Fun Game

838 125 10
                                    

"Anak kecil yang polos adalah sasaran pertama. Dengan otak kerdil mereka yang tak lebih dari sejengkal, setelah terjerumus satu kali, mereka akan kecanduan. Mereka akan memalak teman atau bahkan orang tua mereka sendiri demi bisa mendapatkan serbuk kegilaan ini.. Bukankah itu menyenangkan, Iwaizumi? Melihat dunia menjadi kacau balau.."

Tangan kanan si bandar narkoba, Iwaizumi Hajime berdeham. Netranya memandang lurus pada alpha nyentrik dengan stelan jas hijau gelap dan kemeja merah yang mulai terbahak-bahak.

"Fenomena manusia rabies tengah merebak di Kota. Asumsi utama fenomena kacau ini terjadi adalah narkoba jenis baru yang membuat penggunanya kecanduan dan jika tidak segera mengkonsumsi narkoba jenis baru tersebut mereka akan menjadi rabies seperti anjing.."

"HAHAHA kalian lihat itu!! Setelah berhasil membuat penawar, kita akan menjadi penjual senjata biologis terkaya!"

GREKK

"Oikawa.. Ada kabar buruk." Seorang pria berambut abu terang dengan bintik di bawah mata masuk ke markas.

Seorang pria bersemir kuning yang duduk santai di sofa panjang juga jadi menengok.

"Gubernur menahan Matsukawa dan menyita semua narkoba." Ujar Sugawara.

Kesenangan The Laughter, nama kelompok mereka, sepertinya terpatahkan. Tawa Oikawa berhenti dan wajahnya berubah menjadi sedingin es.

Terushima giliran tertawa kosong. Lucu saja melihat si Bos yang sebelumnya dengan angkuh menginjak-injak dunia kini jadi diam membisu.

Segera Oikawa berbalik dan mencari tayangan berita yang menangkap Matsukawa. "Sial sial sial!!!"

"Kami sudah menangkap salah satu pengedar dan berhasil menyita banyak barang bukti. Barang bukti itu nanti akan dibawa ke lab untuk diteliti dan dibuat penangkalnya—"

"BANGSATTT!!" Sang alpha melempar remot sampai-sampai menancap di layar televisi. Pria 28 tahun itu meremas rambut coklatnya sampai rontok dan urat kepalanya terlihat kencang seakan mau meledak.

"Sekarang kita harus apa bos?" Terushima bangkit berdiri. Tiga orang kepercayaan si Oikawa berdiri sejajar menunggu perintah. Aset yang ditahan pemerintah itu tidak main-main banyaknya. Matsukawa sungguh payah karena sudah bocor.

Sesaat Oikawa menghembuskan napas dan berubah menjadi tenang. Emosinya sungguh gila karena dapat berubah dengan cepat secepat membalikkan telapak tangan. "Gubernur sudah hebat berhasil menangkap Matsukawa.. Karena itu kita harus datang dan memberinya selamat.."

Sugawara melirik pada Terushima dan Iwaizumi. Dua orang yang selalu memegang senjata itu terdengar mengokang alat tempur mereka. Sugawara menghela napas. "Informasi tambahan.. Gubernur memiliki anak seorang omega yang belum memiliki marker.."

Seringai Oikawa menyeruak. "Itu lebih bagus lagi.. Aku jadi semakin bersemangat.." Si alpha meraih serbuk di saku lalu menghirupnya. Membuatnya melayang beberapa saat dan tertawa. "Kita kesana nanti malam!"

.
.
.

"Masalah rabies di kota ini dapat dicegah berkat dirimu Tobio, terimakasih sudah memberitahu Otousan.." Tuan Kageyama mengelus lembut surai putranya. Ada rasa bangga di hatinya mengetahui Tobio adalah sosok omega yang berani menyatakan kebenaran.

Makan malam itu terasa sangat hangat. Miwa kembali datang ke rumah orang tuanya, suaminya sedang di luar negeri membuatnya malas kalau hanya sendirian di rumahnya saja. "Miwa-nee sudah tau mau diberi nama apa?"

"Mm belum, Tobio mau memberi namanya nanti?" Sang kakak tersenyum lembut. Tobio melebarkan mata. "Ah tidak-tidak.. Aku tidak bisa memikirkan nama yang bagus.. Aku tunggu saja"

Somewhere We Call Home (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang