[3] I Become A Burdensome Child After Transmigating

Bab 459 : Seperti Kucing Kecil

Su Jiu sekarang adalah anak berusia empat tahun. Dia tidak membutuhkan begitu banyak uang. Selain itu, orang tua mana yang rela memberikan uang sebanyak itu kepada anaknya?

Su Shengjing berjalan mendekat dan membelai rambut lembutnya dengan tangannya yang besar. Tatapannya sangat memanjakan. "Ayah mendapatkan uang tahun ini karena kamu. Tentu saja, saya harus memberi Anda paket merah besar. Sayang, apakah kamu tahu berapa harganya?"

Su Jiu mengetahuinya tetapi pura-pura tidak mengerti. Sambil menggelengkan kepalanya, dia meletakkan jarinya di cek dan menghitung. "Satu 'nol', dua 'nol', tiga 'nol'... Ayah, kenapa semuanya 'nol'? Tidak, ada 'satu'!"

Su Shengjing tersentuh oleh suaranya yang kekanak-kanakan. Dia tiba-tiba tertawa. "Ini satu juta yuan. Anda dapat membeli banyak barang sekarang. Tapi kita akan menyimpan uang ini untuk saat ini. Ketika Anda lebih tua, Anda dapat menggunakannya untuk membeli lebih banyak barang jika Anda membutuhkannya, oke?"

"Oke!" Su Jiu dengan patuh mengangguk dan meletakkan cek di tangannya. "Ayah, ini terlalu banyak uang. Bantu saya menyimpannya dan memberikannya kepada saya ketika saya dewasa."

Dia tidak tahan untuk memberi saya seratus ribu yuan sekarang, tetapi sekarang dia bersedia memberikan satu juta yuan?

Su Shengjing tertawa. "Sayang, ini satu juta yuan. Ini jauh lebih banyak daripada uang yang diberikan Paman Sheng padamu. Apakah Anda benar-benar bersedia memberikannya kepada saya? Apakah kamu tidak takut aku tidak akan memberikannya kepadamu setelah aku mengurusnya?"

"Aku tidak! Karena Ayah mengatakan bahwa dia tidak akan berbohong pada Jiu Kecil."

Su Shengjing tersedak.

Baiklah, saya memang mengatakan ini sebelumnya. Gadis kecil itu masih mengingatnya dengan sangat jelas. Lebih jauh lagi, dia sangat mempercayainya sehingga dia tidak meragukannya sama sekali.

Dia tersenyum lagi. "Ya, aku tidak berbohong padamu. Baiklah, apakah kamu mengantuk? Mandi dan tidurlah."

***

Pada saat dia mandi dan pergi tidur, sudah lewat jam satu pagi.

Gadis kecil itu juga datang untuk tidur dengan Su Shengjing dengan bantal dan boneka beruang hari ini. Dia bersandar di pelukan ayahnya seperti anak kucing kecil dan tidak bisa menahan senyum. Dia jelas dalam suasana hati yang baik.

Su Shengjing juga tersenyum. Dia tidak bisa tidak bertanya, "Mengapa kamu begitu bahagia hari ini?"

"Tentu saja, saya senang karena saya menerima paket merah besar dan hadiah. Tidak, tidak sama sekali!" Gadis kecil itu menatapnya dan mengubah topik pembicaraan. "Hal yang paling membahagiakan adalah aku bisa menghabiskan Tahun Baru bersama Ayah tahun ini!"

Jadi begini rasanya memiliki keluarga untuk merayakan Tahun Baru bersama. Ini benar-benar berbeda. Untuk pertama kalinya, Su Jiu merasakan sesuatu yang disebut "reuni".

Setelah mendengar kata-katanya, Su Shengjing tertegun sejenak. Kemudian, perasaan hangat tiba-tiba melonjak di hatinya.

Dia tiba-tiba memikirkan dirinya di masa lalu. Sejak dia meninggalkan keluarga Su, dia tidak menghabiskan Tahun Baru bersama keluarganya.

Dia masih ingat bahwa ketika dia meninggalkan industri hiburan, itu dekat dengan Tahun Baru. Pada saat itu, dia tinggal di apartemen sewaan yang kumuh dan melihat banyak orang memarahi dan menyerangnya di telepon. Ada berbagai macam kata-kata kotor tentang dia.

Waktu itu juga ada suara petasan dan kembang api yang konstan di luar jendela, tetapi Su Shengjing sama sekali tidak merasakan suasana pesta. Dia masih marah dan sedih, jadi dia menggunakan alkohol untuk mematikan perasaannya.

Tahun itu, dia minum banyak alkohol dan menghabiskan banyak waktu untuk mabuk.

Dia telah direduksi menjadi tikus di selokan yang bau. Bahkan Su Guobang membencinya dan sering mengejek dan mengejeknya. Sejak saat itu, Su Shengjing tidak lagi memiliki pikiran untuk kembali ke keluarga Su, apalagi menghabiskan Tahun Baru bersama lelaki tua itu dan makan bersama.

Di matanya, hanya Sheng Tianci dan Su Jiu yang layak menghabiskan waktu bersama.

Su Jiu khususnya. Dia selalu mengatakan kepadanya bahwa dia paling mencintai ayahnya, dan bahwa semuanya baik-baik saja selama dia bersamanya. Segala sesuatu yang lain tidak masalah. Dia percaya dan mengandalkannya sepenuh hati, membuatnya merasa seolah-olah dia adalah seseorang yang dibutuhkan dan memiliki nilai.