09. Bagian Sembilan

756 57 1
                                    

Semilir angin berhembus menerpa Jisoo. Membuat sebagian rambut menutupi wajahnya.

Jisoo masih tertegun, tubuhnya mematung. "Dia... Kembali.." Hatinya bergumam halus.

Jisoo menatap Dalam pada mata tajam yang tak pernah ia lupakan itu. Dengan perasaan campur aduk. Rindu? Cinta? Dan Muak!.

Begitupun dengan namjoon. Tatapannya serat akan segala penyesalan juga rasa takjub. Jisoo tumbuh dari seorang gadis menjadi wanita yang luar biasa, Ia masih Jisoo yang amat cantik bahkan sekarang menjadi lebih cantik lagi.

Namjoon terharu, hatinya bergetar. Rinduuuuuuu itu yang ingin Ia ungkapkan pada Jisoo, namun begitu sulit tertahan di tenggorokannya, pantaskah Ia membicarakan rindu setelah Dengan kejam mematahkan hati gadisnya itu dulu.

Mata namjoon berkaca-kaca. Sebuah senyum terbit di wajahnya, Lesung pipi yang masih sama begitu terpahat di wajah manisnya. Jisoo masih ingat wajah itu.. yang dulu disetiap malam Ia tangisi karena rindu dan sakit hati.

Deg!!

Hati Jisoo bertalu talu begitu hebat. Tubuhnya serasa lemas, Ini nyata. Namjoonnya yang dulu telah kembali.

Namun sedetik kemudia Jisoo menyadari sesuatu yang membuat hatinya kembali berdenyut sakit.

"Soo-ya..." Ucap Namjoon lirih seakan masih tak percaya.

"Kau... Terlambat!." Bisik Jisoo samar.

*
*
*

Taehyung tengah duduk di kamarnya bersama Jisoo. Berbagai botol minuman berserakan di lantai.

Perusahaan terbengkelai. Taehyung bak orang yang separuh mati, Bukan Ia tak tau Jisoo pergi kemana dan tinggal dimana sekarang.

Taehyung bukan orang biasa. Ia pasti telah mengutus seseorang untuk memantau istrinya, selama Ini Taehyung seperti kehilangan dirinya yang dulu. Bagaimana jika rasa sakit tak dapat tergambarkan bahkan oleh kata kata sekalipun.

Baru kemarin Jisoo meninggalkan rumah, tapi efeknya berhasil menjatuhkan Seorang Kim Taehyung.

Taehyung sedang meneguk alkohol saat Lisa datang membuka pintu kamar, Lisa mengesampingkan rasa sakit hatinya. Miris itu yang Lisa rasakan sekarang, entahlah dia hanya sedang berfikir untuk waras sekarang. Dengan segudang masalah di hidupnya kini.

Lisa menghampiri Taehyung dia membawa botol yang di pegang Taehyung dengan paksa dan menyingkirkan benda itu dari jangkauan Taehyung.

"Oppa... Kau harus makan, kau harus kuat hemmm. Setelah ini kau mulai lagi mengejar Jisoo Eonni, jika kau terus begini bagaimana Jisoo eonni mau pulang ikut bersama mu.." ucap Lisa lembut.

Taehyung menatap Lisa lalu melengos. Betapa Dia telah menyakiti hati wanita itu, tapi dengan Ikhlas wanita itu masih mau beebicara lembut padanya. Perhatian padanya, dan Taehyung bingung harus menyikapi ini dengan apa.

Taehyung menyenderkan kepalanya di tembok, mata tajam nya menatap Lisa dengan dalam. Tak ada kekurangan dari gadis di hadapannya itu, Seandainya Taehyung tak bertemu Jisoo pasti dia sudah jatuh hati pada Lisa. Tapi tidak!! Hatinya telah terkunci untuk Jisoo, meski di suguhi seribu wanita seperti Lisa pun tetap Jisoo yang hanya bisa memiliki hatinya.

Kesalahan nya hanya satu!. Membiarkan alkohol menguasai dirinya, Hingga harus berakhir seperti orang tolol sekarang.

"Lisa-shi... Ini berat untuk mu kan? Dan ini juga memuakan iya kan? Jangan mencintaiku Lisa-shi... Kau pantas mendapatkan yang lebih dari diriku..." Ucap Taehyung dengan suara serak. Dalam keadaan mabuk malah Ia bisa bicara lebih baik ketimbang saat marah dan panik.

Ketika Cinta Berarti Luka ( VSoo )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang