Cukup mengherankan, Sunghoon mendapatkan banyak makanan dari para model, kecuali Yuna. Mereka mengatakan untuk ucapan selamat datang, sebenarnya terlambat karena Sunghoon sudah 2 bulan menjabat sebagai CEO di perusahaan.
"Kau mau memakan nya?" Tanya Sunoo sembari membantu Yuna merapihkan pakaian.
"Seonsaengnim, bukannya berprasangka buruk, tapi sebaiknya anda tidak memakan itu semua." Perkataan Yuna diangguki pemuda Kim di samping nya.
"Tentu saja aku tidak akan bisa memakan ini semua."
Sunoo berdecak kesal. "Di dunia ini hanya ada sedikit orang baik dan tidak semuanya murni baik, lalu kau masih percaya pada mereka?" Omelnya.
"Tapi aku lapar."
"Park Sunghoon! Ini kantor suami mu, dia bukan orang miskin. Kau bisa memesan makanan, jika malas biarkan aku yang memesankan."
"Makanan ini?"
"Buang."
"Tidak boleh seperti itu."
Sunoo menghela nafas lelah. "Aku melarang mu karena mungkin makanannya sudah diberikan sesuatu, lau kita berikan orang lain. Sama saja kita mencelakai mereka."
"Tapi, aku sudah memakan kimbab nya." Ujar Sunghoon dengan polos.
"Sunghoon!!" Sunoo benar-benar lelah dengan sahabatnya, jika seperti ini dia harus mencari tau yang memberikan kimbab siapa. Jaga-jaga jika terjadi sesuatu pada Sunghoon.
✧════•❁BACKSTREET❁•════✧
Sunghoon merasa tidak enak pada perutnya sejak siang tadi, tapi ia sembunyikan. Bisa-bisa Sunoo mengomel lagi dan menyalahkan makanan tadi.
"Aku akan pulang lebih dulu, kau akan pulang dengan Jake atau dengan supir?" Tanya Sunoo sembari merapihkan barang-barang nya.
Sunghoon yang melamun langsung tersadar kan. "Emmm... dengan supir." Sebisa mungkin ia sembunyikan rasa sakitnya.
"Kau baik?"
"Tentu saja."
"Sungguh?"
Sunghoon mengangguk untuk meyakinkan sahabatnya. "Lebih baik kau pulang saja, supir nya baru ku beritahu."
"Kalau begitu aku akan menemanimu menunggu."
"Tidak perlu, tidak perlu. Kau pulang saja."
Cukup mencurigakan, tapi Sunoo ada memiliki janji dengan keluarganya. "Baiklah, jika terjadi sesuatu telepon aku atau suami mu. Aku harus segera pergi."
"Ne, hati-hati."
Sunghoon masih dalam ruangan selama 5 menit setelah kepergian Sunoo. Dengan langkah pelan ia keluar dari ruangan, memegangi perutnya yang terasa sangat sakit.
✧════•❁BACKSTREET❁•════✧
"Seharusnya kau mengatakan jika malam ini ada acara keluarga." Jake memarahi asistennya. Ia baru tau dari Gaeul yang diperintahkan untuk memberitahu nya jika Ni-Ki dan Sunoo ada acara keluarga untuk membicarakan pernikahan mereka.
"Hyung, mereka mengerti jika aku terlambat."
"Mereka memang akan mengerti, tapi seharusnya kau tidak memberi kesan yang tidak bagus pada keluarga Sunoo. Pergilah, semoga acaranya berjalan lancar."
Ni-Ki tersenyum. "Gomawo sajangnim, anda benar-benar bos yang baik." Dengan senang hati ia pergi memasuki lift untuk pergi ke basement mengambil mobil.
Jake menggeleng-gelengkan kepalanya. Ia pergi ke kamar mandi dahulu sebelum pulang, tidak mungkin kembali ke ruangan nya, jadi ia memakai kamar mandi karyawan.
"Sayang?" Meskipun tidak terlihat wajahnya, Jake sudah hafal dengan istrinya. "Kenapa kau belum pulang? Ada apa?" Ia bertanya dengan lembut.
Sunghoon menggenggam erat tangan suaminya. "Perut ku sakit." Jawabnya dengan singkat.
Tanpa aba-aba Jake dengan sigap menggendong Sunghoon, ia akan bertanya nanti. Takut kejadian saat Sunghoon mengandung untuk pertama kalinya terulang lagi, jangan sampai.
Menggunakan lift pribadinya, ia pergi ke basement. "Tahan, okey? Kita akan pergi ke Rumah Sakit."
Sunghoon yang sudah lemas menahan sakit berjam-jam hanya mengangguk, masa bodoh jika ada orang yang melihat dirinya dalam gendongan Jake.
To be continued....
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Backstreet || JakeHoon
FanfictionPark Sunghoon yang trauma pada negara asal nya dan memilih tinggal di negara orang, lebih tepatnya Amerika serikat. Setelah bertahun-tahun di Amerika, terpaksa kembali atas permintaan pasangannya yang seorang CEO perusahaan hiburan ternama, Jake Shi...