14•A

1.2K 111 76
                                    

Happy reading

****

Sudah terhitung satu minggu lamanya sejak tragedi ketumpahan kuah bakso. Hari ini hari minggu. Naureen hanya berguling-guling di atas kasurnya sembari membuka aplikasi tik t*ok dan semua sosial media miliknya. Jangankan untuk keluar mencari udara segar, beranjak dari tempat tidur untuk sekedar cuci muka pun ia malas. Netranya melirik ke samping tempat tidur, tepatnya ke arah jam yang berada di atas nakas. Pukul 08.00.

"Hari ini gue kemana ya? males banget keluar, lagi." Ia duduk dari tidurnya.

"Apa gue ke taman aja ya? Siapa tau nanti dapet cogan, kan lumayan." Ia cekikikan sendiri. Segera beranjak dari tempat tidur untuk melaksanakan ritual mandi. 30 menit lamanya waktu yang ia habiskan untuk mandi. Setelahnya ia memilih  outfit   yang akan dikenakan.

Hoodie berwarna cream yang dipadukan dengan hot pants levis, tak lupa sling bag yang bertengger manis di pundaknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hoodie berwarna cream yang dipadukan dengan hot pants levis, tak lupa sling bag yang bertengger manis di pundaknya

Berdiri di depan kaca untuk memastikan outfit yang di kenakan. "Cantik banget sih gue. Oh ya, kurang liptint." Setelahnya, ia memoleskan liptint pada bibirnya. Naureen sangatlah cantik. 

"Oke, gue udah kayak bidadari. Saatnya ke taman." Ia keluar dari kamar dengan berlari. Kalian masih ingat bukan? kalau seorang Naureen Shaquille Birendra ini sangat suka berlarian.

"BUNDAA,"

"BUNDA NAU YANG CETAR MEMBAHANA." Tak ada jawaban dari Ibundanya.

"BUNDA, OH BUNDA." Naureen terus berjalan menelusuri rumahnya untuk mencari sang Bunda.

Terlihat Reyna menyirami bunga di depan rumah. "Oh, ternyata Bunda di sini. Tadi Nau cariin loh, Bun."

Reyna hanya tersenyum menanggapi.
"Putri Bunda, kok udah cantik aja sih?" Tanya Reyna dengan memperhatikan Naureen dari bawah sampai atas berulang-ulang.

"Ih, putri Bunda kan udah cantik dari pabriknya."

Reyna terkekeh. "Bukan gitu sayang. Maksud Bunda, kamu kok udah rapi aja, sih. Mau kemana, hm?" ujarnya sembari mengelus surai indah Naureen.

"Mau ke taman deket kompleks, Bunda. Ini hari minggu. Kalau di rumah terus Nau bosen, tau."

"Yaudah, hati-hati ya."

"Siap Bunda. Bunda nggak mau ikut?"

"Enggak sayang, kamu aja. Bunda masih ada pekerjaan rumah."

"Bunda mah kerjaan rumah Mulu yang diurus."

"Bunda kan juga ngurus kalian semua."

"Hehehe, iya Bunda. Nau pamit, Bunda." Menggantungkan tangan kepada Reyna untuk 'salim'

"Iya sayang, hati-hati," dibalas Reyna dengan senyuman. "EH, KAMU UDAH SARAPAN, BELUM?" Teriak Reyna saat menyadari bahwa bontotnya itu pasti belum sarapan.

ATHARAZKA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang