* * *
bekas bungkus cemilan terletak berantakan di atas meja, tak lupa beberapa botol minuman juga tergeletak tak rapih di sana. kelas ips 2 sudah terlihat seperti tempat tongkrongan saja. apalagi di bagian pojok kelas, yang letak bangkunya saja sudah tak berwujud.
"ebuset ini pendaftaran ketos dadakan amat kek tahu bulat."
"wkwk, tahu bulat lima ratusan~"
"haha, kenapa deh? gara-gara kasus yang itu ya jen?"
jeno mendengar namanya di panggil noleh, awalnya ia tengah sibuk main game online bersama beberapa temen yang lain. biasa, mabar. main bareng sama maki bareng beda tipis.
"ha'ah keknya, ya mana bisa anjir ketos yang udah lecehin anggotanya masih nerusin jabatan."
"wkwk, bener juga. dah kek gada harga diri amat."
"lebih ke gak tahu diri itu mah."
"jaemin, yang itu kan?"
"ha'ah yang itu, ngapa lu masih naksir?"
jeno spontan noleh mendengar percakapan dua temen nya yang duduk di paling pojok.
"kagak lah, gila. tau diri gue mah, anak nya baik, ramah, pinter. anjir berasa remahan rengginang gue di sandingin sama dia." ujarnya dengan nelangsa tapi malah di sambut ledakan tawa keras dari temen-temennya.
"hahaha, gak heran sih. anaknya cakep gitu, bikin hawa nafsu si ketos naik kali ya."
"bangsat mulut lo."
sudahlah, waktu-waktu jamkos gini emang paling gak bisa diem mulut mereka. ngga cewe nya, ngga cowo nya. sama aja, ada aja lagi yang di bahas. jeno cuma menyimak dengan sesekali nimbrung, dia lebih fokus ngegame ketimbang diajak ghibah.
* * *
"huh, cape banget." jaemin menghela nafasnya. dia baru balik dari ruang osis, untuk mengurus beberapa hal terkait pendaftaran ketua osis baru nya. sebenernya masa jabatan angkatan mereka, masih sisa sekitar satu bulan lagi.
tapi karena ketua osis nya malah bikin kasus. terpaksa masa jabatan mereka juga di percepat, dan itu bikin mereka ketar-ketir ngurus ini-itu. buat laporan lah, belum lagi urus hal-hal yang harusnya di kerjain bulan depan.
"jaemin! nih, minum." renjun menyodorkan sebotol air minum, yang tampak segar sampai-sampai jaemin gak bisa tahan buat langsung meminumnya.
"hah, leganyaa."
"kasian, capek banget pasti."
"yah, lumayan lah."
"gara-gara si brengsek nih."
"hush, udah deh. kejadiannya udah 2 hari yang lalu. jangan dikenang terus dong."
"ngga dikenang anjir, kesel aja bawaan nya kalo keinget dia."
"gue setuju." celetuk haechan, menyetujui ucapan renjun. jaemin hanya dapat menggelengkan kepalanya. yah, mau gimana. dia juga kesel sih, gara-gara ketua osis itu bikin kerjaannya nambah banyak, nambah pusing.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] helped | nomin.
Fanfictionternyata, membantu seseorang bisa membuat kita bertemu sebuah takdir. ★AU!Lokal, boyslove, harsh words, lowercase.