Are You Jealous?

394 44 4
                                    

Setelah seharian berada di kantor akhirnya pulang juga. Gue yang biasanya pulang jalan kaki sekarang malah Joshua sering nawarin gue tumpangan, halah modus buaya.

"Mau pulang sama gue?" tanya Joshua yang tiba-tiba berada di depan gue dengan motor ninjanya.

"Tumben?" tanya gue balik.

Joshua berdecak kesal, "Jangan bikin gue malu, mau apa kagak nih?"

Gue mikir dulu, yaiyalah kek jalan aja otak gue buat mikir.

"Lia!!"

Gue menoleh kebelakang.

'Aduh si Kiming pake dateng segala lagi.' batin gue.

Kiming dateng nyamperin gue dan sekarang sudah tepat berada di samping gue.

"Lo pulang bareng siapa?" tanya Kiming.

"Gue?" gue melirik ke arah Joshua, raut wajah Joshua seketika berubah masam melihat Kiming.

"Iyalah, emangnya gue nanya siapa lagi?" balasnya.

Aduh makk gue kudu gimana nih!!

Kalo gue pulang sama Joshua, si Kiming malah marah. Kalo gue pulang sama Kiming, eh ntar pangkat gue diturunin sama Joshua.

Lebih baik gue ngambil jalan tengah.

"Gue bisa jalan kaki." balas gue dengan wajah yang kikuk dan halal ditampol.

Kiming sesekali melirik ke arah Joshua, sampai akhirnya ia peka dengan keadaan sekarang dan perubahan temperatur suhu yang naik disini.

"Oh yaudah kalo gitu, gue duluan ya!" ucap Kiming.

"Iya, hati-hati!" balas gue.

Dan akhirnya Kiming pulang sendiri, waduh lapor komandan tampaknya Kiming mengundurkan diri.

"Huft!" gue menghela nafas lega.

Dan tiba-tiba Joshua menarik tangan gue, alhasil posisi gue dan Joshua begitu dekat, saking dekatnya gue sampe satu nafas sama Joshua.

Gue langsung mendorong pelan menjauh dari Joshua, "Gue bisa pulang sendiri." ucap gue.

"Ini udah hampir maghrib, jangan pulang sendirian, lo itu cewek." balas Joshua dengan muka datarnya.

"Biasanya gue jalan kaki kok sendirian."

"Keras kepala." ucap Joshua spontan.

"Iya emang, baru tau? MINGGIR." balas gue dan meninggalkannya pergi.

Joshua berdecak kesal, langsung memakai helmnya dan menyusul gue yang sudah berlalu lebih dulu.

"Naik."

Gue menoleh ke samping, dan Joshua lagi.

"Ogah."

"Naik."

"Ogah."

"NAIK."

"Iya iyaa heh ini gue naik, ngasih tumpangan kok maksa." balas gue dengan kesal.

Pak Polisi "Joshua Hong"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang