06. Bagian Enam

796 68 0
                                    

Flashback 2.

"Jisoo..." Ucap lirih seseorang.

Jisoo hang tengah menangis dan kebingungan itu langsung menoleh.

"Taehyung-ah... Namjoon... Nam... Hikss dia tidak ada Tae... Aku harus bagaimana..." Adunya panik.

Taeyung melihat Jisoo yang kalap, tanpa bisa di cegah lantas memeluknya dengan erat.

Jisoo semakin menangis dalam pelukan Taehyung.

" Tae Hiks... Bantu aku mencarinya! Aku mohooonnnn....." Ucapnya mengiba.

Taeyong mengamati Jisoo dengan perasaan sakit. Wajah pucat Jisoo bersimbah air mata bibi mungilnya bahkan tak berhanti bergetar karena menangis.

"Baiklah ayo kita cari." Ucap Taeyung serak.

Meski hatinya sakit melihat wanita yang Ia cintai menangisi pria lain. Meski itu sahabatnya sendiri tak dapat di pungkiri perasaan itu malah semakin sakit.

Taehyung menuntun Jisoo memasuki mobilnya. Sesaat kemudian mereka sampai di sebuah rumah kecil di sebuah pedesaan, Jisoo bahkan tak tau tempat ini di mana.

Jisoo melihat kesegala arah seperti bingung. Taehyung mengajaknya mendekat ke rumah kecil itu.

Tok! Tok! Tok!

"Permisi!."

Tak lama pintu terbuka, tampak seorang wanita cukup berumur tua membukakan pintu.

"Ahjuma... Apa namjoon datang kemari?." Tanya Taehyung. Jisoo langsung ngeh kalau ini tempat adalah rumah ibu Namjoon.

Orang tua Namjoon memang telah lama bercerai, lama bahkan sebelum mereka saling mengenal dan Namjoon tinggal terpisah dari ibunya. Itu sebabnya Jisoo tak tau seperti apa Ibu Namjoon.

Ahjuma tampak menghela nafas.

"Kalian pasti Jisoo, dan Taeyung kan? Namjoon sudah pergi ke Jepang, kalian jangan mengganggunya! Biarkan Dia mengejar cita-citanya untuk sukses!."

Jisoo melongo. Apa maksudnya dengan pergi ke jepang. Namjoon pergi tanpa berpamitan. Pria itu sungguh Berengsek! Pikirnya. Tak tau kah seperti apa hatinya saat ini? Hancur dan sakit!!

" Ahjuma.. tapi.. tapi kenapa Namjoon tak memberi tahu kami kalau mau pergi ke jepang.. Hiks.. Ahjuma kapan Nam.. Hiks Namjoon pergiiiii ." Ucap jisoo terbata sambil menangis.

Ahjuma tampak berfikir dulu. Ia sebenarnya merasa kasihan pada Gadis yang menangis di depannya.

"Ia baru saja pergi ke Halte Bis sekitar 30 menit tadi. Kejarlah siapa tau kalian masih sempat bertemu dengannya. Tapi ingat jangan coba coba untuk membujuknya untuk tinggal di sini!." Ucapnya kemudian.

Jisoo langsung lari begitu saja membuat Taehyung kaget. Taehyung membungkuk kepada Ibu Namjoon dan langsung berlari menyusul Jisoo.

Dia menarik gadis itu saat mau lari melewati mobilnya. Jisoo berniat lari sendiri ke halte padahal itu lumayan jauh.

Mereka menaiki mobil Taehyung kembali. Dalam perjalanan raungan Jisoo semakin kencang dia menangis sedih sambil tangannya memukul dadanya hang mungkin terasa sesak.

Jisoo hanya tak mengerti. Mengapa Namjoon pergi begitu saja, Meninggalkannya tanpa kata dan pamitan. Jika yang di kejar Namjoon adalah uang dan kesuksesannya, Mengapa harus begitu tega dengan cara ini meninggalkannya. Mebuat perasaan Jisoo terluka katna merasa tak di anggap.

"Soo-ya.... Jangan menangis kumohon... Tenanglah.. kita pasti bertemu dengan Namjoon." Ucap Taehyung putus asa. Siapa yang tak akan putus asa ketika seseorang yang begitu kalian sayangi menangis hingga maraung marung memegangi dadanya. Tentu saja Taehyung khawatir.

Ketika Cinta Berarti Luka ( VSoo )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang