1820 | Mutual Feelings (on hold)

Lima belas: Sedikit soal Riki & rasa cemburunya

Ni-ki (10 IPS 1):
Halo

Ni-ki (10 IPS 1):
Hari ini kamu warna apa?

Taki mengerutkan alisnya, geli dicampur bingung saat melihat pesan tiba-tiba dari Riki barusan. Pacarnya itu tadi izin kerja kelompok di rumah Junghwan, entah kerja kelompok apa menjelang libur semester begini. Dan sepertinya sekarang sedang bosan.

Dia mengedarkan pandangan untuk mencari tempat duduk agar bisa membalas pesan aneh si Nishimura itu.

You:
Warna apaaa 😭😭

Ni-ki (10 IPS 1):
Kamu

Ni-ki (10 IPS 1):
Hari ini

You:
KONTEKS PLEASE?

Ni-ki (10 IPS 1):
:(

You:
Kok ':(' ???????

Ni-ki (10 IPS 1):
Lagi main ya?

Taki mengerjap pelan. Dia kemudian mengamati tiap titik mall yang sedang dia sambangi hari ini, tapi tidak menemukan tanda-tanda bahwa Riki ada di sini juga. Jadi bagaimana anak itu bisa tau?

You:
Iya... Maaf ya nggak izin

You:
Iki kok tau??

Ni-ki (10 IPS 1):
Ada

'Kenapa sih?'

Ni-ki (10 IPS 1):
Iki boleh nanya gak

Taki tiba-tiba merasakan dirinya agak sedikit gugup dibanding tadi.

You:
Boleh...

You:
Iki tapi kalo aku ada salah jangan serem-serem ya marahinnya?

Ni-ki (10 IPS 1):
Wkwk nggak sayang

Ni-ki (10 IPS 1):
Mau nanya aja

Ni-ki (10 IPS 1):
Sejak kapan akrab sama Maki?

Kali ini Taki menelan ludahnya cukup kasar. Dia mendongak mengamati Maki di dalam toko, ada Harua juga di sana. Keduanya sedang memilih barang untuk kado ulang tahun Jo— pacar Harua, yang sebentar lagi akan datang.

Taki tak tahu sejak kapan tepatnya dia akrab dengan sepupu Harua yang satu itu, dan tak pernah dia ingat-ingat juga karena tak cukup penting— alasan yang membuat dia tak pernah membicarakan Maki dengan Riki sebelumnya. Nah sekarang, pertanyaan yang lain, bagaimana Riki bisa kenal dengan Maki?

You:
Kamu kenal Maki?

Ni-ki (10 IPS 1):
Anak basket

'Ah, pantesan...'

Ni-ki (10 IPS 1):
Kamu deket ya sama Maki? Kok Iki nggak pernah tau? (Nanya aja, gak cemburu jangan salah paham)

Dengan pesan singkat itu, justru Taki malah jadi tahu apa yang membuat Riki tiba-tiba jadi aneh seperti ini.

Jiwa isengnya kembali muncul.