Sunday Morning

334 47 0
                                    

"Mau kemana?" tanya Joshua.

Iya, kita berdua lagi nge-drive malem-malem. Menghilangkan beban sejenak setelah semua kekecewaan yang kita berdua alami malam ini.

"Ha?" tanya gue balik karena ini posisinya gue dibonceng Joshua jadi gak kedengaran.

"MAU KEMANA?" tanyanya lagi.

"Ooh terserah, gue ngikut lo aja." balas gue dengan sedikit meninggikan nada suara gue.

"Mau teriak gak?" tanya Joshua lagi.

"Mau!!!" jawab gue.

"FUCK YOU, UNIVERSE!!!" teriak gue.

"FUCK FOR EVERYTHING!!!" teriak Joshua.

Habis itu kita tertawa bareng, lega banget habis teriak sambil nge-drive. Ditambah lagi dengan jalanan yang sepi, hujan rintik-rintik dan keadaan yang sedang malam.

Baru kali ini gue merasa semua beban yang gue pendam selama ini lepas begitu saja, rasanya benar-benar lega.

"Mau teriak lagi?" tanya Joshua.

"Mau banget!" jawab gue.

"Barengan ya." ucap Joshua.

"Oke." balas gue dengan setuju.

"I HATE YOU BUT I LOVE YOU!!!"

Gue tersentak kaget, begitu juga dengan Joshua karena kita gak janjian mau bilang kalimat yang sama.

"Lah?" tanya gue.

"Lah?" tanya Joshua.

Kita berdua bengong sebentar.

"Sehati dong hahahahaha!!" ceplos gue asal ngomong dan ketawa sekeras mungkin.

"Hahahahaha!!!" Joshua tertawa dan baru kali ini gue melihat dia tertawa lepas.

"Lo mau tau gak?"

"Apa?" tanya gue.

"Baru kali ini rasanya gue merasa lega." ucapnya dengan sedikit cengiran.

"Sama deng." balas gue.

"Makasih ya Josh." lanjut gue.

Dan gak ada balasan dari Joshua.

Tapi tanpa sepengetahuan Julia, Joshua sedang tersenyum.

.

Setelah cukup lama berkeliling kota buat melepas beban, kita berdua memutuskan untuk pulang karena gue juga merasa udah cukup lega sekarang.

"Udah sampe." ucap Joshua.

Gue turun dan melepas helm.

"Makasih sekali lagi ya Josh, maaf kalo gue ngerepotin lo."

"Kan gue yang ngajak keluar, ngapain gue merasa kerepotan, iya kan?"

Gue ngangguk, "Iya sih hehehe bego banget gue."

"Baru nyadarrrr!!" balas Joshua dan gue cuman nyengir doang.

Dan setelah itu gue masuk rumah, begitu juga dengan Joshua yang pulang ke rumahnya yang ada di seberang rumah gue.

Gue duduk di tepian kasur sambil mengecek ponsel gue siapa tau ada notifikasi yang belum gue lihat, tapi ternyata gak ada.

Pesan yang gue kirim ke Vernon ternyata belum juga dibaca olehnya.

"Dia sibuk banget kayaknya?" batin gue.

Gue menghela nafas panjang dan melempar hp gue di kasur.

Pak Polisi "Joshua Hong"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang