Bless

1.2K 178 22
                                    

Jensoo💜

Happy Reading

"Jiseong-ah, Ibumu akan baik-baik saja. Sekarang, kau berangkatlah dengan Ahjussi"

Jiseong masih duduk terdiam di sisi tempat tidurnya. Tiga hari lagi, merupakan hari prediksi kelahiran ketiga adiknya. Hari ini, dia punya jadwal kegiatan karya wisata sekolah selama seminggu di Pulau Jeju. Jiseong akan menginap bersama teman-teman sekolahnya dan juga beberapa Gurunya di sana. Sejak semalam, dia menjadi bimbang karena baru teringat dengan hari Ibunya akan menjalani operasi.

"Bukankah Ibumu sudah mengatakan padamu untuk tidak mengkhawatirkannya? Kau harus menikmati kegiatan sekolahmu dengan baik. Aku yang akan selalu menjaga Ibumu di sini"

"Appa, bagaimana kalau Eomma akan menangis saat melahirkan ketiga adikku? Bagaimana kalau saat aku kembali, Eomma belum terbangun dari operasinya?"

"Tenanglah. Semua itu tidak akan terjadi. Ibumu akan kembali sehat dan dia pasti sangat menantikan kedatanganmu untuk melihat ketiga adikmu yang baru lahir"

"Tapi, Appa....."

"Jiseong, aku tahu kau sangat peduli dengan Ibumu. Aku sangat senang kau mempunyai sifat seperti itu. Tapi, aku juga ingin kau mempercayakan Ibumu padaku. Kau sudah menantikan karya wisata ini sejak lama. Jadi, bersenang-senang lah bersama teman-temanmu di sana. Aku akan memberi kabar kepada Gurumu kalau Ibumu sudah selesai operasi"

Jiseong menghela nafas pelan. Dia turun dari tempat tidur dan mengambil tas ranselnya. Dia memberi pelukan singkat kepada Ayahnya sebelum beranjak keluar kamar. Jisoo mengikutinya dari belakang sampai mendapati anaknya sudah menaiki mobil.

Jisoo kembali masuk ke dalam rumah dan masuk ke dalam sebuah kamar.

"Jiseong sudah pergi?"

"Eoh. Duduklah. Kau sudah berdiri terlalu lama sejak tadi"

Jisoo menuntun Jennie dari tempatnya berdiri dekat jendela kamar.

"Kurasa bukan hanya dia yang khawatir padaku sekarang"

Jennie menunjukkan senyumnya saat duduk di sisi tempat tidur.

"Aku semakin gugup seiring berjalannya waktu. Apa prediksi dokter akan tepat di hari itu? Bagaimana kalau harinya lebih lama lagi?"

"Tenanglah. Kau membuatku jadi takut sekarang. Aku sengaja tidak ingin bertemu Jiseong pagi ini supaya dia tetap berangkat ke sekolahnya. Kalau dia melihatku seperti ini, mungkin dia akan mengurungkan niatnya"

"Apa kita harus ke dokter ? Kau terlihat semakin pucat sekarang. Bahkan semalam, perutmu sakit"

Jisoo mengelus lembut pipi Jennie. Istrinya memegang tangannya itu dan memejamkan kedua matanya.

"Bagaimana kalau aku tidak bisa selamat saat melahirkan nanti?"

Jisoo langsung menarik tangannya dan membuat kedua mata Jennie membuka perlahan.

"Aku tidak suka dengan pemikiranmu itu"

"Maaf..."

"Aku akan mencoba menghubungi dokter sekarang dan menanyakan mengenai jadwal operasi untukmu"

"Apa harus secepat itu?"

"Kau kesakitan seperti ini, mungkin karena kontraksinya sudah mulai terjadi"

Jisoo beranjak keluar kamar untuk mengambil ponselnya yang berada di kamar lantai atas.

Jennie memang sudah mengalami kram perut sejak semalam. Bahkan saat ini pun, dia mengalaminya lagi. Irene pernah memberitahukan tentang kontraksi palsu seperti ini. Jadi, dia tidak begitu panik saat merasakannya.

The Cure (Jensoo Ver.)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang