Hujan semakin deras seiring berjalannya waktu. Namun, Lisa masih berada di kedai kopi dan memesan minuman enak untuk mereka. Karena cuaca sangat cocok untuk minum kopi, orang-orang di dekat toko menghabiskan waktu mereka untuk beristirahat dan bersantai disana.
Jennie dengan sabar menunggu Lisa kembali. Dia menyilangkan tangannya sambil memandangi pintu keluar untuk melihat apakah wanita itu akan keluar. Ia menatap arlojinya dan mendapati bahwa sudah 30 menit sejak Lisa turun.
"Bagaimana dia bisa kembali ke mobilnya jika tidak memiliki payung atau apa pun yang dapat melindunginya dari hujan?" Jennie bergumam dan melihat sekeliling mobil. "Ahh, aku sangat ingin pulang."
Dia mencari sesuatu di dalam tasnya dan mengeluarkan sebuah payung kecil. "Aku akan katakan padanya bahwa aku harus pergi." Ucapnya, kemudian membuka pintu untuk dirinya sendiri.
Jennie menggunakan payung itu untuk masuk ke dalam toko, tetapi sebelum dia berhasil, Lisa sudah keluar terlebih dahulu dengan dua cangkir minuman panas. Dia terkejut ketika melihat Jennie.
"Kau bisa tetap di mobil dan menungguku." kata Lisa, ia menjadi khawatir ketika angin bertiup dan membuat hujan menerpa tubuh Jennie. Gadis jangkung itu dengan cepat menariknya. "Cuaca ini menyebalkan"
"Aku baru saja akan memberitahumu bahwa aku harus pulang." kata Jennie.
"Kalau begitu aku akan mengantarmu pulang, aku minta maaf jika menyita waktumu." jawab Lisa, ia mendongak untuk melihat langit.
"Tidak apa-apa, aku akan memanggil taksi saja." Jennie menolak, mengusap-usap kulitnya.
Lisa melihat payung ditangan Jennie dan terkekeh, "Bagaimana kita bisa muat di sana?" Dia bertanya dengan nada mengejek, payung Jennie hanya pas untuk dirinya sendiri karena terlalu kecil untuk dua orang.
"Aku tidak memberitahumu bahwa kita akan berbagi." Jennie mengerutkan kening dan menjauh dari Lisa.
"Apakah kau akan membiarkan aku berendam di bawah hujan? Setelah aku membelikanmu minuman favoritmu?" Lisa mendengus tak percaya.
"Aku tidak menyuruhmu untuk membelikanku." ucap Jennie dengan serius dan bersiap untuk pergi, tapi Lisa menariknya lagi sehingga membuatnya menempel pada tubuh Lisa. Mata Jennie membelalak kaget dan ia tidak bisa menggerakkan tubuhnya.
"Pegang ini, aku akan membawa payungnya." kata Lisa, menyerahkan minuman mereka. Jennie mengedipkan matanya beberapa kali dan tanpa sadar mengambil cangkir dari Lisa tanpa ragu, dia masih belum sadar dengan apa yang baru saja terjadi.
Lisa melepas mantelnya dan meletakkannya di atas kepala Jennie untuk melindunginya agar tidak basah kuyup. Ia memegang payung begitu erat dan melingkarkan lengannya yang bebas di bahu Jennie untuk membuatnya lebih dekat.
Keduanya berjalan menuju mobil dan Lisa dengan cepat membukakan pintu untuk Jennie. Kali ini, ia membuat Jennie duduk di sampingnya sebelum ia kemudian berlari ke sisi lain dan buru-buru melompat ke dalam. Ia gemetar ketika merasakan dinginnya tetesan air hujan.
Jennie melepas mantel di atas kepalanya dan melemparkannya kembali ke Lisa. "Pakai saja jika kau tidak tahan dinginnya." ucapnya sebelum memasang sabuk pengaman. "Ayo pergi sekarang."
"Tidak apa-apa. Kau bisa mengembalikannya padaku begitu kita bertemu lagi. Di luar cukup dingin dan kau harus memakai sesuatu yang bisa membuatmu merasa hangat." Lisa menolak dan meletakkannya kembali di paha Jennie, ia lalu menyalakan pemanas dan menyalakan mesin untuk pulang.
Karena Jennie merasa sedikit kedinginan, dia perlahan menutupi pahanya. Lisa mulai mengemudi dengan tenang, mereka menunggu lampu jalan berubah menjadi hijau.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost On Your Words (ID)
FanfictionIni adalah buku kedua dari LOST karya author @ManduLimario. Aku hanya menerjemahkannya ke Bahasa Indonesia.