Kunci Rumah

372 42 7
                                    

"Makasih ya." ucap gue ke Vernon yang nganterin gue ke rumah sampe depan pintu.

"No problem." balasnya sambil tersenyum kepada gue. Ah jadi pangling.

Sebelum gue benar-benar masuk ke dalam rumah, gue memastikan dia pulang dulu.

"Kapan-kapan lagi ya."

Gue mengangguk, "Iya."

Setelah itu Vernon masuk ke dalam mobilnya dan membuka kaca mobilnya.

"Bye, hati-hati ya." ucap gue sambil melambaikan tangan dan terseyum, begitu juga Vernon melakukan hal yang sama dengan cara melambaikan tangannya.

Tidak lama kemudian, Vernon sudah berlalu dari hadapan gue dan akhirnya gue memutuskan untuk masuk ke rumah.

.

–Joshua POV–

Gue berniat mau ambil minum di dapur tapi karena mendengar di luar kelihatannya berisik banget jadi gue memutuskan mengintip ke luar dari jendela kaca rumah gue yang hanya ditutupi sama gorden.

"Siapa tuh?" gumam gue.

Gak tau kenapa gue ngintip kejadian itu sangat lama sampai akhirnya mobil tersebut sudah berlalu dari rumahnya Lia, padahal gue bukan tipe orang yang kepo yak tapi kenapa ini kepo banget.

"Ish gak penting banget gue ngintip yang begituan, berasa kepo banget. Gue kan cowok cool." ucap gue yang baru menyadari dan menggelengkan kepala gue dengn cepat.

Gue berjalan kembali menuju ke kamar gue lagi, "Kalo diliat-liat, gue juga kepo tuh siapa orangnya."

'Itu gebetan Lia?' batin gue.

.

–Julia POV–

"Capek juga ya, tapi gue malu banget please... ARGHHHHH!!"

Gue menarik napas panjang.

"Huftt, santai dong santai dong, gue gak boleh panik! Itu juga udah berlalu kan, iya kan gaes?"

Ini kenapa jatohnya gue jadi ngomong sendiri.

Yaudah deh, buat hari ini cukup banget anjerr gue capek banget habis dari luar dan mungkin bakalan tidur lebih awal.

.

"Selamat pagi." ucap gue yang baru masuk.

"Pagi ya gaes ya." jawab Kiming.

Kiming merhatiin gue dari atas sampe bawah, "Tumben lu dateng awal?"

"Lah emangnya gak boleh?" balas gue dengan muka sewot.

Kiming menggaruk kepalanya, "Ya-yaa...bukan itu maksud gue astaga sensi amat lu pagi pagi."

"Hahahahaha canda anjer." balas gue sambil ketawa.

"Pagi gaes!" tiba-tiba Ina dateng sambil membawa setumpukan berkas.

"Pagi-pagi banyak banget lo bawa berkas, Na?" tanya gue.

"Dih ini semua berkas lo." balas Ina dengan nafas yang masih tak beraturan.

"HAH?! KOK GUE?"

"Joshua yang nyuruh."

"HAH?!"

"Santai anjir, gilak lo sakit telinga gue." celutuk Ina sambil ngusap telinganya.

"Lho emangnya Joshua kemana ya?" tanya Kiming.

"Emangnya dia gak ngasi tau lo?" tanya gue balik.

Pak Polisi "Joshua Hong"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang