana anaknya sendiri. Tapi yang namanya hati, tetap saja gelisah menunggu kapan Ia akan mendapat seorang cucu. Harapannya hanya pada Jisoo, karena Taehyung adalah anak tunggal.
Saat tau bahwa cucunya akan hadir namun bukan dari rahim Jisoo. Membuat didinya kecewa pada Taehyung. Namun tak bisa menyalahkan Taehyung sepenuhnya. besar harapan nya kepada Lisa yang mengandung cucu pertama untuknya. Namun sekarang sirna begitu saja, membuat perempuan paruh baya itu hanya bisa menelan sakitnya kegetiran.
Taehyung mengabaikan panggilan Jisoo, ia duduk kembali. Taehyung tidak dalam keadaan baik sekarang, bicara dengan Jisoo sekarang bukan hal yang bagus untuknya. Emosinya bisa meledak kapan saja seperti yang sudah sudah. Taehyung hanya tak ingin memperkeruh suasana, apalagi resiko nanti dirinya sampai marah dan melontarkan kata kata yang menyakitkan untuk Jisoo.
*
*
*Flashback.
Jisoo keluar dari gedung agensinya, sekitar jam 3 sore. Rapatnya memang memakan cukup banyak waktu.
Jisoo bersama Jenny, yang sejak tadi uring uringan tak jelas. Bagaimana lagi, hubungan Jenny dan Yoongi masih tak jelas, dan mereka masih bertengkar. Pacar Jenny, Min Yoongi yang begitu berkarisma, yang terkenal dengan sifatnya yang begitu dingin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketika Cinta Berarti Luka ( VSoo )
FanfictionKim Jisoo adalah seorang Istri yang rela menahan sakit. ketika dengan Berengsek si Suami membawa seorang wanita hamil kehadapannya dan meminta ijin untuk menikah lagi? #Kim Jisoo #Kim Taehyung #Lalisa Manoban #Kim namjoon