Seorang laki-laki cantik nan tampan sedang berjalan di lorong kampus. Tingginya yang 175cm, rambut yang hitam dengan wolf cut, memakai baju putih, dan juga jangan lupa cardigan biru muda kesukaannya.
Semua orang tertuju kepada laki-laki tersebut. Mata mereka berbinar dan terkagum-kagum dengan kecantikan dan ketampanannya. Mereka seakan-akan telah jatuh kepada pesona laki-laki tersebut.
Ya, namanya Choi Beomgyu, biasanya dipanggil Beomgyu atau Gyu. Laki-laki yang terlahir dari keluarga yang sederhana dan bahagia, menjadi murid favorit para dosen di fakultas sastra mandarin, sering sekali mengikuti berbagai macam perlombaan.
Banyak sekali orang-orang yang ingin menjadi seperti dirinya, karena dirinya sangatlah istimewa. Hidup Beomgyu memang sangatlah sempurna jika dilihat dari luar saja, tetapi jika dilihat dari dalamnya, maka keistimewaan dan kesempurnaan itu hilang dengan sekejap.
Beomgyu menderita penyakit jantung sejak kecil dan tentu saja penyakit itu tidak dapat disembuhkan. Percuma melakukan pengobatan di negara lain, penyakit itu sama sekali tidak dapat disembuhkan. Tidak ada satu orangpun yang mengetahuinya penyakit yang dideritanya selain keluarganya dan sahabatnya yang selalu setia menemaninya dari kecil hingga masuk ke dunia perkuliahan.
"Huh..." Beomgyu menghela napas ketika membaca pesan yang dikirimkan oleh dokternya. Sepertinya ia harus kembali ke rumah sakit untuk check up mingguan, rasanya malas sekali. Ryujin yang merupakan sahabatnya datang menghampiri Beomgyu.
"Kenapa lagi gyu?" tanya Ryujin dan Beomgyu langsung menunjukkan pesan dari dokternya.
"Yaudah gapapa, biar aku temenin ke rumah sakit" Beomgyu hanya mengangguk mendengar perkataan Ryujin. Memanglah Ryujin sahabat terbaiknya, selalu ada disaat ia sedih maupun senang.
Setelah mereka selesai kelas, mereka berdua langsung ke rumah sakit dimana Beomgyu melakukan rutinitas check up mingguannya. Mereka berdua masuk ke dalam ruangan dokter Beomgyu, yang bernama dokter Moonbin.
"Selamat siang dokter Moonbin" Beomgyu menyapa dokter Moonbin seperti biasa. Setelah melakukan sedikit percakapan dengan dokter Moonbin, Beomgyu melakukan pengecekan. Beomgyu masih diruang pengecekan, sedangkan dokter Moonbin sudah kembali ke ruangannya untuk berbicara kepada Ryujin agar penyakit Beomgyu tidak mudah kambuh.
Setelah berbincang-bincang sebentar, Beomgyu sudah kembali ke ruangan tempat dimana dokter Moonbin berada "Dokter, itu dipanggil sama suster" Beomgyu memberi tahu kepada dokter Moonbin.
10 menit berlalu, dokter Moonbin kembali dengan raut wajah yang tidak bisa diartikan. Beomgyu dan Ryujin yang melihatnya sedikit bingung.
"Ryu, sepertinya saya harus berbicara berdua dengan Beomgyu. Bolehkah kamu menunggu diluar?" Ryujin yang mengetahuinya langsung berpamitan kepada dokter Moonbin dan menunggu di kursi persis di depan ruangan itu.
"Gyu" dokter Moonbin menggantung ucapannya yang semakin membuat laki-laki itu penasaran dan kebingungan.
Dokter Moonbin menghela napasnya yang semakin membuat Beomgyu kebingungan. "Katakan saja dok" Beomgyu berusaha membuat dokter Moonbin berani mengatakannya.
"Hidupmu tinggal 1 tahun lagi, penyakit jantungmu semakin lama semakin parah, saya harap kamu bisa menerimanya, Gyu" Beomgyu yang mendengar ucapan dari dokter Moonbin hanya bisa tersenyum.
Ya memang, Beomgyu sudah ada firasat bahwa hidupnya sudah tidak lama lagi karena belakangan ini penyakitnya sering kambuh dalam waktu singkat.
"Jika kamu mau memperpanjangnya, kita bisa melakukan pemasangan ring" saran dokter Moonbin dibalas gelengan oleh Beomgyu.
"Tidak perlu dok, percuma aku memasangnya. Yang akhirnya aku akan meninggal juga" perkataan Beomgyu membuat hati dokter Moonbin sakit.
Bagaimanapun juga, Beomgyu adalah satu-satunya pasien termuda yang ia tangani sejak laki-laki itu masih sangatlah kecil. Dulu Beomgyu itu sangatlah semangat supaya terus hidup dengan kebahagiaan, tetapi seperti sekarang ia memilih untuk menyerahkan hidupnya kepada Tuhan.
Percakapan mereka tentu saja terdengar oleh Ryujin. Ryujin yang mendengarnya langsung meneteskan air matanya, ia tidak mau satu-satunya sahabatnya pergi meninggalkan dia begitu saja. Ryujin langsung menyeka air matanya saat mendengar suara langkah kaki Beomgyu yang hendak keluar dari ruangan tersebut.
"Gimana Gyu, kata dokter Moonbin apa?" tanya Ryujin berpura-pura tidak mendengarkan percakapan mereka.
"Katanya belakangan ini jantungku membaik, harus mengatur pola makan dan juga gak boleh stres" tentu saja Beomgyu berbohong, Ryujin yang mendengarnya hanya tersenyum menahan rasa sakit di hatinya.
Mereka berdua memutuskan untuk pulang ke rumah masing-masing karena jadwal kuliah mereka sudah selesai. Beomgyu tiduran dikasurnya menunggu makan malam yang sedang dimasak oleh mamanya. Sembari menunggu, ia bermain dengan ponselnya sambil melihat instagram.
Banyak sekali postingan teman-teman sejurusannya bersama dengan pacarnya. Beomgyu jadi iri, selama ini ia tidak pernah merasakan yang namanya mencintai seorang laki-laki ataulah perempuan, sepertinya mempunyai pacar sebelum ia meninggal sudah masuk ke whislistnya.
.
.
.Aku buat Moonbin astro jadi dokter karena gatau ya dia vibesnya dokter muda cakep pinter gitu.
Nah kalo ini bestienya beomgyu sejak lahir, aku pake Ryujin itzy disini. Biar yang satu cocan yang satu cegan.
Dan inilah main character kita manteman, Choi Beomgyu. Aku buat beomgyu disini pendek dan ceritanya bakal lebih muda dari 2 maknae kita di txt.
Lanjut?
Jangan lupa vote and comment
-dearnaicha🧋
KAMU SEDANG MEMBACA
GHOSTING || TAEGYU[✓]
FanfictionKisah seorang laki-laki manis yang ditinggal oleh orang yang ia cintai sebelum pergi dari dunia. Short story Tae dom! Gyu sub! Warn! Angst? Gtw ya Bxb HOMOPHOBIC JANGAN MAMPIR YA!