The wind

1.1K 234 19
                                    

Be aware of typos!

.
.
.
.

"Kenapa kamarmu disana?" cicit Lisa pelan saat ia tengah berjalan beriringan dengan Eunwoo menuju restoran untuk makan malam. Percakapan tanpa basa-basi lebih dulu itu seperti menjadi kebiasaan baru untuk Lisa.

"Tidak apa-apa, memang aku dapat disana" jawab pria itu enteng tanpa repot-repot menoleh ke arah Lisa.

"Jangan menatapku begitu... pikirmu aku sengaja?" ucap Eunwoo saat menyadari tatapan curiga dari Lisa. Wanita pasti berpikir Eunwoo sengaja melakukan itu untuk bisa dekat dengannya.

Dan benar saja, sejak kemarin Lisa terus berpikiran negative pada pria didepannya. Ada begitu banyak kamar tapi kenapa mereka bisa mendapatkan tempat yang berhadapan. Meski kebetulan ini sangat pas, seperti sudah disiapkan seperti itu.

Pria Hwang itu menarik kursi untuk diduduki Lisa sesaat setelah keduanya tiba direstoran. Si wanita membulatkan mata, hendak melayangkan protes tapi pekikan menggoda dari orang-orang yang berada disekitarnya membuat Lisa mengurungkan niat.

Ia paksakan sebuah senyum, sebelum akhirnya menduduki kursi.

Tak berapa lama makanan telah terhidang di meja. Makanan khas daerah itu sengaja dipesan. Ada  kepiting berukuran cukup besar yang tersaji di piring masing-masing orang.

Para aktor dan kru drama mulai menyantap hidangan mereka dengan semangat. Sambil sesekali mengomentari rasa masakan yang menggoyang lidah tersebut. Bumbu-bumbu yang khas sukses memikat mereka.

Lisa yang tengah menikmati saladnya terkejut saat Eunwoo tiba-tiba mengambil alih kepitingnya. Ia lirik pria yang duduk disebelahnya. Menggunakan pemotongan capit pria itu tampak mengeksekusi capit kepiting menjadi dua. Setelah membuang cangkangnya ia menyerahkan bagian daging pada Lisa.

Lagi-lagi mata wanita itu memicing, tak habis pikir dengan tingkah pria disebelahnya. Kenapa dia perlu melakukan hal itu padahal Lisa sendiri bisa melakukannya.

"Aaaihh irinya, aku juga mau dikupaskan." seorang aktris berceletuk saat tak sengaja memergoki aksi Eunwoo. Matanya berkilau namun juga tersirat rasa iri.

Dengan kompak Lisa dan Eunwoo menatap rekan kerjanya itu. Yang perempuan tersenyum canggung sementara si laki-laki tampak lebih tenang. Justru terlihat tersanjung akan celetukkan itu. Mimik wajahnya yang natural membuat Lisa kembali tak habis pikir.

"Kalau begitu kau harus mencari pacar" sahut sutradara Jung yang ditanggapi anggukan setuju beberapa orang disana.

"Aku juga ingin sutradara, tapi sulit menemukan yang cocok" seru aktris muda itu dengan sedikit cemberut.

"Mungkin kau saja yang pilih-pilih, Sunha" seorang aktor senior yang duduk didepan Sunha menimpali.

"Padahal tidak juga loh senior, " sanggah Sunha sambil memanyunkan bibirnya dengan dibuat-dibuat.

"Memang seperti apa tipemu?" Eunwoo yang beberapa saat lalu diam tiba-tiba ikut bergabung dengan obrolan setelah menukar kembali piring dengan milik Lisa.

"Ehmm yang sepertimu" seru Sunha cepat yang langsung dapat reaksi beragam.

"Eiiiiiii" sorak beberapa orang, sisanya tampak terkekeh termasuk Sunha sendiri.

"Hei Sunha, kau ini tidak punya hati ya, masa bicara begitu didepan Lisa" aktor senior itu berseru membuat Lisa yang asyik makan hampir tersedak. Di liriknya sang aktor senior sembari tersenyum kikuk, sementara pria itu tampak senang.

"Waah Sunha benar-benar ya, kau terang-terangan ingin merebut Eunwoo ya" seorang aktris lain menimpali sambil terkekeh pelan. "Lisa bagaimana ini, seseorang mencoba membahayakan posisimu"

The Precious OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang