Tiga: Menfess Twitter

244 30 11
                                    

Seperti biasa
Ft. Hajeongwoo & Hwanhong
⚠️ Harshword. Banyak ucapan kasar.

_____


Kara (KM)

|Rik, tugas penelitian Biologi minat jangan lupa dikumpul Senin

Demi Tuhan. Ini jam enam pagi, Jantung Riki hampir jatuh saat melihat notifikasi WhatsApp dari si ketua kelas yang memberitahunya agar tak lupa dengan tugas tersebut. Terlalu fokus pada ekstrakurikuler basket, kadang membuatnya tak ada waktu sama sekali untuk memikirkan tugas-tugas sekolah yang lainnya. Ya contohnya seperti ini, hari ini hari Sabtu, dan kalau begini, dia harus merelakan semua agenda jalan-jalan dengan si manis menjadi tergusur karena kejamnya tugas yang melanda.

Selepas keluar dari kamar mandi, Riki sudah rusuh menelpon Junghwan, mengecek apa pria itu sudah mengerjakan tugasnya apa belum. Dan sialnya sudah, pria itu sudah mengerjakannya, dibantu Inhong tentu saja.

"Demi Tuhan, Anjing Hwan. Bantuin gue nyari ide kek. Malah ketawa-ketawa Lo, babi." makinya saat terdengar tawa mengejek Junghwan di seberang sana, senang mendengar temannya panik karena takut dihukum pak kumis.

"Dih, nyalahin gue. Nyari ide sendiri lah. Gue aja ini susah tau nyarinya."

"Halah, dibantuin pacar aja belagu."

"Woiya. Kenapa? Iri?"

"Monyeetttt, gue lagi gak mau bercanda. Bantuin gue!"

"Ah elah nyusahin banget sih Lo. Sini rumah gue. Jangan lupa bawa alat-alatnya juga. Punya gue udah pada kotor, mager bersihinnya."

"OTW."

"BELIIN BATAGOR SEKALIAN!!"

"Iyeeee." Riki mendengus sebal. Beban di dadanya terasa agak ringan karena Junghwan sudah bersedia membantunya. Dia mematikan telepon, lalu turun ke bawah dan menyiapkan alat-alat yang diperlukan, setelah semuanya selesai, dengan cepat dia melajukan motor ke rumah Junghwan.

Niatnya, dia akan menghubungi Taki untuk sekadar memberi kabar ketika dia sudah sampai di rumah si pria So itu nanti. Namun sayang, kalut karena tugas membuatnya tak dapat berpikir jernih. Pada akhirnya, dia bablas tak mengabari Taki sampai sore hari.

[]

"Takiiiii, ayo doonggg,"

"Gak mauuu. Jangan maksa-maksa!"

"Sedikiiiiittttt aja. Ini gak bakal merah kok. Lagian kamu pasti lucu kalo pake ini, pipinya jadi makin pink."

"Aishhhh," Taki mengembungkan pipinya sebal, berusaha menghindar dari tangan jahil Jeongwoo yang masih bertekad mengusapkan kuas blush on itu ke kedua tulang pipinya.

Lagian dari mana coba si pria Park itu mendapatkannya? Tak mungkin kan kalau dia mencuri milik sang mama hanya karena iseng sebab ingin melihat Taki memakainya?

"Kak Jeongwoo jauh-jauhhhhhh. Aku telepon Kak Inhong nih!"

"Telepon aja. Inhong gak akan jawab. Dia lagi les." balas Jeongwoo sambil menjulurkan lidah, dia merangsek maju lagi, masih kekeuh ingin memakainya bubuk blush on itu di pipi si adik kelas.

1820 | Mutual Feelings (on hold)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang