chapter 19

1.1K 122 87
                                    

Sudah seminggu berlalu semenjak kejadian diruang makan. Riko setiap hari memanggil 'ibu' dan 'ayah' pada orangtua satoru. Kedua orang yang sangat tidak menyukai apabila penggilan itu diucapkan oleh yuji. Menantunya sendiri.

Ia tidak habis pikir kenapa riko yang hanya seorang tamu diperbolehkan? Sementara ia istri sah satoru malah dilarang, apakah orangtua satoru begitu sangat ingin menyingkirkan dirinya? Lalu menggantikan nya dengan riko?

Yuji mendengus. Ia tidak akan membiarkan hal itu terjadi...

Langkah nya melangkah pelan menuju ruang kerja pada siang hari ini. Lagi-lagi ia menikmati makan siang sendirian diruangan yang dulu ia pakai berdua dengan satoru

Sementara satoru sendiri, ntah pergi kemana bersama riko. Mungkin masih diruang makan utama, mungkin juga mereka keluar istana

ia pikir bergitu, Tapi Rupanya satoru baru saja kembali bersama dengan riko dan ibunya. Beberapa pelayan dibelakang, mengikuti sambil membawa banyak barang.

Mereka tampak nya baru saja kembali dari acara berbelanja, dan kebetulan berpas-pasan dengan yuji. Tampak mereka bertiga berbincang dengan begitu akrab. Wajah manis itu menyungging kan senyum manis kepada mereka semua ketika ketiga orang itu menyadari keberadaan yuji, meski sebenarnya senyum itu hanya ditunjukkan untuk satoru

Manik biru crystal bertemu dengan coklat teduh. Satoru memasang wajah datar tanpa senyuman. Berlalu begitu saja menghiraukan yuji begitupun kedua wanita disisi nya

Hati yuji mencelos, ia membatin
'Apa salah ku satoru' perlahan senyum itu luntur setelah ketiga orang itu melewatinya

Lagi-lagi suaminya berperilaku dingin kepada yuji
.

.

Yuji memasuki kamar mereka dan melihat baju-baju baru yang tergeletak diatas kasur mereka

Yuji menoleh kearah satoru yang tengah duduk di meja sembari menulis sesuatu "baju siapa ini?"

Satoru menjawab tanpa menoleh "riko"

"Kenapa berada di kamar?"

"Aku membelikan nya secara diam-diam untuknya. Besok baru kuberikan" Yuji menatap sendu tumpukan baju itu

"Kau begitu memanjakan tamu kita. Apakah kau sudah lupa cara memanjakan istrimu?" Manik biru crystal melirik Yuji dari ujung mata nya

Satoru menjawab dengan ketus "kau ingin ribut malam hari begini?"

Yuji mengigit bibir bawah nya "tidak, tapi aku hanya bertanya. Apa salah?"

Satoru mendengus "hentikan. Kau kekanakan"

"Katakan darimana sifat ku yang kekanakan?"

"Kau bodoh atau apa? Jelas-jelas pertanyaan mu tadi begitu kekanakan?"

"Begitukah? Kalau begitu kenapa kau tidak jawab saja pertanyaan 'kekanakan' tadi? "

"Kau punya uang, kau punya penghasilan. Belilah pakaian sendiri. Lagipula kau juga sudah banyak menerima hadiah dariku"

"Kalau aku membuang semua hadiahmu apa kau akan memberikan lagi kepadaku?"

brak

Satoru menggebrak meja dengan keras "jangan seperti orang rendahan. Mengemis akan hadiah, menjijikan" Tetes demi tetes air mata yuji mulai mengalir pada pipinya

Manik teduh nya menatap pemuda yang masih setia memunggungi nya. Punggung itu sekarang begitu dingin, tak tergapai, begitu jauh meski dekat. Seolah muncul dinding tak kasat mata yang begitu tebal menghalangi tangan Yuji untuk menggapai punggung itu

I'M NOT PERFECT✅(r18)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang