11.💓

2K 251 1
                                    

Changmin menyewa beberapa tempat untuk anak, menantu, dan cucunya pergi jalan-jalan. Dari kebun binatang, taman hiburan Lotte World, dan masih ada 3 tempat lagi.

Ia menghargai privasi Sunghoon dan Jino, agar mereka nanti tidak diikuti wartawan yang tidak tau privasi. Agar hubungan putra nya tidak mendapatkan masalah.

"Daddy, kenapa tempatnya tidak ramai?"

"Jino tidak senang? Ini semua pemberian dari kakek." Balas Jake sembari menggendong sang anak.

Jino terlihat murung. "Hanya ada Jino, daddy dan papah, tidak menyenangkan." Ujarnya dengan bibir mengerucut.

Jake melirik Sunghoon, takut jika Sunghoon akan merasa bersalah. "Jino, tidak semua orang di sekitar kita itu baik. Kakek tidak mau kau kenapa-napa."

"Jino-ya, suatu saat kita akan pergi ke tempat yang ramai, tidak seperti ini." Ujar Sunghoon sembari mengusap kepala anak semata wayangnya.

Jino mengangguk kecil. "Daddy, ikannya besar!!"

Jake dan Sunghoon mengikuti arah tunjuk sang anak, mereka langsung menghampiri aquarium yang berisi banyak ikan.

"Wah, ikannya lucu."

"Wah ada ikan kecil juga."

"Uncle K pernah menyuruh Jino untuk menyelamatkan ikan yang tenggelam."

"Lalu?" Tanya Sunghoon.

Jino bersedekap dada dan memasang wajah kesal. "Ikan kan hidup di air, mana bisa tenggelam."

Jake membenarkan gendongan nya. "Jino tidak masuk ke air, kan?" Tanya nya memastikan, agar nanti Sunghoon tidak khawatir jika Jino kembali ke Amerika lagi.

"Tentu saja tidak, uncle Ethan langsung menahan. Lalu uncle K diomeli, di dorong masuk ke dalam kolam. Itu sangat lucu." Wajah nya yang kesal berubah bahagia.

Jake dan Sunghoon ikut tersenyum, syukurlah jika hidup anak mereka di Amerika baik-baik saja. Heeseung menjaga Jino sangat baik disaat dirinya juga memiliki dua anak.

✧════•❁BACKSTREET❁•════✧

Keluarga kecil tersebut pulang jam 8 malam, mereka makan malam di luar. Jake memesan satu ruangan agar Sunghoon dan Jino leluasa makan, tanpa merasa khawatir.

Setelah membersihkan diri, Jino menghampiri orang tuanya. Jake yang sudah membersihkan diri lebih dulu dengan setia mendengarkan cerita Jino tentang sekolah nya.

"Daddy, Jino membaca dengan lancar."

"Benarkah?"

Jino mengangguk semangat. "Bu guru memuji Jino yang pintar."

Sunghoon keluar dari kamar mandi dengan pakaian yang sudah berganti menjadi baju tidur, ia tersenyum mendengar cerita Jino. Pergi ke meja rias untuk mengeringkan rambutnya dahulu.

"Jino memberitahu teman-teman jika Jino akan memiliki adik, mereka memberi selamat pada Jino."

Kedua orangtuanya langsung terdiam, mereka lupa memberitahu Jino jika adik yang diinginkan sudah tidak ada.

"Jino…."

"Iya papah?"

Sunghoon mengusap pipi putranya yang berisi. "Maafkan daddy dan papah, Jino belum bisa memiliki adik sekarang." Ujarnya berusaha menguatkan diri.

Jino terdiam. "Jadi, Jino tidak akan memiliki adik? Jino tidak bisa seperti kak Seungki?" Ia bertanya dengan nada dan ekspresi sedih.

"Tidak seperti itu. Kau akan seperti kak Seungki, tapi tidak sekarang. Biarkan papah mu istirahat dulu, okey?" Jake mencoba memberi pengertian pada putranya.

"Berapa lama?"

"Setelah pekerjaan papah selesai disini."

Jake menatap sedih sang istri, Sunghoon benar-benar tidak ingin kembali tinggal di Korea. Ia tidak bisa memaksa Sunghoon, tapi… ia berharap nanti Sunghoon mengubah rencana nya.

"Baiklah."

"Jangan sedih, seharusnya kau senang karena mainan mu akan aman." Sunghoon mencubit gemas hidung yang sama seperti suaminya. "Ada apa?"

Jake menggeleng. "Kau tidak mau tinggal di sini?"

"Bagaimana dengan Jino nanti?"

"Sayang…."

"Masih ada waktu untuk ku berubah pikiran, tapi untuk saat ini aku berpikir untuk kembali."

"Kalian sedang membicarakan apa?" Jino dengan polosnya bertanya, ia sama sekali tidak mengerti bahasa Korea, tapi orang tuanya mengobrol dengan bahasa Korea.

"Bukan apa-apa, papah menyayangi Jino."

"Daddy juga menyayangi Jino."

"Jino juga menyayangi daddy dan papah." Jino memeluk daddy dan papahnya, memberi banyak kecupan di pipi kedua orang tuanya. Lalu ia mendapat kan pelukan dari keduanya dan kecupan di pipi secara bersamaan.

To be continued….

[✓] Backstreet || JakeHoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang