Pak Polisi "Joshua Hong"

Rumah Sakit

"Assalamualaikum."

Gue masuk ke ruangan dengan keadaan berantakan.

"Waa--YAALLAH LIA LO KENAPA?!" tanya Ina yang kaget.

Kiming dan Joshua langsung noleh ke arah gue dengan tatapan bingung.

"Pagi hehe." ucap gue sambil melambaikan tangan. Canggung banget rasanya tapi gue nyoba ramah aja lah.

"Lo sakit?" tanya Kiming sambil nyamperin gue.

Tiba-tiba Kiming nyentuh dahi gue.

Gue yang kaget cuman bisa diem dong.

"Lo demam" lanjut Kiming.

"Oh iya kah?"

"Ih iyi kih. MASI AJA NANYA." balas Kiming sambil noyor kepala gue.

Tiba-tiba Joshua berdiri dari duduknya, "Lo telat. Sekarang waktunya patroli." ucap Joshua sambil memasang topinya.

"Tapi Lia--"

"Gue sih owh aja." balas Joshua sambil melempar kunci mobil ke gue.

Gue rada kaget sih tapi yaa yaudahlah yaa, "Gue gakpapa kok Kim, tenang aja." ucap gue ke Kiming.

"Tapi kan lo--"

"Cuma demam doang itu mah hahaha HAACOHH!!"

Gue langsung menutup mulut gue, "Hehe"

"Masih aja gak mau ngaku." ucap Kiming.

"Kapan mau mulai patroli??" ucap Joshua yang berada di depan pintu sambil menatap malas ke arah gue dan Kiming.

"Iya iya. Dah gue duluan yaa." dan setelah itu gue otw sama Joshua.

--Di ruangan--

"Gila, parah bener dah si Joshua. Orang lagi sakit malah diajakin patroli." ucap Ina.

Kiming cuma diem doang sambil ngeliatin pintu tertutup sendiri.

"Untung partner gue elu Kim." lanjut Ina.

Kiming ngangguk doang tapi pikirannya masih loading.

.

Gue sama Joshua udah nyampe di parkiran.

"Gue nyetir." ucap Joshua sambil merampas kunci mobil dari gue.

Gue bengong doang, TRUS TADI LO NGAPAIN NGELEMPAR KUNCI KE GUE ANJ.

Nah emosi kan jadinya 👉👈

"Woyy, masuk!" teriak Joshua.

"Eh iya iya." balas gue.

Joshua langsung tancap gas, padahal gue belum masang sabuk pengalaman.

Selama perjalanan kita sama sekali gak ngobrol, gue gak mood banget ngomong sama dia, apalagi dia.

Gue yang masih gak enak badan berusaha untuk tidur bentar, siapa tau sakit kepalanya ilang.
.
.
.
"Turun." suruh Joshua.

Gue yang lagi ena enanya tidur tiba-tiba kaget sama suara berat Joshua.

"Astaghfirullah, bikin gue ngucap tiap hari ni orang" batin gue.

Joshua langsung turun duluan, sedangkan gue masih ngucek mata.

Yang bikin kagetnya lagi--

"Astaghfirullah, heh ngagetin aja!"

Gue kaget banget dong dia tiba-tiba ngebukain pintu buat gue.

"Ngegas mulu idup lu." balas Joshua.

Gue menatap sinis Joshua sambil turun dari mobil.

Dan gue dibikin kaget untuk ketiga kalinya.