[3] I Become A Burdensome Child After Transmigating

Bab 463 : Seorang Penjilat Kecil

Su Shengjing tidak tahu apakah Su Jiu bisa mengerti apa yang dia katakan, tetapi dia tahu bahwa dia adalah anak kecil yang cerdas; dia percaya bahwa dia akan mengerti.

Seperti yang diharapkan, gadis kecil itu mengangguk. "Mm! Kamu tidak bisa membiarkan dirimu menderita karena orang seperti itu!"

"Ya, Baby sangat pintar." Su Shengjing tersenyum penuh pengertian.

"Ayah pintar! Itu sebabnya Jiu Kecil pintar!"

Senyum di wajah Su Shengjing melebar. Gadis kecil itu adalah pembicara yang manis. Saya telah melahirkan seorang bootlicker kecil!

Dia mengulurkan tangan untuk menjemputnya, lalu dengan lembut bertanya, "Ke mana Anda ingin pergi hari ini? Ayah akan mengantarmu ke sana."

Dia sibuk dengan pekerjaannya akhir-akhir ini, dan sudah waktunya dia mengajak Su Jiu keluar untuk bersenang-senang.

Su Jiu memikirkannya dan menjawab, "Ayah, bisakah kita pergi ke taman hiburan? Dan bisakah kita membawa Kakak?"

Dia ingin bermain dengan anak nakal dari sebelah lagi?

Apa hanya karena dia tampan? Kenapa dia terus memikirkannya sepanjang waktu?! Jika dia sudah sangat memikirkannya sekarang, bagaimana ketika dia dewasa? Apakah dia akan menikah dengannya dengan penuh semangat?

Namun, apa lagi yang bisa Su Shengjing katakan jika putrinya ingin bocah kecil itu pergi bersama mereka! Lagi pula, sebagai ayahnya, dia selalu memenuhi semua permintaannya. Ini karena dia sepenuhnya setuju dengan pepatah bahwa anak perempuan harus dimanjakan dan dibesarkan dengan kekayaan.

Apalagi dia hanya memiliki satu anak perempuan. Jika dia tidak memanjakannya, siapa yang akan dia manja? Begitu banyak orang yang iri menatap putrinya. Jika dia tidak memperlakukannya lebih baik daripada dia memperlakukan orang lain, apakah dia masih menginginkan dia sebagai ayahnya?

Pada saat ini, Rong Si sedang makan bola nasi ketan di rumah. Pikirannya dipenuhi dengan pikiran untuk meminta Jiu Kecil bermain dengannya hari ini. Selain ibunya, dia juga ingin menghabiskan tahun ini bersama gadis kecil itu.

Namun, dia tidak tahu bagaimana cara memberitahunya.

Saat dia berpikir, bel pintu berdering.

Rong Si segera meletakkan sumpitnya dan dengan cepat pergi untuk membuka pintu. Song Wanqiu tidak bisa menahan tawa ketika dia melihat betapa cemasnya dia.

Pikiran putranya dipenuhi dengan kekasih masa kecilnya.

Ketika Rong Si membuka pintu, matanya berbinar saat melihat Su Jiu dan Su Shengjing berdiri di luar pintu dan berpakaian rapi. Wajah Rong Si masih dingin dan tidak menunjukkan emosi apa pun.

Mata Su Jiu dipenuhi dengan wajah tampan penjahat kecil itu. Dia dengan gembira berkata, "Kakak, Ayah, dan aku akan pergi ke taman hiburan untuk bermain. Apa kamu dan Bibi mau ikut?"

Taman Hiburan?

Sudah lama sejak Rong Si pergi ke sana, dan dia juga tidak suka pergi ke tempat-tempat seperti itu. Tempat-tempat itu hanya dikunjungi oleh anak-anak. Namun, jika Jiu Kecil ingin dia pergi bersamanya, dia akan dengan senang hati melakukannya.

Rong Si memandang Song Wanqiu, diam-diam meminta pendapatnya.

Song Wanqiu secara alami tidak akan keberatan. Dia tersenyum dan berkata, "Ah Si, jika kamu ingin pergi, cepat dan ganti. Jangan biarkan Jiu Kecil menunggu terlalu lama."

"Baik." Rong Si segera mengangguk dan berkata kepada Su Jiu, "Tunggu aku." Dia kemudian berbalik dan dengan cepat pergi ke kamarnya.

Dia menemukan beberapa pakaian di lemari. Namun, dia tidak tahu mana yang lebih baik. Ketika dia melihat Song Wanqiu memasuki ruangan, dia buru-buru bertanya, "Bu, apa yang harus saya pakai?"

Dia bertanya dengan sangat serius. Song Wanqiu menahan tawanya dan berkata, "Apa pun yang kamu suka."

Rong Si menurunkan pandangannya dan menatap pakaian di tangannya. Dia mengerutkan bibirnya dan berbisik, "Tidak masalah apa yang aku suka."

Dia hanya peduli dengan apa yang disukai Jiu Kecil.

Dia senang memiliki teman baik seperti dia. Namun, banyak anak laki-laki yang dekat dengannya, dan dia bukan yang terbaik. Jika dia bosan dengannya, dia bisa meninggalkannya kapan saja.

Jadi, jika dia ingin mempertahankannya, dia hanya bisa berusaha membuat dirinya lebih baik. Tidak ada jalan lain.