10.💗

2.1K 275 2
                                    

Sunghoon merasa bingung dengan jumlah model yang ada, apa yang tersisa terlambat lagi? Untuk Hyoeun, ia sudah biasa, tapi yang lainnya? Suasana kantor pun terasa berbeda.

"Sesuatu terjadi saat aku cuti?" Tanya nya pada Sunoo, ia belum membuka SNS sama sekali.

"Mereka di keluarkan." Ujar Sunoo dengan malas.

Sunghoon menatap seluruh model yang terdiam menunduk. "Jika kalian tidak mau dikeluarkan, jaga sikap. Jika kalian ingin mencelakai ku, jangan sampai diketahui sajangnim."

Mereka menggeleng cepat. Tanpa sepengetahuan Jake? Mereka akan tetap ketahuan, banyak CCTV yang dipasang tersembunyi.

"Memangnya kau sudah diperbolehkan bekerja?" Sunoo bertanya sembari mengecek berkas-berkas baru.

Sunghoon tersenyum. "Tidak, aku pergi diam-diam." Jawabnya dengan santai. "Aku  bosan terus di rumah. Aku tidak bisa memakan gajih buta."

Sunoo merotasi kan matanya malas. Gajih buta? Bukan kah itu uang bulanan yang biasa di dapat, hanya saja Jake memberi lebih.

"Lalu, mereka bersembilan bagaimana?" Tanya nya pada model yang tersisa.

"Mereka pastinya di blacklist, tapi entah dengan ketuanya." Sunoo yang menjawab pertanyaan sang sahabat.

"Memangnya kenapa?"

Sunoo berpikir untuk memberitahu Sunghoon atau tidak, tapi ini bisa menganggu kesehatan mental si pemuda Park. "Kau akan tau nanti." Ia kembali melanjutkan pekerjaannya.

"Jangan membuatku penasaran."

"Su— Solon…."

Sunghoon pun diam, bisa-bisa ia tidak memiliki tempat pelarian atau tempat perlindungan lagi.

✧════•❁BACKSTREET❁•════✧

"Papa!!"

Sunghoon langsung mengalihkan pandangannya dari laptop, ia lihat anak laki-laki yang sibuk melepaskan penyamaran nya. Di samping anak laki-laki tersebut ada kakak sepupunya yang juga tertutup.

"Papa!!" Kaki kecil itu berlari menghampiri sang ibu, Sunghoon pun langsung merentangkan tangannya menerima pelukan anak satu-satunya dengan Jake. "I really miss papa."

"Papa misses you a lot too."

"Hei jagoan, kapan kau datang?" Tanya Sunoo sembari mengusap kepala putra sahabatnya.

"Tanya pada uncle Ethan."

Sunoo sudah biasa dengan sikap keponakan nya yang sangat mirip dengan kedua orangtuanya, menyebalkan. Tapi, ia tidak bisa membenci Jino yang tampan sejak kecil.

"Hyung, kapan kau datang?" Sunoo pun bertanya pada kakak sepupu Sunghoon, Lee Heeseung yang lebih dikenal sebagai Ethan Lee.

"Kemarin sore, seharusnya siang tapi pesawat nya delay." Jelas Heeseung.

"Tidak papa, hyung masih bisa hidup sekarang."

Heeseung mengangguk-angguk, tapi….

"APA MAKSUD MU?!"

Sunoo langsung menggeleng takut-takut. "Mungkin pesawat nya delay karena ada sedikit kerusakan, kalau tidak ditunda belum tentu hyung masih bisa berdiri sekarang."

Kemarahan Heeseung tertahan karena pintu yang terbuka. "Ku pikir tidak akan datang." Ujarnya dengan sinis.

"Bagaimana bisa aku tidak menemui putra ku." Jake langsung menghampiri sang istri yang sedang menggendong putra kecil mereka. "With daddy?" Ia merentangkan kedua tangannya.

Jino langsung berpindah pada sang ayah. "Daddy, Jino mendapatkan nilai 100." Ujar nya dengan bahasa Inggris. Jino tidak pernah diajarkan bahasa Korea, mau itu dasar sama sekali tidak.

Sunghoon takut jika putranya tau apa yang terjadi dengannya di masa lalu. Jika Jino sudah besar tidak papa untuk mempelajari bahasa asalnya, tapi untuk sekarang tidak.

"Bagus sekali, kau ingin hadiah?"

Jino mengangguk semangat. "Aku ingin berjalan-jalan, mengunjungi wisata di sini."

Jake melirik Sunghoon yang terdiam, semuanya yang bersangkutan dengan Jino harus dengan izin Sunghoon. Meskipun dirinya ayah dari Jino, tapi Sunghoon memiliki hak lebih.

"Baiklah, nanti kita berlibur."

To be continued….

[✓] Backstreet || JakeHoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang