MHB || Part 10

442 27 3
                                    

Setelah mendapatkan beragam info dari Beomgyu, Soobin menjadi merasa bersalah. Dia tidak menyangka bahwa ternyata perilakunya selama ini kepada Yeonjun, disalahartikan olehnya. Niatnya yang hanya ingin membujuk Yeonjun agar menyukainya dan menyetujuinya untuk menikah dengan Yiren malah berujung kacau balau. Pantas saja Yeonjun tak ingin melihatnya lagi.

Soobin kalang kabut sekarang. Tidak tau harus bagaimana untuk membereskan masalah ini. Tidak mungkin ia berbicara dan menceritakan semua hal ini kepada Yiren. Tidak mungkin juga Yeonjun ingin berbicara dengannya. Namun, dari dua pilihan tersebut hanya berbicara dengan Yeonjun lah pilihan terbaik menurutnya.

Soobin pun bergegas untuk pergi menuju sekolah. Namun sebelum itu, ia akan pergi terlebih dahulu ke kamar apartemen di sebelahnya, kamar apartemen milik Yeonjun dan ibunya. Ia berniat mengajak Yeonjun berbicara sembari mengantarnya pergi ke sekolah.

Sesampainya ia di depan pintu kamar apartemen milik Yeonjun, ia tidak langsung mengetuk pintu maupun memencet bel. Ia terlalu pengecut untuk melakukannya.

Saat ia masih sibuk dengan pikirannya, tiba-tiba pintu yang berada tepat di hadapannya terbuka. Menampilkan Yeonjun yang sudah siap mengenakan seragam sekolahnya. Yeonjun sama terkejutnya dengan Soobin, namun dengan cepat yang lebih muda menetralkan wajahnya dan berjalan melewati Soobin tanpa sepatah kata.

Soobin sontak terkejut dan memanggilnya sembari mengejarnya. Ia berdiri tepat di hadapan Yeonjun, namun Yeonjun lagi-lagi menghindarinya dengan cara memutari badan bongsor sang guru. Soobin pun tak mau kalah, ia kembali melakukan hal itu lagi, sampai mereka berdiri tepat di depan lift yang sedang turun ke lantai mereka.

"Bisa ngobrol sama saya sebentar, Yeonjun?" Tanya Soobin. Namun Yeonjun hanya menatap wajahnya sekali, lalu kembali menatap ke arah lain. Terliaht sekali bahwa ia tidak tertarik pada Soobin. "Saya antarkan kamu juga ke sekolah, sembari ngobrol, ya?"

"Dianter Hyunjin." Jawab Yeonjun singkat. Berharap guru di hadapannya mau berhenti.

"Kalau begitu, pulangnya, bagaimana?"

Yeonjun hanya menghelakan nafasnya kala mendengar ucapan yang dilontarkan dari Soobin. Tepat sekali, lift pun sampai di depan mereka. Yeonjun langsung saja masuk, diikuti oleh Soobin.

Soobin yang tidak mendapatkan jawaban pun menafsirkan bahwa Yeonjun mengiyakan ajakannya. "Nanti, pulang saya bawa kamu ke café kesukaan saya. Sambil ngobrol di sana."

"Gue gak ada bilang mau."

"Please, Yeonjun, sekali ini saja. Setelah itu, kamu mau jauh dari saya juga tidak apa." Dan lagi, pernyataan Soobin kembali menjadi akhir dari pembicaraan keduanya.

────── ೋღ Mom's Hot Boyfriend ღೋ ──────

Yeonjun tengah fokus mencatat apa yang gurunya jelaskan. Di sebelahnya, Beomgyu, menoleh dan memperhatikan sahabatnya dari zigot itu. Ia menyikutnya da membuat yang lebih tua darinya menoleh ke arahnya. Menatapnya dengan tatapan bertanya smebari menaikkan dagunya.

"Gimana?" tanya Beomgyu

"Apanya yang gimana?" Tanya Yeonjun balik.

"Kamu sama Pak Soobin lha, sapa lagi?"

Yeonjun menggelengkan kepalanya. "Gak tau lah, suka-suka dia aja dah. Capek gue."

"Tadi aku liat kamu berangkat bareng sama Pak Soobin, kok mau?"

"Dipaksa."

"Lemah amat dipaksa langsung mau."

"Kalau nggak diiyain bakal terus ngejar, Gyu."

Mom's Hot BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang