[3] I Become A Burdensome Child After Transmigating

Bab 452 : Rasa Syukur Nyonya Tua

"Tapi kau mengusirku. Anda tidak punya hati. Memikirkan bahwa kita adalah saudara yang tumbuh bersama ... tapi itu semua palsu bagimu, bukan!"

Sheng Tianci dengan kesal mengeluh.

Su Shengjing tetap acuh tak acuh. "Bagus kamu menyadarinya."

"Kamu ..." Sheng Tianci menggertakkan giginya dan menatap Su Jiu, yang duduk di pangkuan Su Shengjing. "Jiu kecil, lihat ayahmu. Bagaimana dia bisa melakukan ini padaku? Bantu aku di sini."

Gadis kecil itu tampak bermasalah ketika dia berkata, "Aku juga ingin membantu Paman, tetapi apa pun yang Ayah katakan benar! Bahkan jika itu tidak benar, Jiu Kecil akan mengatakan itu benar!"

Su Shengjing tersenyum senang.

Sheng Tianci tercengang.

Sial, gadis kecil ini jelas-jelas antek ayahnya!

Sebaiknya aku tidak mengandalkannya.

Dia mungkin juga mengandalkan putrinya di masa depan. Sangat disayangkan bahwa hal-hal bahkan belum dimulai. Dia bahkan tidak tahu siapa ibu dari anak itu.

Pangsit yang dibuat Song Wanqiu sangat lezat. Su Jiu makan beberapa sekaligus. Hidangan yang dimasak Sheng Tianci dan ayahnya juga lezat. Dia dengan senang hati makan, dan mulut serta tangannya berlumuran minyak.

Dibandingkan dengan dia, gaya makan penjahat kecil itu jauh lebih elegan dan halus. Dia memegang sumpitnya dan dengan hati-hati mengeluarkan tulang apa pun selama seluruh proses. Dia bahkan tidak mengupas udang dengan tangannya dan malah menggigit kulitnya sedikit demi sedikit ...

Su Jiu tiba-tiba merasa dirinya sangat berantakan.

Stik drum di tangannya sepertinya tidak enak seperti sebelumnya!

Ketika Su Shengjing melihat bahwa dia telah mengembalikan stik drum ke dalam mangkuk dan menyeka tangannya dengan tisu, dia sedikit terkejut. Menurunkan kepalanya, dia bertanya padanya, "Ada apa, Baby? Kenapa kamu berhenti?"

"Tanganku kotor. Mereka berminyak!" Gadis kecil itu memandang Rong Si, yang tangannya bersih, dan menggembungkan pipinya.

Ini adalah pertama kalinya Su Shengjing memperhatikan bahwa Su Jiu mengkhawatirkan hal ini ketika dia sedang makan. Dia mengambil tisu dan menyeka jari-jarinya untuknya. "Ayah akan membantumu membersihkannya."

Rong Si, di sisi lain, melihat mangkuk gadis kecil itu dan melihat bahwa dia telah menghabiskan udang yang telah dikupas Su Shengjing untuknya. Dia kemudian melihat bahwa dia sepertinya tidak ingin mengotori tangannya. Mengerucutkan bibirnya, dia mengumpulkan keberaniannya untuk bertanya di depan tiga orang dewasa, "Jiu kecil, apakah kamu suka udang?"

Su Jiu mengira dia hanya bertanya dan mengangguk. "Ya!"

Rong Si mengerti dan tidak mengatakan apa-apa lagi. Dia turun dari kursi dan segera pergi ke dapur untuk mencuci tangannya. Ketika dia kembali, dia mulai mengupas udang.

Dia tidak mengupas dengan baik, tetapi dia sangat serius seolah-olah dia sedang melakukan sesuatu yang sangat penting.

Setelah mengeluarkan kulitnya, dia meletakkan udang yang sudah dikupas ke dalam mangkuk Su Jiu.

Su Jiu tidak menyangka dia melakukan ini. Hatinya dipenuhi rasa syukur.

Ah ah ah, bayi itu sebenarnya mengupas udang untukku. Ini terlalu menggemaskan!

Dia tidak percaya bahwa anak kecil yang menggemaskan akan menjadi penjahat yang kejam ketika dia dewasa, kecuali jika ada serangga!

Ketiga orang dewasa itu tercengang ketika mereka melihat Rong Si mengupas udang.

Su Shengjing tidak bisa menahan diri untuk tidak mengangkat alisnya. Anak ini benar-benar sesuatu. Saya baru saja melihat bahwa dia tidak suka mengotori tangannya saat makan, namun dia sedang mengupas udang untuk Su Jiu sekarang.

Dari kelihatannya, tindakannya terhadapnya asli.

Song Wanqiu juga sangat terkejut. Dia tersenyum dan berkata, "Anak ini membantu orang lain mengupas udang untuk pertama kalinya. Dia bahkan belum pernah membantuku mengupasnya sebelumnya."

Su Jiu terdiam.

Jadi, apakah saya membantu membuat preseden untuk penjahat kecil itu?

Rong Si sedikit malu. Dia menempatkan udang kupas lainnya di mangkuk Su Jiu, lalu berkata kepada Song Wanqiu, "Bu, aku juga akan mengupasnya untukmu."

Song Wanqiu tertawa kecil. "Mama bisa mengupasnya sendiri. Kamu bisa mengupas udang untuk Jiu Kecil."

"Oh," jawab Rong Si. Dia menurunkan matanya dan terus mengupas. Telinganya sedikit merah karena malu.