HARI DIMANA ITU DIMULAI

2K 290 17
                                    


"..ketika orang lain tersenyum padamu tidak selalu berarti dia menyukaimu.. "

||
°°°°°°°

Van yang ditumpangi Lisa baru memasuki area parkir lokasi syuting untuk hari pertama. Matahari belum terlalu tinggi tapi orang-orang sudah tampak sibuk berlalu lalang mengerjakan tugas masing-masing.

Dengan bantuan sisir, Minnie merapikan rambut Lisa sebelum wanita itu keluar dari mobil. Ia akan selalu memastikan bahwa Lisa terlihat sempurna.

Seseorang sudah menunggu disamping mobil saat wanita itu melangkahkan kakinya keluar dari Van.

"Selamat pagi, Lisa" pria berusia tiga puluh tahunan itu menyapa Lisa.

Lisa membungkuk kecil memberi salam dan menunjukkan sopan santun selaku yang lebih muda.

"Sutradara sudah menunggu, ayo!" pria itu menuntun Lisa menuju tempat sutradara berada.

Sepanjang perjalanan tak hentinya Lisa membungkuk dan menyapa orang yang ditemuinya. Meski sedikit melelahkan tapi tak apa karena untuk beberapa waktu ke depan semua orang yang ada ditempat ini akan jadi rekan kerjanya. Membangun hubungan yang baik adalah hal yang seharusnya ia lakukan.

Seorang pria dipertengahan empat puluh tahun tersenyum saat melihat Lisa datang. Ia menyambut aktris pemeran utamanya dengan hangat.

"Pagi Lisa" katanya dengan bersemangat.

"Selamat pagi sutradara Jung" balas Lia sambil membungkukkan badannya. Jisoo dan Minnie yang berdiri dibelakang Lisa pun melakukan hal yang sama.

"Duduklah!" sutradara Jung mempersilakan mereka semua untuk duduk.

Lisa mengambil tempat tepat dihadapan sutradara Jung. "Terimakasih sutradara " ucapnya selagi mendudukkan dirinya.

"Bagaimana Lisa, kau siap?" sutradara Jung menatap Lisa dengan mata yang berkilau. Tampak pria itu sangat bersemangat.

Dengan yakin Lisa mengangguk, "Sedikit gugup, tapi aku sangat bersemangat" Lisa tak kalah bersemangat dengan sutradara Jung.

"Selamat pagi"

Semua orang dalam ruangan menoleh ke sumber suara. Beberapa dari mereka yang mayoritas wanita tampak kemerahan pipinya. Mata mereka bersinar dan senyum mengembang di bibir masing-masing. Seperti tengah melihat sesuatu yang begitu menarik dan membuat adrenalin naik.

Para kru pria tak jauh berbeda. Meski tak sekentara kaum hawa tapi terlihat dari mata mereka kalau mereka tengah mengagumi atau iri pada sosok pria yang baru tiba.

Hwang Eunwoo. Seperti yang semua orang tau.

Lisa juga menatap pria itu. Kalau harus jujur memang Hwang Eunwoo ini selalu menawan dengan tampilannya. Jangan disebut lagi soal wajahnya, semua orang setuju dia mendekati sempurna. Tapi caranya berpakaian dan bagaimana ia membawa diri membuat pesona seorang Hwang Eunwoo jadi makin tak terbantahkan.

"Selamat pagi" jawab yang lain serempak. Mungkin dari semua orang disana hanya Lisa yang menutup mulutnya.

Untuk menunjukkan attitudenya ia hanya berdiri dan membungkuk sebentar. Untuk kemudian kembali duduk.

"Maaf aku terlambat" kata Eunwoo dengan senyum terangkai dibibirnya.

Matanya melengkung ketika pria itu tersenyum dan sudah pasti para wanita disana jadi lebih menggila dalam diamnya.

"Oh tidak, jangan khawatir. Lisa juga baru saja tiba" kata sutradara Jung tak ingin Eunwoo merasa tak enak. "Duduklah!" pria itu menunjuk kursi tepat disamping Lisa yang memang masih kosong.

The Precious OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang