ATHARAZKA [ON GOING]

18•A

Seorang gadis kecil berusia 7 tahun sedang berlari ke arah taman dekat rumahnya. Berbalut pakaian lengan panjang dengan rok pendek selutut, membuat kesan mungil padanya.

"IYAN, AYO KEJAL KILA," teriaknya sembari menjulurkan lidah. Meskipun di umur 7 tahun kebanyakan anak yang sudah jelas melafalkan huruf R, maka berbeda dengan dia yang tidak bisa alias cadel.

"JANGAN KENCANG-KENCANG LARINYA, KILA. NANTI KAMU JATUH," teriak Iyan tak kalah menggelegar.

Dugh

Srett

"IYAN, KILA JATOH HUAAAA. KAKI KILA SAKIT, TOLONGIN KILA, HUAAA," jeritnya heboh.

Iyan yang mendengar jeritan dari temannya itu langsung berlari menghampirinya.

Sesampainya di samping Kila, Iyan langsung berjongkok.

"Kila sih, kan tadi Iyan sudah bilang. Kalau lari jangan terlalu kencang," ujarnya sembari menoel hidung mancung Killa.

"Hihi, kan Iyan tau sendili, kalau Kila suka lali,"

"Kamu kan ceroboh, Kila. Iyan takut kalau Kila jatuh."

Kila tersenyum. "Em, Iyan sayang gak, sama Kila? Kila sayang banget sama, Iyan."

"Kila nya Iyan manis banget. Iyan sayang sama Kila."

"Iyan, Kila gak bisa beldili. Gendong." Ia mengeluarkan puppy eyes nya seraya merentangkan kedua tangan.

Bocah laki-laki tadi, bukannya menggendong Kila, malah jongkok di depan Kila.

"Ayo, naik tuan putri. Pesawat mau berangkat."

Kila yang paham, langsung saja naik ke punggung Iyan dengan senang hati. "Yeay, pesawat olang mau telbang jauh," serunya.

****

"Iyan, jangan tinggalin Kila, ya? Iyan mau ke mana? Jangan pelgi," rengeknya dengan tangan yang terus menarik-narik tangan Iyan.

"Iyan mau ke luar negeri, Kila. Nanti kalau Iyan sudah kembali lagi ke Indonesia, kita main bareng lagi, ya?" Iyan berusaha membujuk temannya itu.

"Iyan janji, ya?" Kila mengacungkan jari kelingkingnya di udara.

"Iyan janji. Demi Kila, Iyan akan kembali," ucapnya dengan membalas tautan kelingking dengan Kila.

"Jangan nangis, Kila cantik kalau senyum."

****

"Lo bohong, Yan. Lo gak balik lagi sampe sekarang," ucap seorang gadis dengan bingkai foto ditangannya.