Yiren sedang bersiap untuk pergi Bekerja. Sebelum itu, ia mneyiapkan sarapan untuk Yeonjun, sebelum ia pergi ke sekolahnya. Ia pun pergi keluar dari kamar apartiemennya. Namun sebelum ia pergi Bekerja, ia mendatangi kamar apartemen milik Soobin terlebih dahulu.
Setelah mengetuk pintu, Soobin langsung saja membuka pintu tersebut. Membuat Yiren cukup terkejut. Karena baru saja beberapa ketukan, sang pemilik kamar apartemen sudah meresponsnya.
Keduanya tersenyum sebentar. "Ada apa Yiren?" tanya Soobin, lalu menyuruh Yiren untuk masuk.
Yiren menggeleng. "Nggak, aku cuman nanya aja, perkembangan kamu sama Yeonjun gimana?" tanya Yiren langsung pada inti.
Soobin seketika menepuk jidatnya, ia lupa. "Aduh, Yiren maaf banget, saya lupa." Ucap Soobin.
Yiren yang melihatnya pun tersenyum, ia menepuk Pundak Soobin meski cukup sulit karena Perbedaan tinggi keduanya. "Ya udah gak papa, tapi usahain cepet ya?" pinta Yiren.
Soobin pun dengan semangat mengangguk. Ia juga tak mau berlama-lama seperti ini. "Ya udah, kamu mau saya anter?" tanya Soobin.
Yiren menggeleng. "Nggak usah, aku ke sana sama temen aku, kamu anterin aja gih Yeonjun, motornya rusak lagi soalnya." Ucap Yiren lalu berusaha pergi dan pamit.
Soobin ber-oh ria. "Oke, hati-hati Yiren." Ucap Soobin saat Yiren mulai berjalan menjauh darinya. Yiren pun melambaikan tangannya dan Soobin tentu membalasnya.
Soobin pun mengunci pintu kamar apartemen miliknya, lalu berjalan mendekati kamar apartemen milik Yeonjun dan juga Yiren. Ia mengetuknya pelan sembari memanggil nama Yeonjun. Oh iya, omong-omong, sudah cukup lama juga ia dan Yeonjun tidak pergi lama. Sudah hampir semingg? Atau lebih?
Tak lama, pintu kamar apartemen milik Yeonjun terbuka, Soobin sontak menoleh. Mendapat Yeonjun yang sedang membawa tasnya itu, ia tersenyum. "Hai Yeonjun!" sapa Soobin.
Sapaan itu membuat Yeonjun mendongak, lalu tersenyum. "Halo pak." Balas sapaan dari Yeonjun. "Kenapa pak?" lanjutnya bertanya.
"Kata ibu kamu, motor kamu rusak, bener?" tanya Soobin, dan Yeonjun mengangguk. Memang betul kok motornya lagi rusak, lagi di bengkel sekarang juga. "Mau bareng?"
Yeonjun melebarkan matanya. "Emang boleh?"
Soobin mengangguk. "Boleh dong!" ucap Soobin dengan riang. "Ayo!" ajaknya dan diangguki oleh Yeonjun
Yeonjun pun mengecek kembali barang-barang miliknya, takut ada yang ketinggalan, setelah dikiran siap dan tak ada yang tertinggal, ia pun mengunci pintu kamarnya dan pergi berjalan bersama Soobin ke bawah. Ke parkiran apartemen di sini.
"Oh iya." Ucap Soobin tiba-tiba membuat Yeonjun menoleh, kini keduanya sudah masuk ke dalam lift. "Tadi ibu kamu nyuruh aku buat ngajarin kamu, bukan tadi sih kemarin-kemarin, gimana?" tanya Soobin yang terdengar cukup atau sangat canggung di telinga Yeonjun.
"Maksud?" tanya Yeonjun.
"Ya... kamu mau gak diajarin sama aku? Jadi guru private gitu." Ucap Soobin.
Belum sempat dijawab, lift sudah sampai di lantai paling bawah. Keduanya keluar dengan keheningan. Soobin yang menunggu jawaban dari Yeonjun, sedangkan Yeonjun sendiri sedang memikirkan jawaban apa yang perlu dijawabnya.
Bukannya Yeonjun tidak mau diajari Soobin si guru crush nya itu, cuman, dia itu gak mau belajar, makanya dia mikir-mikir lagi. Belum lagi Yiren, ibunya, pasti bakal ngeluarin uang lebih buat Soobin karena udah mau jadi guru private nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mom's Hot Boyfriend
FanfictionSelama 17 tahun dirinya hidup, Choi Yeonjun hanya didampingi oleh ibunya. Namun, di saat ibunya memiliki kekasih baru yang ternyata itu adalah gurunya, kehidupan Yeonjun berubah drastis. Warn & Info! • BXB/GAY/YAOI/BL • Choi Yeonjun x Choi Soobin (T...