03. Bagian Tiga

862 81 4
                                    

Setelah kejadian itu. Aku menjadi jarang berada di rumah, Pagi-pagi sekali aku akan pergi bekerja. Ya aku adalah seorang Model, Hidup keras sejak kecil menjadikanku seorang pekerja keras dan tekun. Kau tau? saat Kau terlahir dari keluarga kaya! Mungkin kau akan mendapatkan kemewahan. Tapi tidak denganku. Banyak derita di masalalu ku mengingatnya saja aku tak sudi. Terlalu sulit bahkan untuk sekedar di kenang.

Karena pekerjaanku itu, aku memanfaatkannya untuk berlama lama berada di luar. Dari pada harus pulang. Rasanya sangat-sangat enggan.

Saat pulang bekerja, Aku akan menghabiskan waktuku mencari tempat dimana bisa aku menyendiri. Ketika malam semakin larut, barulah aku akan pulang.

Bukan tanpa alasan aku begini. Mengabaikannya juga begitu menyiksaku, Percayalah sebenci bencinya aku pada Kim Taehyung bajingan itu. Tetap rasa Cintaku padanya tak bisa terkalahkan. Aku begitu merindukan saat saat kami yang dulu. Yang bahagia... Tapi aku bisa apa? Saat rumah yang kami tinggali berubah menjadi neraka untukku.

Pernah dengar Bertahan sakit pergi tak bisa? Seperti itulah posisiku saat ini. Aku terlalu mencintai Kim Taehyung. Pria itu begitu berarti bagiku, Amat sangat berarti.

Aku selalu menunggunya setiap malam. Sendirian di tepi Danau tempat kesukaanku, Dengan harap harap Taehyungku datang menjemput dan membawaku pulang... Tapi khayalan tetaplah khayalan, Ia tak pernah datang membuatku semakin patah hati.

Sudah 3 bulan berlalu. Taehyung menjalani perannya dengan baik sebagai seorang suami dan calon ayah. Untuk Lisa dan Calon Bayi mereka tentunya, bukan untukku. Kandungan Lisa, sudah memasuki bulan ke 4.

Author pov.

Jisoo berjalan gontai memasuki rumahnya. Sepi yang ia dapati ketika ia memasuki rumah. Karna memang ini sudah larut malam. Orang orang pasti sudah tidur.

Jisoo menaiki anak tangga, untuk menuju kamarnya yang berada di lantai 2. Saat ia hendak membuka pintu kamar. Tiba-tiba sebuah tangan mencekal pergelangan tangan nya dengan kencang. Jisoo yang terkejut langsung menoleh ke belakan. Tepat melihat wajah Taehyung, yang seperti sedang menahan kemarahan menatap tajam kearahnya.

Tanpa basa basi, Taehyung langsung menyeret paksa Jisoo ke dalam kamar.

Bruk!!

Taehyung membanting tubuh Jisoo ke atas ranjang.

Jisoo mentap tak percaya pada suaminya. Sejak kapan Taehyung berubah menjadi sekasar ini padanya. Netranya mulai berembun kini. Sakit hati tentu saja.

"Jam berapa ini Jisoo!! Apa kau tak punya otak pulang larut setiap malam hah!? Kau itu Wanita bersuami. Apa kau lupa!!". Sentaknya

Taehyung hanya tak habis pikir dan tersulut emosi. Ia biakan istrinya itu untuk sementara waktu karena Ia tau Jisoo butuh waktu untuk mengobati hatinya. Namun semakin di biarkan Jisoo malah semakin kelewatan dan membangkang kepadanya saat ini. Jisoo yang dulu dan Jisoo yang sekarang sangatlah berbeda.

"Apa yang kau cari setiap malam hingga Kau betah berlama lama diluaran sana Hah!! Jawab Aku!!". Bentak Taehyung lagi. Jisoo hanya dapat menunduk dan Terisak-isak. Ya hanya isakan tidak ada jeritan atau pun raungan seperti yang ia lakukan saat itu. Jisoo lelah jika terus menangis, namun air matanya itu seolah tak ada keringnya terus mengalir tanpa bisa di cegah.

Taehyung menghembuskan nafasnya kasar. Sebisa mungkin ia meredam emosinya itu. Kemudian berjalan mendekati Istrinya itu.

Taehyung langsung memeluk Jisoo.

"Maafkan aku Sayang... Aku emosi tadi..". Ujarnya dengan suara lembut.

"Kau tau Ji.. Aku khawatir jika kau terus terusan berkeliaran tangah malam, dan di jalan sendirian. Apa yang sebenarnya kau cari di luaran sana humm". Ucap Taehyung yang masih memeluk Jisoo erat sesekali tangannya mengusap punggung Istrinya dengan lembut dan mengecup puncak kepala Jisoo.

Ketika Cinta Berarti Luka ( VSoo )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang