Soobin baru saja sampai di parkiran sekolahnya. Seperti biasa, ia menggunakan mobilnya. Dan seperti biasa pula dengan seragam yang ia kenakan hari ini. Dan juga lagi-lagi seperti biasa ia datang cukup pagi dan membuat keadaan cukup sepi.
Namun, ada satu hal yang tak biasa hari ini. Yaitu datang bersama Yeonjun. Mereka tidak datang menggunakan satu kendaraan. Melainkan dengan kendaraan mereka masing-masing. Dengan Soobin yang menggunakan mobil pribadinya dan Yeonjun dengan motornya.
Ngomong-ngomong, setelah kemarin Soobin pulang dari apartemen Yeonjun, tepat sekali saat ia ingin memasuki kamar apartemen miliknya sendiri, ia bertemu dengan Yeonjun. Dan pertemuan itu benar-benar membuatnya senang saat ia melihat Yeonjun malam itu.
Dan rasa senang itu datang lagi, atau mungkin lebih tepatnya tidak hilang, saat tadi pagi. Pagi tadi, ia bangun pagi dan lalu bersiap untuk pergi ke sekolah. Dan saat ia keluar kamar apartemennya, Yeonjun pun keluar dari apartemennya.
Soobin tentu saja senang, namun ia menutupinya dengan tersenyum khasnya, senyum yang menunjukkan kedua lesung pipinya. Dan kesenangan itu pun masih ada sampai sekarang. Ditandai dari senyumnya yang masih belum luntur itu.
Belum lagi, sekarang, ia tersenyum semakin lebar karena melihat Yeonjun yang tak jauh darinya. Ia pun sontak berlari kecil menghampiri Yeonjun sembari menjinjing tasnya itu.
"Halo Yeonjun!" sapa Soobin semangat, membuat Yeonjun sontak menoleh terkejut. Namun tak lama ia tersenyum dan melambaikan tangannya.
"Halo pak!" balas sapanya dan kembali mengambil beberapa barang-barangnya yang masih berada di motornya.
Soobin sendiri hanya terdiam menatap Yeonjun. Ia sangat senang dapat melihat Yeonjun hari ini. Karena kemarin ia tak bisa bertemu dan melihat Yeonjun sama sekali.
Ia rindu.
Tak lama, Yeonjun pun sudah membawa semua barangnya dengan kedua lengannya. Ia pun menoleh ke arah Soobin dan terkejut sebentar sebelum tersenyum. Ia terkejut karena melihat Soobin yang melihatnya sembari tersenyum. Entah apa yang ia pikirkan, namun yang Yeonjun lihat sangatlah menggemaskan.
Yeonjun terkekeh sebentar. "Ayo pak, kita masuk, jangan merhatiin saya terus" ucap Yeonjun dan diangguki semangat oleh Soobin. "Bapak kenapa gak duluan aja? Saya tadi lama lho" ucap Yeonjun sembari sesekali menoleh ke arah Soobin. Cukup heran juga dengan sikap Soobin dari pagi hari ini. Terlihat sedikit berbeda. Bukan sedikit deng, banyak.
Soobin tersenyum malu-malu lalu menggeleng. "G-Gak papa, pengen aja hehee..." jawabnya dengan nada menggemaskan, membuat Yeonjun tak bisa menutupi ekspresi gemasnya.
"Oh iya, kemarin bapak ngapain di apartemen saya?"
Pertanyaan itu sontak membuat Soobin terdiam. Entah kenapa ia tak ingin membicarakan sesuatu hal yang lain selain ia dan Yeonjun. Soobin hanya ingin bercerita atau membagikan kisah mengenainya atau Yeonjun. Hanya mereka, tak ingin ada orang lain.
Dan tanpa di sadari, ekspresi wajahnya seketika berubah. Membuat Yeonjun yang tak kunjung mendapatkan jawaban pun menoleh.
Di saat mendapati ekspresi sang guru yang cukup berbeda pun ia terkejut dan bingung. "Bapak kenapa?" tanya Yeonjun yang cukup untuk membuat Soobin terbangun.
Soobin sontak menggeleng lalu tersenyum setelahnya. "Gak papa, pengen aja di apartemen kamu hehee..." lagi, Yeonjun harus menahan gemasnya terhadap Soobin. Jika saja Soobin seumuran dengannya, Yeonjun akan dengan senantiasa mengusak rambutnya atau mencubit pipinya yang tembam itu.
Tapi, seketika Yeonjun tersadar akan ucapan Soobin tadi. Kalau tidak salah dengar, tadi Soobin memanggil dengan embel-embel aku-kamu.
Seketika jantung Yeonjun dipompa. Belum lagi perutnya yang terasa geli itu. 'Apa ini rasanya pacaran sampe manggil aja pake aku-kamu?' batin dari Yeonjun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mom's Hot Boyfriend
FanfictionSelama 17 tahun dirinya hidup, Choi Yeonjun hanya didampingi oleh ibunya. Namun, di saat ibunya memiliki kekasih baru yang ternyata itu adalah gurunya, kehidupan Yeonjun berubah drastis. Warn & Info! • BXB/GAY/YAOI/BL • Choi Yeonjun x Choi Soobin (T...