[3] I Become A Burdensome Child After Transmigating

Bab 574 : Berikan Dia Semua Cintanya

Xue Zhen dengan dingin berkata, "Baiklah, saya sudah mengatakan apa yang Anda ingin saya katakan. Bisakah kamu melepaskan putriku sekarang?!"

Semakin Sheng Tianci mendengarkan, semakin terkejut dia. Ketika dia sadar kembali, dia meletakkan tangan di bahu Su Shengjing. "Shengjing, pikirkan baik-baik. Bagaimana Anda bangun keesokan harinya?"

"Saya bangun begitu saja. Ketika saya bangun, saya menyadari bahwa saya tidak mengenakan pakaian apa pun. Saya pikir saya telah minum terlalu banyak malam sebelumnya dan merasa terlalu panas; pasti itu sebabnya aku melepas pakaianku. Aku sama sekali tidak memikirkan seorang wanita. Saya benar-benar berpikir bahwa saya sedang bermimpi." Su Shengjing mengingat malam itu dan merasa jantungnya berdetak kencang.

Jika dia mengangkat selimut untuk melihat, dia mungkin telah menemukan beberapa jejak.

Tapi dia tidak. Dia baru saja mengenakan pakaiannya dan bergegas pergi.

Ketika Su Shengjing memikirkan hal ini, telinganya memanas.

Dia tidak tahu apakah dia harus marah atau senang dengan apa yang terjadi malam itu. Dia kesal karena dia telah melakukan hal seperti itu, tetapi juga senang.

Jika bukan karena apa yang terjadi malam itu, dia tidak akan memiliki anak perempuan seperti Jiu Kecil.

Mengabaikan pikirannya, dia dengan dingin menatap Xue Zhen. "Aku sudah merekam apa yang baru saja kamu katakan. Saya harap Anda bisa tutup mulut setelah kami meninggalkan tempat ini. Kalau tidak, aku akan membuat hidupmu sulit!"

Xue Zhen tahu bahwa jika masalah ini bocor, itu akan merusak reputasi dan kariernya. Karena itu, meskipun dia sangat tidak bahagia, dia hanya bisa menderita dalam diam.

***

Setelah membayar kedua pria itu, Su Shengjing membawa Su Jiu kembali ke mobil. Sheng Tianci mengikuti mereka ke dalam mobil dan duduk di kursi belakang.

Gadis kecil di sampingnya tercengang, matanya terbuka lebar. Dia memiliki ekspresi yang sama seperti ketika Su Shengjing dipukuli dengan konyol setelah mendengar kata-kata Xue Zhen. Sheng Tianci tidak tahu apakah gadis kecil itu mengerti apa yang dia katakan barusan. Jadi, dia mengulurkan tangan dan menepuk kepala kecilnya. "Jiu kecil, tahukah kamu? Kamu punya ibu."

"Ibu ..." Su Jiu mengulangi dengan lembut.

Meskipun dia bertanya-tanya siapa ibunya selama ini, ketika dia mengetahui kebenarannya, istilah ini tampak sedikit asing.

"Ya, ibumu adalah saudara perempuan cantik yang selalu kamu sukai." Sheng Tianci menatap Su Shengjing. Kakaknya ini luar biasa. Su Shengjing tidak hanya berselingkuh dengan seorang wanita tanpa mengetahuinya, wanita itu juga cinta pertamanya. Sheng Tianci harus mengakui bahwa takdir adalah hal yang luar biasa.

"Bagaimana, Jiu Kecil? Apakah kamu bahagia atau tidak bahagia?" dia bertanya lagi.

"Saya senang!" Su Jiu mengangguk. Dia selalu membayangkan bahwa kecantikan luar biasa itu akan terus berlanjut bersama ayahnya. Jika mereka menjalin hubungan, kecantikan yang luar biasa juga akan menjadi ibunya. Kenyataannya, hasilnya bahkan lebih baik: kecantikannya adalah ibu kandungnya!

Su Jiu tiba-tiba menyadari bahwa plot novel aslinya telah sedikit berubah.

Novel tersebut menyebutkan bahwa "Su Jiu," pemeran utama kedua, telah ditinggalkan oleh ibunya di panti asuhan. Di sini, bagaimanapun, dia telah dibuang oleh manajer ibunya. Dalam novel tersebut, pemeran utama kedua menyimpan dendam terhadap orang tuanya karena meninggalkannya dan menolak untuk mengakui mereka. Di sini, dia sangat senang sehingga dia hampir mengigau.

Ketika saya menemukan Ayah hari itu, apakah saya telah memicu reaksi berantai?

Pada saat yang sama, ekspresi Su Shengjing rumit. Dia memiliki perasaan campur aduk dan tidak tahu harus berbuat apa.

Awalnya, dia berpikir bahwa dia tidak perlu bersama wanita lain. Dia bisa membesarkan Su Jiu sendirian, memberikan semua cintanya padanya.

Tapi sekarang, ternyata gadis kecil itu memiliki seorang ibu.

Su Shengjing memandang Su Jiu melalui kaca spion. "Sayang, apa kamu ingin melihat ibumu? Jika kamu melakukannya, Ayah akan membawamu ke sana."