12. Bagian Dua Belas

778 58 3
                                    


Jisoo bersenandung lirih, di pekarangan rumahnya Ia tengah duduk di kursi kecil. Tangannya sibuk merawat bunga bunga cantik kesayangannya.

Semilir angin menerpa wajahnya, sehingga rambut yang menutupinya itu terbang berhelai helai.

Jisoo tersenyum. Senyum yang sendu, Ia hanya merasa hatinya jauh lebih tenang sekarang. Jisoo lelah mengikuti segala egonya! sakit itu memang tak akan pernah hilang tapi Jisoo tak mau terus terbebani dengan itu. Jisoo ingin bahagia dengan caranya sendiri.

Jisoo yang tengah bersenandung itu, tak sadar jika sedari tadi dirinya tengah di perhatikan oleh Taehyung. Wajah Jisoo yang terlihat sedikit berseri membuatnya senang.

Sayang tak seceria dulu, Taehyung tak mau memikirkan nanti akan seperti apa? untuk sekarang. Baginya ini waktu yang berharga untuk keduanya, mungkin Taehyung bisa sedikit memperbaiki semuanya dengan Jisoo. Mungkin juga mereka akan berbincang soal kedepannya.

Taehyung ingin Bayinya kelak bisa di terima Jisoo, mereka bisa mengurus dan merawatnya, seperti yang selalu mereka idam idamkan setiap cerita sebelum tidur dulu... Indah sekali. Taehyung akan memberikan Lisa kebebasan nanti, membiarkan gadis itu mencari kebahagiaannya sendiri. Mungkin?! Jika Lisa memang sudi menerimanya.

Taehyung menghampiri Jisoo dan ikut duduk bersamanya.

"Sejak kapan kamu menyukai tanaman lebih daripada suka padaku?". Tanya Taehyung.

Jisoo menengok sekilas lalu sibuk lagi dengan gunting di tangan nya, kembali memangkas daun yang kering.

"Kau Cemburu? Bahkan pada tanaman Oppa? Ckckck." Ucap nya sambil berdecak seolah olah tak percaya.

Taehyung memberenggut. Kemudian membetulkan posisi duduk Jisoo, sehingga bisa ada tempat baginya untuk tidur di atas paha Jisoo.

Jisoo tersenyum, ingin mengusap rambut Taehyung namun tangannya kotor. Jadilah ia membungkuk dan mengecup kening Taehyung sekilas, berhasil membuat jantung Taehyung bertalu talu dan kegirangan.

"Kamu Cantik sekali ji... Dilihat dari sisi mana pun Kamu selalu cantik!." Ucapnya seraya tersenyum lepas.

"Benarkah? Kenapa ya?." Jawab Jisoo yang masih sibuk dengan kegiatannya.

"Benarrrrr! Dari sini pun Kamu terlihat sangat cantik." Ucapnya seraya memilin milin rambut Jisoo yang tergerai.

"Aku yang paling cantik?." Tanya Jisoo yang tetap sibuk dengan tanamannya, tanpa terganggu dengan tinggah Taehyung yang menarik narik kecil rambutnya.

Taehyung pun mengangguk lucu.

Sedetik kemudian, Taehyung membalikan kepalanya hingga berhadapan dengan perut Jisoo, menelusupkan kelapanya ke arah perut Jisoo, juga memeluk pinggang istrinya itu dengan erat.

"Aaakkkhhhhh OPPA!." Jerit Jisoo spontan. Rasa geli langsung terasa saat Taehyung semakin gencar mengelengkan kepalanya pada perut Jisoo.

Jisoo tertawa, ia langsung melempar sembarangan gunting yang berada di tangannya. Tak perduli tangannya kotor atau tidak, Jisoo langsung memegangi kepala Taehyung untuk menjauh dari perutnya. Titik paling sensitif untuk di gelitiki.

"OPPAAA... Yak!!! Geliiiiii." Ucapnya sambil tak kuasa menahan tawa.

Bukannya berhenti Taehyung malah semakin merambat kemana mana untuk menggelitiki Jisoo. Membuat Jisoo tertidur di tanah karena ulahnya, mereka sama sama tertawa.

Hingga akhirnya, Taehyung langsung memeluk erat Jisoo dengan begitu Gemas.

Jisoo menyeka Air matanya, akibat terlalu banyak tertawa.

Ketika Cinta Berarti Luka ( VSoo )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang