PROLOG

1.7K 152 21
                                    

Disclaimer: kalian akan sesak napas membaca cerita ini kalau kalian bacanya sambil tahan napas.

(´。_。`)

Warn: masochis love, 18+, agegaps, omegaverse, criminal au

.
.
.

Di zaman yang sudah semakin canggih dan ilmu pengetahuan semakin berkembang, tidak ada lagi hal yang tidak mungkin. Angka kelahiran omega menurun drastis sejak ditemukan serum yang dapat mentransform dari omega menjadi beta.

Kelangkaan itu menyebabkan derajat omega yang awalnya berada di tempat terbawah justru naik menjadi tingkat dua setelah alpha.

Semakin kuat, semakin tinggi jabatan, dan semakin kaya seorang alpha maka akan semakin mudah bagi mereka mendapatkan seorang atau lebih omega.

Meski adanya keistimewaan perlakuan terebut, jumlah omega yang memilih untuk menjadi beta tak sedikit. Alasannya dengan menjadi beta mereka akan hidup normal dan dapat menghindari petaka mutlak yang dialami oleh setiap omegaomega yaitu heat yang amat sangat sakit dan merepotkan.

.
.
.

Spoiler-

"Kau tidak perlu menahan napas, biarkan sensasi menyenangkan ini menjalar ke tiap sel dalam tubuhmu.." Oikawa berdiri tepat di belakang seorang omega.

Tangannya lurus membimbing omega manis itu untuk mengokang senjata. Seringai lebar terpampang di wajah tampannya.

"Mm!!" Di seberang sana, terikat tiga orang manusia yang menjadi target bidikan.

"Tembak mereka."

Sebulir air mata jatuh menetes dari omega yang masih 14 tahun. "Otousan.. Okaasan.. Neesan.."

"Lakukan Tobio-chan." Bisik Oikawa tak sabaran.

DOR

Dor

Dor

.
.
.

"Akaashi! Aku mau punya omega!" Bos judi gila kaya raya dengan sifat yang kadang kekanakan itu selalu merengek pada tangan kanannya perkara segala hal. Yang kali ini omega.

"Mereka sangat langka Bokuto-san, juga rata-rata omega yang ada sudah ditandai oleh alpha mereka.."

Bokuto mendengus dengan tangan mengepal. "Lalu kenapa??! Aku tidak mau tau Akaashii!! Aku mau punya omega! Apa gunanya kaya raya kalau omega saja aku tidak punya??!!"

Di kanan dan kiri singgasana bos Great Horned Owl itu berdiri dua ajudan setia lengkap bersenjata. Tsukishima Kei dan Kuroo Tetsuro, yang tampak terhibur melihat bos rebel mereka mengomel.

Akaashi menghela napas dengan wajah datar. Beta cerdas itu pun membungkuk undur diri untuk memenuhi keinginan sang bos.

"Panggil Wolf Shadow.."

.
.
.

"Merebut omega milik bandar narkotika.."

Pria bermata abu, Miya Osamu, menatap si lancip, Suna Rintarou, sumber informan sekaligus perantara kelompok mereka dengan transaktor.

"Na Tsumu, bagaimana? Terima misi kali ini atau tidak?"

Mata si abu dan si lancip menjurus pada seorang pria bersemir pirang yang duduk mabuk diatas meja. Selain mereka bertiga ada satu orang lagi, pria berambut ikal yang tak banyak bereaksi tengah duduk di sofa mengelap senapan AK-130 miliknya.

Mereka adalah mantan militer Jepang yang telah dipecat karena gagal dalam misi dan mengakibatkan tewasnya banyak warga sipil. Kini mereka membentuk kelompok menjadi tentara bayaran dengan nama Wolf Shadow.

To be continue..

Jangan kaget kalo aku up tiap hari ya😞 jangan bosen juga, aku sayang kalian ngok ngok 👁🐽👁

Somewhere We Call Home (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang