21•A

1.2K 100 31
                                    

Maaf ya, aku update-nya cukup lama wkwk.

Gimana kabar kalian?

Aku ada cerita kedua, jangan lupa baca, ya?

Follow Instagram aku @itsme.ekaaaa

Happy reading

****


Seperti biasanya Azka, Ghava, dan Raffa berada di warung Mak Rina. Setiap kali dihadapkan dengan buku, mereka selalu mengantuk. Alhasil mereka pergi ke warung Mak Rina, daripada tertidur di kelas.

"Eh, gimana sama kolor kuning lo itu?" Tanya Ghava dengan nada mengejek. Ia mencomot satu buah bakwan.

"Gak ada!"

"Gak ada apanya anjir?! Lo depannya doang serem. Dalemnya ternyata suka kolor spongebob."

"Gimana ya, kalau gue tau ke cewek-cewek kalau cowok yang dikejar-kejar mereka suka pake kolor spongebob?" Raffa ikut menyahut, pikirnya sangat seru jika menggoda Azka. Sudah author bilang dari awal bukan? Raffa itu bisa berubah-ubah sikapnya. Kadang jadi anak baik-baik kadang sesat juga.

"Ide bagus tuh, Raf. Bilang ke Vanya, dia kan pemegang akun lambe nyonyor SMA Permata. Pasti seru!"

"Bener juga, pasti heboh satu sekolah." Tawanya pecah.

BRAK

"APAAN SIH LO SEMUA!" Azka menggebrak meja yang ada di depannya dengan keras.

"Woy! Santai dong. Kita semua keganggu, jangan gebrak meja!" Sentak salah satu cowok di kantin.

"APA LO?!" Azka berdiri dengan tampang datar dan dinginnya. Ia berjalan mendekati cowok tadi dengan tangan terkepal. Satu bogeman mentah hampir mengenai wajah cowok itu, jika Ghava tidak menarik kerah bajunya seperti kucing.

"Heh, sabar, Ka. Orang sabar pantatnya lebar, jodohnya banyak."

"Balik!" Tegas Raffa. Ia bersikap tegas tentunya agar Azka tidak memukul cowok itu. Apalagi saat ini semua tatapan mata penghuni kantin menuju ke arahnya.

Mereka berjalan pergi dari meja itu. Azka dengan perasaan dongkol, karena tidak jadi memberi bogeman mentah kepada cowok itu, Ghava yang cengar-cengir karena berhasil menggoda Azka, dan Raffa dengan tatapan datarnya karena malu.

Raffa menepuk pelan kedua pundak Azka.

"Kontrol emosi, lo!" Azka diam tak menyahut.

"Lah, bener tuh Raf. Udah gede emosian mulu, kek bocah!"

"Lo yang mulai!" Sinis Azka.

"Tapi kan gue bener, kan kalau berita itu tersebar di akun lambe nyonyor kan gak ada lagi ciwi-ciwi yang ngejar-ngejar lo, lagi."

"Kalian ngomongin apa sih? Kok seru banget kayaknya," tanya Mak Rina dengan nampan berisi nasi pecel dan es teh.

Ghava tersenyum licik. "Mak Rin tau gak sih? Kalau Azka suka kolor kuning."

Mak Rina menyernyitkan alis karena bingung. "Maksudnya bagaimana, mas?"

"Azka, Mak Rin. Udah gede, demen banget sama kolor spongebob."

Mak Rina tertawa mendengarnya. Azka semakin dibuat kesal.

"Lo bicara satu kata lagi gue copot pala lo!"

"Ampun suhu." Ia menyatukan kedua telapak tangan sebagai permintaan maaf, namun tidak benar-benar serius, karena nada bicaranya yang terlihat menye-menye.

ATHARAZKA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang