07-Pilihan

534 68 5
                                    

"Gue gak pengen bales mereka awalnya Let, tapi kenapa gue mesti baca diary lo sih? Gue kan jadi gemes pengen buat mereka nyesel" Monolog Letta pada dirinya sendiri.

Letta saat ini sedang berada disekolah, suasana sekolah masih pagi. Sehingga ketiga sahabatnya pun belum datang, suasana kelas Letta pun masih tenang sebab baru beberapa orang yang datang dan mereka pun sedang sibuk dengan urusan masing-masing.

Saat Letta sedang sibuk dengan pikirannya sendiri, sebuah pukulan mendarat dengan keras pada meja gadis itu. Tentu saja pukulan itu menarik perhatian dari orang-orang, juga membuat Letta kaget.

Namun Letta masih dapat mengendalikan raut wajahnya sehingga mereka tidak melihat raut takut ataupun marah dari Letta, sebab Letta hanya menampilkan raut datar.

"Lo bohong kan kemarin? Kemarin lo bilang kalau lo gak tau dimana Caca. Tapi pas gue ketemu sama Caca, dia lagi di gangguin sama preman dan hebatnya lagi, preman-preman itu ngaku kalau orang yang nyuruh mereka itu lo!" Bentak pria yang tak lain adalah Arsen pada Letta, tepat didepan wajah Letta sendiri.

Letta masih mempertahankan wajah datarnya walau rasanya ia sudah sangat gatal untuk menonjok wajah dari pria ini. Mata tajam dari Letta melirik Caca yang berdiri di belakang tubuh Arsen.

Mata coklat terang itu menatap balik dirinya dengan polos, walau Letta masih dapat melihat dengan jelas tatapan mengejek dari balik tatapan polos dari gadis itu.

"Gue emang gak tau dia dimana, dan kemarin gue sama sekali gak ada nyuruh preman buat nyegat dia. Lagian gue kurang kerjaan banget buat ngelakuin itu kayaknya" Balas Letta dengan tatapan datarnya.

"Gak usah bohong Letta, gue tau lo gak suka kan sama Caca? Gue tau lo gak suka sama dia karna dia deket sama gue. Tapi lo gak boleh gini Let, lo bukan lagi Letta yang gue kenal, gue kecewa sama lo" Tukas Arsen.

Arsen meminta Caca untuk meninggalkan kelas itu, ia ingin berbicara empat mata bersama Letta. Tentang murid lain yang sebelumnya berada didalam sana pun sudah keluar juga, sebab mereka tau bahwa Arsen dan Letta sedang membutuhkan waktu mereka berdua.

Arsen memang mengatakan bahwa ia kecewa pada Letta, namun ia tidak ingin memperburuk hubungannya dengan Letta. Padahal tanpa Arsen sadari, sudah sejak lama hubungannya dengan Letta rusak, bahkan sampai detik itu mereka masih dapat saling memandang mungkin karna kemurahan hati dari Letta yang selalu memaafkan setiap Arsen menuduh dirinya bahkan menghina dirinya dahulu.

"Ta, Kak Arsen mohon sama kamu, stop gangguin Caca. Kamu tau kan kalau Kakak sayang sama Caca, Kakak gak mau Caca kenapa-napa Ta. Kamu udah Kakak anggap sebagai adek sendiri, jangan sakitin Kakak dengan cara kamu sakitin Caca-" Ucapan Arsen terpotong.

"Kalau lo disuruh milih, antara Caca atau gue lo pilih siapa?" Potong Letta.

Arsen mengernyitkan dahinya, "Maksud kamu?" Tanya Arsen.

"Di suatu saat nanti, kalau lo dihadapin dengan suatu situasi dimana lo harus nyelamatin salah satu di antara Caca dan gue. Siapa yang bakal lo selamatin?" Tanya Letta memperjelas pertanyaannya.

"Kakak bakal selamatin Caca dan balik lagi buat selamatin kamu Ta, Kakak gak mungkin biarin kamu gitu aja. Gak mungkin juga Kakak biarin Caca gitu aja" Jawab Arsen tanpa pikir panjang.

Letta terkekeh kecil. "Artinya lo bakal gue pergi, karna di pertanyaan gue, lo cuman bisa selamatin satu orang doang. Kalau lo selamatin gue maka Caca yang bakal pergi, kalau lo selamatin Caca, gue yang bakal pergi" Ujar Letta lagi dengan menekan kata-kata terakhir yang ia ucapkan.

Arsen terdiam, ia tidak menyangka bahwa Letta akan berpikir seperti itu. "Kenapa? Kok diem gitu, bimbang yah? Tapi gue yakin lo bakal selamatin Caca, karna orang yang lo cinta bakal ngalahin orang yang selalu ada buat lo" Tutur Letta dengan tenang.

Sedangkan Arsen terdiam, pikirannya memikirkan pertanyaan dari Letta, ia tidak dapat membayangkan jika Caca meninggalkannya, ia juga tidak dapat membayangkan jika Letta meninggalkannya. Arsen ingin keduanya selalu ada untuk dirinya.

♡♡♡

Hiks Arsen nya egois, kalo mau Caca ya kan harusnya dia biarin Letta nya pergi😭

631 kata
04 Februari 2022

Grey Not LettaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang